BPSILHK Samboja Kuatkan Tali Silaturahmi Dengan Pembinaan Pegawai dan Buka Puasa Bersama

Untuk mempererat silaturahmi, BPSILHK samboja selenggarakan Pembinaan Pegawai dan Buka Puasa Bersama dengan keluarga besar BPSILHK Samboja, Yayasan Jejak Pulang, BRIN Samboja, MMP BKSDA Kalimantan Timur, DWP BPSILHK Samboja dan Pensiunan Pegawai BPSILHK Samboja di Kantor BPSILHK Samboja (27/03/2024).

“Saya sebagai pimpinan di balai merasa sangat berbahagia bahwa pada hari ini kita dapat kembali mengadakan kegiatan Pembinaan dan Buka Puasa Bersama, setelah hampir tiga tahun terakhir kita tidak pernah menggelar acara seperti ini dikarenakan pandemi”, kata Ishak dalam sambutannya.

Kepala Balai menyampaikan juga pesan tentang pentingnya menjaga dan membangun kebersamaan dan silaturahmi. “Dengan adanya kegiatan ini kita dapat meningkatkan jalinan tali persaudaraan, meningkatkan keakraban seluruh keluarga besar BPSILHK Samboja. Seluruh entitas yang ada di kantor ini saya anggap sudah menjadi bagian dari keluarga besar Samboja, baik itu pegawai dan keluarganya, rekan-rekan BRIN, para pensiunan, mitra kerja sama, maupun para pekerja konstruksi yang sedang melaksanakan renovasi bangunan di perkantoran kita”, pesan Ishak.

Perasaan menjadi bagian dari satu keluarga besar menjadi satu hal penting dalam mencapai tugas dan fungsi balai kita. “Kekompakan, kekeluargaan serta semangat kebersamaan yang dilandasi nilai-nilai positif sehingga tercipta suasana dan atmosfer kerja yang kondusif juga menjadi nilai lebih balai ini. Pada acara ini selain kita akan mendengarkan tausiyah dari Ustadz, kita juga akan mendoakan rekan-rekan kerja kita yang telah lebih dulu berpulang. Semoga almarhum/ah mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT”, kata Ishak.

Ucapan terima kasih dan apresiasi disampaikan Kepala Balai kepada seluruh pihak yang ikut serta mempersiapkan kegiatan ini, termasuk juga ibu-ibu Darma Wanita Persatuan BPSILHK Samboja.

Uztad Agus dalam tausiyah menyampaikan pentingnya mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita semua. “Ada tiga tingkatan nikmat pada manusia. Nikmat harta, nikmat kesehatan dan nikmat iman. Nikmat harta adalah yang terkait dengan kebendaan ataupun materi. Namun nikmat harta kalah penting dengan nikmat kesehatan. Orang akan rela melepas harta demi mendapatkan kesehatan. Nikmat tertinggi adalah nikmat iman, percaya kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan iman tersebut kita akan diselamatkan baik di kehidupan dunia maupun di akhirat”, kata Uztad Agus.

Nilai kekeluargaan juga ditekankan oleh Uztad Agus. “Kekeluargaan yang kuat di balai ini berarti adanya perasaan satu hati di antara para pemimpinnya, pegawainya, serta keluarga besarnya. Hal tersebut akan menarik keberkahan, serta menghadirkan solusi-solusi dalam menghadapi berbagai permasalahan. Allah akan memberikan kemudahan disebabkan adanya rasa kekeluargaan dan satu hati ini”, tutup Uztad Agus.

Acara dilanjutkan dengan doa bersama untuk rekan-rekan balai yang telah berpulang serta ditutup dengan buka puasa dan sholat magrib berjamaah.

Share Button

PEH BPSILHK Samboja Berikan Kuliah Umum Bagi Mahasiswa Prodi Farmasi Universitas Mulia Balikpapan Tentang Tumbuhan Khas Dayak Sebagai Tanaman Obat

Dua Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Ahli Muda BPSILHK Samboja, Noorcahyati dan Yusub Wibisono menjadi pembicara dalam kuliah umum 60 Mahasiswa Prodi Farmasi Universitas Mulia Balikpapan (06/03/2024).

Kepala Prodi Farmasi Universitas Mulia Balikpapan, Warrantia Citta Citti Putri dalam sambutannya menjelaskan maksud dari kuliah umum yang diadakan bagi mahasiswa baru ini. “Kuliah umum ini digelar sebagai upaya meningkatkan pemahaman mahasiswa farmasi  tentang Tanaman Khas Dayak Sebagai Tanaman Obat”, kata Citta.

