BALITEK KSDA MELAKUKAN PEMBENAHAN DAN PENATAAN ARSIP

Dalam rangka pembenahan ruang kerja dan pengrapian dokumen, Balitek KSDA melakukan kegiatan penataan arsip secara bertahap selama bulan September hingga Desember 2020. Penataan dilakukan terhadap seluruh arsip dan dokumen yang berasal dari awal berdirinya balai tahun 1991, hingga dokumen tahun 2019 setelah balai mengalami beberapa kali perubahan nomenklatur.

Kegiatan tersebut dilakukan oleh Tim Penataan Arsip yang ditunjuk oleh Kepala Balai yang dibimbing dan disupervisi oleh arsiparis dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kaltim, Sdr. Aswin Rakhmani, A.Md

Menurut Aswin, arsip mempunyai peranan sebagai pusat dan sumber informasi serta alat pengawasan yang sangat diperlukan oleh sebuah organisasi dalam rangka melaksanakan berbagai kegiatan perencanaan, penganalisisan data, pengembangan, perumusan kebijaksanaan, pengambilan keputusan, pembuatan laporan pertanggungjawaban, penilaian dan pengendalian setepat-tepatnya.

“Arsip memiliki beberapa peranan diantaranya sebagai sumber informasi dan sumber dokumentasi; bahan atau alat pembuktian (bukti otentik); bahan dasar perencanaan dan pengambilan keputusan; sebagai alat ukur aktivitas suatu organisasi mengingat setiap kegiatan pada umumnya menghasilkan arsip, dan bahan informasi kegiatan  ilmiah lainnya,” terang Aswin.

“Mengingat betapa pentingnya peranan arsip dalam sebuah organisasi, maka kami berkomitmen melakukan pembenahan dan penataan arsip dengan membentuk tim penataan arsip,” kata Kepala Balitek KSDA, Dr. Ishak Yassir.

Lebih lanjut, Ishak menyampaikan beberapa tujuan yang ingin dicapai Balitek KSDA dengan kegiatan ini yaitu agar arsip terpelihara dengan baik, teratur, dan aman. Baik berarti arsip disusun dengan rapi sehingga menghemat ruang penyimpanan. Teratur artinya arsip tersusun secara sistematis sehingga mudah mendapatkan kembali arsip yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat dan efisien tenaga dan waktu. Selain itu, penataan juga bertujuan untuk keamanan kerahasiaan arsip, menjaga kelestarian arsip, serta menyelamatkan arsip-arsip penting.

Berdasarkan hasil klasifikasi dan penyortiran yang mengacu pada Peraturan Menteri LHK Nomor P.44/Menlhk-Setjen/Kum.1/5/2016 tentang Pedoman Tata Kearsipan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Peraturan Menteri LHK Nomor P.21/Menlhk-Setjen/Kum.1/3/2017 tentang Jadwal Retensi Arsip Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, diperoleh berkas sebanyak 4.739 dokumen balai berupa surat dinas, dokumentasi foto, peta dan beberapa media lainnya.

Dokumen-dokumen tersebut disimpan dalam ruangan khusus penyimpanan arsip yang telah disiapkan. Ruangan penyimpanan dilengkapi dengan rak dan almari  arsip dari bahan tahan rayap dan serangga, sarana pendingin udara, serta sarana pengolah data berupa komputer sebagai alat pencarian dan alih media secara digital. Adapun sisa berkas/dokumen yang bukan merupakan kategori arsip dimusnahkan dengan cara dibakar di tempat pembakaran yang telah disediakan.

Share Button

Balitek KSDA Raih Penghargaan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi 2020

Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam (Balitek KSDA), Badan Litbang dan Inovasi (BLI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berhasil meraih penghargaan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) Tahun 2020 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) (21/12/2020).

Penganugerahan diselenggarakan secara virtual dan simbolis dari Menteri PAN-RB yang didampingi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Wakil Ketua Ombudsman di hadapan peserta dari seluruh kementerian dan lembaga pemerintah.

Balitek KSDA menerima apresiasi dan penganugerahan tersebut bersama tiga unit kerja KLHK lainnya yaitu Balai Litbang Teknologi Serat Tanaman Hutan, Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI Yogyakarta, dan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Pemberian predikat ZI menuju WBK dan WBBM merupakan sebuah apresiasi yang dianugerahkan Kementerian PAN-RB kepada instansi pemerintah yang mampu berusaha lebih untuk membangun unit kerja percontohan yang berintegritas dan melayani dengan prima. Unit percontohan ini diharapkan menjadi agen-agen perubahan, untuk mendorong kemajuan reformasi birokrasi di Indonesia.

