Studi Menunjukkan Perdagangan Burung Endemik Indonesia Terus Terjadi

Sebuah studi komprehensif berjudul “Market for Extinction: An inventory of Jakarta’s bird markets,” yang dikeluarkan oleh TRAFFIC pada 25 September 2015, menunjukkan bahwa perdagangan burung ilegal terutama burung endemik Indonesia di pasar burung di Jakarta masih tinggi. Studi ini sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang paling banyak memiliki jumlah burung terancam punah di Asia. Kondisi burung liar di Indonesia,…

Baca selengkapnya...

Akibat Kebakaran Lahan, Bekantan Pun Menderita

Dengan hati-hati, drh Triasmoro dan dua rekannya mengobati bekantan kecil itu. Tangan dan kakinya yang melepuh diolesi obat antiseptik. Anak bekantan itu pun disuntik vitamin. Tim dokter hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Tapin Kalimantan Selatan langsung bergerak, Senin (28/9) siang, ketika mendengar ada bekantan yang terluka di Desa Sungai Rutas. “Tangan dan kakinya melepuh seperti kena api,” kata Triasmoro. Penemu…

Baca selengkapnya...

Di Mana Penegakan Hukum? 19.000 Burung Diperdagangkan secara Ilegal di Jakarta

Sekitar 19.000 jenis burung diperdagangkan secara ilegal dan terang-terangan di Jakarta, di tempat di mana pemerintah bisa melakukan pengawasan dengan jauh lebih mudah. Fakta tersebut terungkap dari asil studi TRAFFIC yang dilakukan pada pertengahan 2014 lalu dan baru saja dirilis hasilnya pada Jumat (25/9/2015). TRAFFIC meneliti tiga pasar burung di Jakarta, taitu Pramuka, Jatinegara, dan Barito. Mereka mendata jenis dan jumlah…

Baca selengkapnya...

Kebakaran Hutan, Menteri Siti: Pemerintah Galak

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, mengatakan pemerintah akan bersikap tegas terhadap para perusahaan yang terlibat dalam kebakaran lahan. Menurutnya ada sekitar 286 perusahaan yang akan diperiksa. “Banyak yang akan diperiksa, ada 139 ditambah 147 perusahaan yang sedang kami siapkan,” ucapnya di Hotel Grand Kemang, Ahad,  27 September 2015. Hal tersebut juga sebagai peringatan bagi siapapun yang berniat menggunakan…

Baca selengkapnya...

Semangat Botawa Memadukan Hutan Desa dan Hutan Adat

Dahulu, rakyat yang mengelola hutan, namun secara hukum, belum jelas legalitasnya. Seiring berjalannya waktu, perkembangan berkaitan dengan kondisi sosial politik negara, kawasan hutan tersebut dianggap tidak ada yang “punya”, karena dalam sistem legalnya, memang tidak ada hak milik. Kemudian akhirnya, hutan-hutan tersebut ditetapkan menjadi kawasan hutan negara agar masyrakat dapat mengelolanya. Namun sayangnya, pengelolaan hutan-hutan ini menjadi lebih tersentralistik dan…

Baca selengkapnya...

Indonesia Akhirnya Punya Nilai Emisi Rujukan untuk Kehutanan

Indonesia akhirnya punya nilai rujukan emisi gas rumah kaca untuk sektor deforestasi dan degradasi hutan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Jumat (18/9/2015) meluncurkan dokumen National Forest Emission Level (FREL) for Deforestation and Forest Degradation. Nilai FREL akan menjadi dasar penilaian keberhasilan Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca dari kehutanan. Dokumen FREL merupakan salah satu dokumen yang akan…

Baca selengkapnya...