Paparan pertama disampaikan Noorcahyati tentang profil BPSILHK Samboja dan kegiatan magang Mahasiswa Prodi Farmasi, Universitas Mulia Balikpapan di BPSILHK Samboja. “Kegiatan magang telah berlangsung selama 3 (tiga) angkatan. Kegiatan magang terkait dengan bahan alam yang tersedia di KHDTK Samboja selama ini telah menghasilkan beberapa produk berbasis herbal”, kata Noorcahyati.

Dalam pemaparannya Noorcahyati melanjutkan dengan potensi tumbuhan berkhasiat obat di Kalimantan dan upaya konservasinya. “Luas hutan Kalimantan dengan berbagai macam tumbuhan berkhasiat obat serta pengetahuan tradisional berbagai etnis asli yang ada di Kalimantan memiliki potensi sebagai penyedia tumbuhan obat tradisional yang perlu digali dan dikembangkan secara ilmiah. Namun perlu dilakukan upaya konservasinya agar pemanfaatan tumbuhan obat  berjalan seiring dengan budidaya dan kelestariannya”, terang Noorcahyati.

Sejak jaman dahulu etnis asli di Kalimantan mengandalkan lingkungan sekitar terutama hutan untuk memenuhi kebutuhannya. Berbagai manfaat tumbuhan seperti bahan pangan, papan, sandang, obat, ritual keagamaan, parfum dan untuk kecantikan (kosmetik) dapat diperoleh dari lingkungan. “Kekayaan alam ini sedemikian rupa sangat bermanfaat namun belum sepenuhnya digali, dimanfaatkan dan dikembangkan. Farmasi memiliki kapasitas yang tinggi dalam upaya mengoptimalkan pengembangan dan pemanfaatan obat herbal di Indonesia yang berbasis biodiversitas yang sangat tinggi terutama yang ada di hutan Kalimantan, imbuh Noorcahyati.

Sesi kedua diisi dengan pemaparan tentang Determinasi Tumbuhan dan Pengenalan Herbarium oleh Yusub Wibisono. “Determinasi tumbuhan perlu dilakukan dengan tepat terutama dalam mengidentifikasi tumbuhan yang akan digunakan sebagai bahan baku obat”, kata Yusub.

Penamaan tumbuhan dengan menggunakan nama lokal akan menimbulkan ambigu dan dapat berakibat kesalahan dalam penggunaan maupun pemanfaatnya sebagai bahan baku tumbuhan obat. “Penamaan tumbuhan sebagai bahan baku tumbuhan obat  menjadi faktor yang sangat penting dan memerlukan pengidentifikasian tumbuhan yang tepat. Mengidentifikasi dengan penamaan secara ilmiah dengan menggunakan metode dan kaidah yang berlaku secara internasional sangat diperlukan”, terang Yusub.

Selain itu dijelaskan juga tentang tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam pengambilan spesimen tumbuhan untuk keperluan identifikasi suatu tumbuhan, sekilas tentang profil Herbarium Wanariset dan inovasi e-herbarium.

Share Button

Wanariset Dipterocarpa Samboja Terima Kunjungan Peserta The 2nd International Student Exchange Faculty of Forestry Mulawarman University -Ulin Sustainability for The Future-

Sebanyak 33 orang peserta dan panitia The 2nd International Student Exchange Faculty of Forestry Mulawarman University -Ulin Sustainability for The Future- kunjungi Wanariset Dipterocarpa Samboja (23/02/2024). Pertukaran Pelajar Internasional ini diikuti oleh tiga Universitas yaitu Kyoto University, Kyoto Prefectual University dan Mie University yang berlangsung 20 s.d. 29 Februari 2024.

Dalam kunjungan kali ini mahasiswa didampingi oleh Mr. Kojiro Keisuke, Mr. Fuchigami Yuki, Mr. Kanzaki Mamoru, Ms. Masuda Misa, Mr. Hayashida Motohiro, Mr. Yamanada Keita, Ms. Yasuhara Mao, serta Dr. Erwin dari Fahutan Unmul dan beberapa Staf dan Mahasiswa Fahutan Unmul.

Ike Mediawati menyambut rombongan mahasiswa di depan Trek Wanariset Dipterocarpa Samboja.  “Wanariset Dipterocarapa Samboja merupakan hutan yang masih alami dan merupakan miniatur hutan hujan tropis dataran rendah Dipterocarpaceae. Di Wanariset Dipterocarapa Samboja saat ini menjadi kantong satwa liar dan terdapat banyak jenis pohon dari famili Dipterocarpaceae yang bisa dijadikan sumber benih untuk konservasi tumbuhan”, kata ike.