Menteri PAN-RB Bapak Tjahjo Kumolo dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini dimaksudkan agar momentum Hari Anti Korupsi Sedunia bisa menjadi pemicu bagi seluruh instansi Pemerintah untuk melakukan aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi secara konkrit, sistematis, dan berkelanjutan, melalui penerapan program reformasi birokrasi yang telah ditetapkan.

Wakil Presiden RI, Bapak Ma’ruf Amin dalam arahannya menyampaikan bahwa pemberian penghargaan ini bertepatan dengan momentum Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) yang belum lama ini diperingati.  “Unit kerja yang berhasil membangun zona integritas diharapkan akan menjadi role model bagi unit kerja lainnya untuk menuju WBK dan WBBM, sebagai upaya dalam mewujudkan birokrasi yang semakin bersih, akuntabel, berkinerja tinggi, efektif, efisien, serta berorientasi pada pelayanan publik yang berkualitas,” tutur Wapres Bapak Ma’ruf Amin.

“Capaian ini merupakan komitmen seluruh jajaran Balitek KSDA untuk mewujudkan WBK dan WBBM khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan layanan publik pada enam area perubahan. Komitmen Balitek KSDA mencapai Zona Integritas sejalan dengan semangat nilai dasar rimbawan yaitu jujur, tanggung jawab, ikhlas, disiplin, visioner, adil, peduli, kerjasama, dan profesional”, kata Ishak Yassir, Kepala Balitek KSDA.

Beberapa upaya yang dilakukan Balitek KSDA yaitu penggunaan aplikasi-aplikasi untuk mendukung kinerja balai, pembangunan aplikasi pelaporan dan keuangan, serta optimalisasi website dan medsos balai sebagai media komunikasi kepada publik. Selain itu, Balitek KSDA juga membangun sistem informasi e-Herbarium sebagai upaya mendekatkan layanan kepada masyarakat. “Penggunaan teknologi informasi ini akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses manajemen, serta mendukung keterbukaan informasi publik,” tambah Ishak.

Lebih lanjut Ishak menegaskan bahwa era saat ini bebas dari korupsi dan memberikan pelayanan yang berkualitas, bersih dan melayani bukan lagi menjadi sebuah tuntutan namun sebuah keharusan. Kuncinya adalah perubahan pola pikir dan budaya kerja ASN yang profesional dan berorientasi pada pelayanan publik. “Terima kasih atas kerja keras dan dukung rekan-rekan semua,” tutup Ishak.

Making Change, Making History.

 

 

Share Button

Inventarisasi Pohon Induk Baccaurea spp. dan Durio spp. di KHDTK Samboja

Balitek KSDA melakukan kegiatan pengamatan Pohon Induk Baccaurea spp. dan Durio spp. di KHDTK Samboja selama enam hari, mulai tanggal 20 s.d. 25 Oktober 2020. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi tegakan pohon Baccaurea spp. dan Durio spp. yang berpotensi dijadikan sebagai pohon induk sumber benih dan bibit di KHDTK Samboja.

Observasi populasi Baccaurea spp. menggunakan metode jelajah pada jalur Wartono Kadri, Sekat Bakar, Air Panas KM 36, Jalur penanaman SILIN KM 4, dan areal ASDG km 5, dengan total panjang jalur 7,8 km dan lebar pengamatan disesuaikan dengan kondisi lapangan (antara 10-20 meter). ”Dari hasil inventarisasi ditemukan Lima tegakan Kerantungan (Durio oxyleanus) dan Empat tegakan Durio graveolens. Dari sembilan tegakan yang ada, Tujuh tegakan memiliki potensi sebagai pohon induk penghasil benih yang ditunjukkan dengan kondisi tegakan sudah pernah berbunga dan berbuah, serta kondisi habitat yang masih baik”, ungkap Bina Swasta Sitepu, peneliti Balitek KSDA.

“Selain itu, terdapat 26 tegakan dari 4 jenis Baccaurea dan 10 tegakan memiliki potensi sebagai pohon induk penghasil benih”, imbuh Bina.

Untuk mengetahui kondisi perbungaan dan perbuahan serta produktivitas bunga dan buah dari masing-masing tegakan, perlu dilakukan pengamatan phenologi untuk mendukung informasi dasar sebagai tegakan potensial sumber benih.

Pada kegiatan ini, Tim Inventarisasi Balitek KSDA juga melakukan pembimbingan kepada Mahasiswa Universitas Mulawarman dan Siswa SMK Kehutanan Makassar yang melaksanakan praktek kerja lapangan melalui kegiatan  pengenalan pohon potensial sebagai pohon induk, pengenalan jenis pohon di KHDTK Samboja, dan pembuatan petak ukur pengamatan ekologi pohon induk potensial.

Tim Inventarisasi yaitu Bina Swasta Sitepu, Yusub Wibisono, Teguh, Mujianto A., Ermansyah, Frans Paginta, Iman Suharja, Mahasiswa PKL Fakultas Kehutanan Unmul (Adi Prasetyo, Rinda Febriatin, Arief Regianata, Tomi Syaifullah dan Farid Abdulrahman) dan Siswa SMK Kehutanan Makassar (Aldi Saputra).

Share Button

Mangrove Sungai Manggar: Menguak Potensi Tersembunyi di Pesisir Selatan Kota Balikpapan

Sungai Manggar merupakan salah satu sungai yang terletak di pesisir kota Balikpapan bagian selatan dengan infiltrasi air laut hingga +20 km dari muara sungai. Keunikan ekosistem ini memberikan limpahan keanekaragaman hayati, baik flora dan fauna yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan ilmu pengetahuan, sosial maupun ekonomi masyarakat.

Dengan dukungan PT. Pertamina Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Sepinggan, Balikpapan, tim peneliti Balitek KSDA melakukan eksplorasi keanekaragaman hayati dan pemetaan area Sungai Manggar, dengan fokus pada areal mangrove pada 29 September s.d. 7 Oktober 2020. “Fokus eksplorasi kali ini adalah Mamalia, Burung, dan Flora di sepanjang Sungai Manggar, khususnya pada ekosistem mangrove”, ujar Mukhlisi, Peneliti dan Ketua Kelti Konservasi keanekaragaman Hayati Balitek KSDA yang memimpin tim peneliti pada kegiatan eksplorasi ini. Bekantan sebagai salah satu satwa endemik Kalimantan juga menjadi fokus eksplorasi, dengan mempertimbangkan potensinya sebagai daya tarik wisata bagi pengunjung dari luar Balikpapan, bahkan dari luar Kalimantan.

Bersama masyarakat sekitar sungai Manggar, tim peneliti Balitek KSDA melakukan penelusuran di Sungai Manggar menggunakan perahu kayu yang digerakkan dengan mesin diesel, serta perahu katamaran dengan mesin tempel berkekuatan 15 PK. “Perahu Katamaran sangat efektif dalam kegiatan pengamatan Mamalia, Burung dan Bekantan dikarenakan mesin yang digunakan tidak terlalu berisik, serta bentuk perahu yang memungkinkan untuk melakukan manuver selama pengamatan”, ujar Hery Seputro, staf Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Balikpapan yang turut mendampingi selama survei. Untuk menjangkau kawasan darat yang agak jauh dari tepi sungai, tim pemetaan melakukan ground check dengan kendaraan roda empat dan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju titik pengamatan.

Kegiatan ground check tersebut bertujuan untuk memastikan tipe tutupan lahan yang ada di peta dengan kondisi di lapangan saat ini. Terdapat 30 titik area yang dicek tutupan lahannya. Hasil kegiatan ini menunjukkan kawasan DAS Manggar memiliki 7 tipe tutupan lahan antara lain Tambak, Hutan Mangrove Sekunder, Pertanian Lahan Kering, Pemukiman, Belukar Rawa, Perkebunan, dan Sawah. Saat kegiatan  berlangsung ditemukan beberapa tambak masyarakat yang tidak dimanfaatkan lagi dan mengalami proses suksesi menjadi hutan mangrove.