Selain itu, Ike juga mengajak pengunjung untuk mencoba scan QR Code yang terpasang pada masing-masing pohon sepanjang trek. “Silahkan discan QR Code yang terpasang dan nanti akan terkoneksi dengan website Herbarium Wanariset di laman https://herbarium-wanariset.bsilhk.menlhk.go.id/. Informasi tentang jenis pohon tersebut akan langsung kita dapatkan lengkap secara online”, jelas Ike.

Selanjutnya Zainal Arifin, Yusub Wibisono dan Mardi T. Rengku menjelaskan tentang beberapa jenis pohon yang ada di sepanjang trek yang saat ini sedang berbuah diantaranya Shorea laevis, Palaquium beccarianum, Borassodendron borneensis, Dipterocarpus convertus, Scaphium macropodum. Terlihat mahasiswa terkesima saat melihat beberapa buah dari famili Dipterocarapaceae ini saat jatuh dari pohon. Mahasiswa juga diajak melihat kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri) dan diakhiri dengan foto bersama di pohon Bengkirai (Shorea laevis).

Share Button

INVENTARISASI FLORA DI AREAL KERJA TABANG PROJECT KERJASAMA DENGAN PT BARA TABANG

Tim BPSILHK Samboja melaksanakan kegiatan inventarisasi flora di areal kerja Tabang project, PT Bayan Resource pada tanggal 1 s.d. 10 Februari 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran keanekaragaman jenis serta potensi flora di areal Sungai Mejuk. Areal sekitar Sungai Mejuk ke depan direncanakan akan menjadi area pengembangan fasilitas pendukung operasional produksi batubara di wilayah ini.

Pada kegiatan ini dilakukan inventarisasi tumbuhan dengan metode sampling menggunakan jalur berpetak pada areal hutan di Sungai Mejuk serta pencatatan cepat di sepanjang jalan poros rencana pengembangan infrastruktur. Sebanyak 32 petak pengamatan berukuran 20 x 50 meter berhasil dibangun di 4 jalur transek yang diletakkan secara acak di lokasi pengamatan.

Tim BPSILHK bersama tim Environmental PT Bara Tabang berhasil mencatat 196 jenis tumbuhan dari tingkat herba, liana, semak, hingga pohon besar. Secara umum, kawasan hutan didominasi oleh jenis-jenis Mahang (Macaranga spp.) yang menunjukkan kawasan ini merupakan kawasan hutan sekunder walaupun masih dapat dijumpai  beberapa jenis puncak seperti  Bangkirai (Shorea laevis Ridl.), Ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm. & Binn.), Kapur (Dryobalanops oblongifolia Dyer), Arau (Magnolia tsiampaca (Miq) Dandy, dan Keruing (Dipterocarpus borneensis Slooten).

Wahyudin, Kepala teknik tambang PT Bara Tabang mengapresiasi kegiatan ini dan berharap pada kegiatan selanjutnya dapat dilakukan pengamatan di beberapa areal hutan yang masih belum tercakup pada kegiatan kali ini. “Kegiatan pengembangan infrastruktur ini diharapkan dapat selaras dengan alam dan tegakan pohon hutan yang masih ada sehingga dapat diminimalisir kerusakan hutan sebagaimana arahan dari manajemen pusat PT Bayan Resource” ujarnya.

Data dari hasil kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi salah satu acuan dalam kegiatan pembukaan lahan dan pembangunan infrastruktur pendukung kegiatan di Tabang Project agar selaras dengan alam dan ramah lingkungan.

Share Button

Kerja Bakti Bersama Dalam Rangka Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2024

Untuk memeriahkan hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2024, BPSILHK Samboja bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) BPSILHK Samboja gandeng Bank Sampah Induk Kota Hijau Balikpapan selenggarakan Kerja Bakti Bersih Sampah di Wanariset Dipterocarpa Samboja (19/02/2024).

Kegiatan kerja bakti dimulai dari depan pintu  masuk Trek Wanariset Dipterocarpa Samboja s.d. pintu keluar trek tersebut di Jalan Samboja-Sepaku dilanjutkan dengan tracking dan pembinaan oleh Kepala BPSILHK Samboja, Ketua DWP BPSILHK Samboja dan Ketua Bank Sampah Induk Kota Hijau Balikpapan.

Kepala BPSILHK Samboja, Ishak Yassir menyampaikan pesan dalam sambutannya. “Terima kasih kepada DWP BPSILHK Samboja yang telah menginisiasi dan bekerja sama dengan Bank Sampah Induk Kota Hijau Balikpapan dalam pembangunan Bank Sampah Wana Asri yang dikelola DWP BPSILHK Samboja”, kata Ishak. Ishak berharap Bank Sampah yang telah kita bangun bersama dapat terus berkembang dan dapat menjadi contoh dan diduplikasi oleh masyarakat sekitar kantor.