Sebanyak 29 jenis burung berhasil teramati di sepanjang alur Sungai Manggar. “Mayoritas adalah jenis-jenis burung air seperti dari famili Alcedinidae, Anatidae, Anhingadae, Ardeidae, Charadriidae, dan Laridae”, ungkap Mukhlisi. Selain itu, ada kecenderungan jika daerah hulu sungai memiliki kekayaan jenis burung lebih tinggi dibandingkan daerah hilir. Situasi ini diduga berkaitan dengan tingkat gangguan dan ancaman daerah hulu yang lebih rendah, sehingga satwa liar lebih  banyak terkonsentrasi di daerah hulu.  Fenomena serupa juga terjadi dari hasil pengamatan primata Bekantan. “Sungai Manggar setidaknya dihuni oleh empat kelompok Bekantan, seluruhnya ditemukan mulai dari daerah pertengahan hingga hulu sungai saja”, ungkap Amir Ma’ruf yang fokus pada aspek pengamatan Bekantan.

Kawasan Mangrove Sungai Manggar memiliki 21 jenis tumbuhan pada ekosistem mangrove dengan dominasi oleh Bakau (Rhizophora spp.), khususnya pada bagian pertengahan sungai  Manggar. Hulu sungai Manggar lebih didominasi Nipah (Nypa fruticans), dan bagian hilir yang mendekati wilayah laut lebih beragam dengan kehadiran api-api (Avicenia marina), Rambai laut (Sonneratia alba) dan Nyirih (Xylocarpus granatum). “Salah satu temuan menarik pada kawasan ini adalah keberadaan jenis Aglaia cucullata sebagai jenis asosiasi mangrove yang merupakan catatan baru untuk wilayah Balikpapan”, ungkap Bina Swasta Sitepu. Temuan ini juga menambah koleksi tumbuhan di Herbarium Wanariset (WAN) dengan pembuatan spesimen herbarium dari individu pohon yang memiliki buah.

 Data dan informasi dari hasil pelaksanaan eksplorasi ini dapat dipergunakan dalam usaha pengelolaan DAS Manggar secara umum oleh pemerintah setempat untuk menjaga kelestarian serta memaksimalkan pemanfaatan tanpa merusak ekosistem yang ada. Masyarakat setempat diharapkan dapat lebih memaksimalkan pengetahuan tentang keanekaragaman hayati di areal mangrove sungai manggar melalui transfer informasi yang didapatkan selama kegiatan pengamatan.

Share Button

BERPRESTASI DI TENGAH PANDEMI

Berprestasi di tengah pandemi menjadi salah satu strategi yang harus dilakukan seluruh pegawai Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam (Balitek KSDA) untuk dapat bekerja secara maksimal di tengah kondisi pandemi COVID 19 saat ini. Pesan ini ditekankan Dr. Sylvana Ratina, Sekretaris Badan Litbang dan Inovasi (BLI) dalam acara Pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) Balitek KSDA yang dilakukan di Ruang Rapat Balitek KSDA serta melalui virtual meeting bagi pegawai yang sedang WFH (14/09/20).

“Kita harus punya prinsip, harus meninggalkan jejak berupa prestasi di mana pun kita ditempatkan dan diberi amanah,” tegas Sekbadan. Silvana mengambil contoh konteks yang sangat dekat saat ini yaitu tentang pelaksanaan Reformasi Birokrasi, SPIP, dan Zona Integritas. Reformasi Birokrasi dan Zona integritas itu bukan suatu tuntutan, namun keharusan yang harus terpatri dalam setiap aktivitas seluruh pegawai dan institusi Balitek KSDA.

Sylvana juga mengajak semua unsur di Balitek KSDA untuk bekerja keras, penuh dengan semangat dan kekeluargaan. “Kekompakan UPT di daerah dan Sekretariat BLI dalam mekanisme, pencarian solusi dalam realisasi kegiatan dan anggaran di tengah pandemi COVID 19 ini perlu disinergikan”, kata Sylvana.

Untuk level pimpinan, Sylvana berpesan agar pimpinan memiliki sifat yang ngayomi, ngayemi dan ngayani. Ngayomi dengan selalu membimbing dan memberikan perlindungan kepada yang dipimpinnya. Ngayemi dengan membuat nyaman dan menenangkan dalam berbagai kondisi dan situasi, serta ngayani yang berarti memikirkan dan mengupayakan kesejahteraan bawahannya.

Dalam sambutannya, Kepala Balitek KSDA, Ishak Yassir menyampaikan bahwa seluruh pegawai Balitek KSDA tetap menjalankan protokol kesehatan baik dalam lingkungan kerja maupun kehidupan sehari-hari  di dalam keluarga sebagai salah satu ikhtiar yang dilakukan untuk mencegah COVID 19.

Menanggapi arahan dari Sekbadan, Kepala Balai menyampaikan bahwa Balitek KSDA berkomitmen untuk mengingkatkan prestasi balai dengan salah satunya menginvestasikan dan mendorong para peneliti untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

“Saat ini tujuh orang peneliti kami sedang sekolah, empat orang program doktoral, dua orang master, dan akan berangkat satu orang lagi studi master di China,” ungkap Ishak.

Lebih lanjut Ishak Yassir juga melaporkan upaya-upaya perubahan yang telah dan sedang dilakukan Balitek KSDA dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi dan zona integritas. “Balitek KSDA saat ini juga sedang berproses dalam penerapan Zona Integritas yaitu penerapan Eco Office dan Pengisian Aplikasi E-kinerja dengan menggunakan Googleform”, kata Ishak.

Menutup kegiatan pembinaan ASN Balitek KSDA, Sekbadan berkesempatan melakukan penyerahan Satyalencana Karya Satya kepada ASN Balitek KSDA. Penghargaan Satyalencana Karya Satya 20 Tahun Pengabdian diberikan untuk dua orang ASN, yaitu Ishak Yassir dan Tresina. Sedangkan Penghargaan Satyalencana Karya Satya 10 Tahun Pengabdian diserahkan kepada enam orang ASN, yaitu Eka Purnamawati, Anto Sri Harmanto, Ardiyanto Wahyu Nugroho, Nurliati Tallama, Stepanus Sorren dan Bina Swasta Sitepu.

Share Button

Bayan Resource Grup Belajar Persemaian di Balitek KSDA

Balitek KSDA Samboja kembali menerima kunjungan dalam rangka kegiatan pelatihan teknik persemaian. Kali ini, sebanyak 5 orang karyawan yang berasal dari anak perusahaan Bayan Resources Group yaitu PT Bara Tabang. Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama sembilan hari sejak Jumat, tanggal 28 Agustus 2020 sampai dengan Sabtu, 5 September 2020 lalu. Kelima karyawan yang dikirim merupakan tenaga pengelola persemaian di bawah Departemen HSE (Health, Safety and Environment).

Dalam pengantarnya, perwakilan direksi Bayan Resource Grup, Banjar Y. Laban dan Rudiro menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka capacity building karyawannya. “Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi karyawan dalam pengelolaan persemaian sebagai salah satu sarana untuk menyediakan bibit tanaman rehabilitasi dan reklamasi di area tambang perusahaan. Selain itu, pelatihan ini juga merupakan salah satu upaya penyelamatan jenis-jenis tumbuhan lokal dari areal hutan yang akan ditambang,” kata Banjar.

Balitek KSDA yang diwakili Kepala Seksi DISP, Taufiqurrohman menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan Bayan Resource Group melakukan capacity building karyawannya di Balitek KSDA. ”Kami tentunya berharap hasil kegiatan penelitian Balitek KSDA dapat didiseminasikan dan diaplikasikan oleh Bara Tabang melalui pelatihan ini,” lanjut Taufiq.

Sebagai informasi, Balitek KSDA telah melaksanakan kegiatan penelitian dalam bidang rehabilitasi dan revegetasi lahan pascatambang batu bara sejak 2011 bekerja sama dengan perusahaan tambang Singlurus Pratama menggunakan 10 jenis pohon lokal. Selain itu, Balitek KSDA juga menghasilkan konsep Bersinergi dengan Alam dalam upaya melakukan rehabilitasi lahan pascatambang.

Selama sembilan hari, para peserta didampingi oleh peneliti silvikultur Burhanuddin Adman, teknisi Yustinus Iriyanto dan Ariyanto. Mereka mendapatkan materi tentang teknik persemaian dan budidaya tumbuhan terutama jenis-jenis pohon lokal yang potensial menjadi tanaman rehabilitasi lahan pascatambang batu bara. Materi yang disampaikan meliputi pengelolaan seed bank (bank benih) dari lantai hutan, penyiapan media tanam, metode perbanyakan tanaman secara generatif dan vegetatif, pembuatan sungkup, tata kelola persemaian, serta pengendalian hama dan penyakit.

Riki Dwi Taruna, staf Environment PT Bara Tabang, dalam laporannya mengaku mendapatkan ilmu baru dalam bidang persemaian yang bisa diaplikasikan di persemaian di Bara Tabang. Ilmu baru tersebut antara lain perbanyakan jenis-jenis tumbuhan alam/lokal, perbanyakan vegetatif, dan tata kelola persemaian.

Share Button