Selanjutnya Ishak mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Forest Ranger Yayasan Jejak Pulang yang telah membantu mengamankan lokasi selama kegiatan berlangsung.

Dalam waktu dekat akan dibuka trek baru, dan ibu DWP dapat beraktivitas di trek baru yang saat ini sedang dalam pembenahan. “Harapan kita hutan KHDTK Samboja yang masih alami ini dapat mendukung pengembangan smart forestry untuk wahana edukasi, penelitian dan pengembangan jasa lingkungan”, jelas Ishak.

“Kegiatan bersih sampah yang diadakan ini dapat kita laksanakan di lain kesempatan dan juga lokasi yang berbeda. Peran serta DWP BPSILHK Samboja hendaknya terus ditingkatkan dalam mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik di lingkungan sekitar”, kata Indria, Ketua DWP BPSILHK Samboja.

Abdul Rahman, Ketua Bank Sampah Induk Kota Hijau Balikpapan mengajak kita semua untuk tetap menjaga kebersihan di sekitar hutan KHDTK Samboja. “Jika lokasi ini dibuka untuk destinasi ekowisata, diharapkan pengelolaan sampah juga perlu diperhatikan agar hutan di KHDTK Samboja tetap terjaga kelestariannya”, kata Abdul.

“Selamat Hari Peduli Sampah Nasional”

Atasi Sampah Plastik Dengan Cara produktif

21 Februari 2024

Share Button

EKSPLORASI HERBARIUM DI WILAYAH KERJA PT BARA TABANG

Tim Herbarium Wanariset melaksanakan kegiatan Eksplorasi Herbarium di wilayah kerja PT Bara Tabang, Kecamatan Tabang, Kalimantan Timur pada 13 s.d. 19 Januari 2024.

Kegiatan eksplorasi ini dilaksanakan dalam rangka kerjasama BPSILHK Samboja dan PT Bara Tabang sebagai tindak lanjut kegiatan pengamatan biodiversitas, khususnya flora di wilayah kerja PT Bara Tabang.

“Kami menyambut baik kegiatan eksplorasi herbarium yang dilaksanakan rekan-rekan Tim BPSILHK Samboja. Hal ini untuk menjadi tambahan informasi tentang keberadaan jenis-jenis flora yang ada di hutan wilayah kerja PT Bara Tabang”, kata Wahyudin, Kepala Teknik Tambang PT Bara Tabang. Wahyudin juga merekomendasikan untuk pelaksanaan inventarisasi flora secara mendalam pada areal Sungai Mejuk yang akan digunakan sebagai areal perkantoran untuk di Site Tabang.

Lokasi kegiatan eksplorasi herbarium diantaranya DAS Sungai Belayan, Km 44, Jembatan Sungai Berambai, Sungai Mejuk, Desa Umaq Dian, Panel 1 dan Panel 2, dan Arboretum Tabang.

Pada eksplorasi kali ini lokasi pengambilan sampel adalah hutan hujan tropis dataran rendah dengan tipe ekosistem hutan tanah mineral, hutan kerangas, dan hutan riparian. Sebagian besar kawasan merupakan hutan sekunder dengan riwayat bekas tebangan ataupun perladangan masyarakat.

Spesimen yang berhasil dikoleksi berjumlah 149 nomor koleksi dari 147 jenis tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan yang berhasil dikoleksi yaitu Artocarpus odoratissimus, Artocarpus kemando, Shorea beccariana, Pternandra azurea, Litsea oppositifolia, Horsfieldia grandis,  Baccaurea polyneura, Litsea angulata, Sterculia rubiginosa, Nephelium cuspidatum, Spatholobus ferrugineus, Gomphia serrata, Pometia pinnnata, Schima wallichii, Alstonia scholaris, Baccaurea bracteata, Maasia sumatrana, Dacryodes rostata, Litsea firma, Nephelium cuspidatum, Melicope glabra, Alseodaphne elmeri, Nephelium ramboutan-ake, Syzygium hirtum, Ficus franscisci, Boschia griffithii, Macaranga depressa, Koilodepas brevipes, Phyllanthus emblica, Gonyiothalamus ridleyi, Horsfieldia wallichii, Pellacalyx lobbii, dan Duabanga moluccana.

Dengan kegiatan ini diharapkan informasi flora di wilayah ini dapat bertambah. Selain itu hasil dari kegiatan ini juga dapat digunakan pada kegiatan selanjutnya dalam upaya pengelolaan kawasan hutan dan lingkungan.

Spesiman herbarium yang dikoleksi saat ini telah melalui proses pengeringan di Herbarium Wanariset dan kemudian akan diproses lebih lanjut. Rencananya koleksi herbarium ini akan diarsipkan di Herbarium Wanariset dan Museum Tabang.

Share Button