WAMEN LHK: HERBARIUM WANARISET ADALAH KNOWLEDGE BANK FLORA KALIMANTAN BERBASIS INTERNET

“Saya mengapresiasi dan bangga karena Herbarium Wanariset telah menerapkan Industry 4.0, khususnya Internet of Things (IoT). Koleksi spesimen Herbarium Wanariset telah dibuat menjadi database yang dapat diakses secara langsung dengan sistem QR Code. Luar biasa, karena kita harus berfikir bagaimana mentransformasi digitalisasi spesimen fisik dan dapat diakses oleh masyarakat luas dengan lebih mudah.”

Demikian ungkapan apresiasi yang disampaikan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK), Drs. Alue Dohong, M.Sc. Ph.D pada saat meninjau Herbarium Wanariset Balitek KSDA pada 25 Maret 2021. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari agenda kunjungan kerja Wamen LHK ke Provinsi Kalimantan Timur selama dua hari 25 s.d. 26 Maret 2021. Dalam kesempatan tersebut Wamen didampingi oleh Direktur KPHL, Dr. Tuti Herawaty serta seluruh Kepala UPT KLHK lingkup Provinsi Kalimantan Timur.

Kepada Wamen LHK, Kepala Balitek KSDA Dr. Ishak Yassir menyampaikan sejarah Herbarium hingga munculnya gagasan inovasi e-Herbarium Wanariset dan One Code WAN Data.

“Herbarium kami telah berdiri sejak 1989, memiliki koleksi sebanyak 20.341 lembar spesimen dari 3.719 jenis tumbuhan, yang sebagian besar berasal dari Pulau Kalimantan. Jika data yang dikumpulkan tidak diikuti dengan teknologi maka mubazir. Kami mempunyai tagline mengubah tembok ilmu pengetahuan menjadi kolam ilmu pengetahuan agar dapat bermanfaat bagi masyarakat lebih luas,” terang Ishak Yassir.

Secara lebih rinci, Bina Swasta Sitepu menjelaskan sampai saat ini sebanyak 525 jenis koleksi yang telah diupload di www.herbarium-wanariset.or.id, sebagian besarnya adalah jenis jenis prioritas endemik Kalimantan serta jenis dari suku Dipeterocarpa dan jenis-jenis mangrove. QR Code jenis-jenis yang ada di website sebagian telah dipasang di Taman Nasional Kutai, kawasan konservasi serta lokasi mitra lainnya untuk mengganti plang nama dengan QR Code.

Kepala Balitek KSDA menyampaikan bahwa e-Herbarium ini juga menjadi salah satu poin penting dalam proses pembangunan Zona Integritas. “Herbarium yang telah dikelola dengan baik, menjadi salah satu inovasi yang kita dorong terkait dengan pelayanan sehingga Balitek KSDA pada tahun 2020 mendapatkan predikat WBK.”

Sebelum melanjutkan perjalanan meninjau Persemaian Permanen Modern di lokasi IKN baru, Wamen LHK berpesan kepada Kepala Balitek KSDA dan jajarannya selaku pengelola, agar ke depan pengelolaan Herbarium Wanariset semakin ditingkatkan baik secara kuantitas maupun kualitasnya.

“Herbarium Wanariset memuat Knowledge Bank luar biasa yang harus dikembangkan lagi baik jumlah koleksi spesimen fisik maupun digital. Herbarium Wanariset merupakan salah satu kekayaan bangsa, dan kekayaan kita bersama, jika dinilai dengan uang akan luar biasa. Namun jika kita lihat secara scientifik, akan sangat luar biasa lagi. Untuk itu, terus semangat dalam memperkaya koleksi spesimen, transformasi teknologi hingga bermanfaat bagi bangsa Indonesia”, pesan Wamen LHK.

Share Button

Penutupan Pembekalan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT) CPNS Balitek KSDA

Jumat, 19 Maret 2021, dua orang CPNS Peneliti Ahli Pertama Balitek KSDA, Samuel Fery Purba dan Tri Rizkiana Yusnikusumah melakukan presentasi pemaparan pelaksanaan kegiatan Pembekalan Kompetensi Teknis Bidang Tugas  (PKTBT) yang telah dilaksanakan selama 20 hari kerja (setara 160 jam pelajaran) dari tanggal 18 Februari  s.d. 19 Maret 2021 di Balitek KSDA. Acara dibuka oleh Kepala Balitek KSDA, Ishak Yassir dan dipandu oleh Plt. Kasubbag TU Balitek KSDA, Tresina, di ruang rapat Balitek KSDA. Kegiatan presentasi ini dihadiri oleh Pejabat Strukutral Balitek KSDA, Ketua Kelti serta Staf terkait.

Dalam sambutan pembukaannya, Ishak menekankan pentingnya kompetensi setiap pegawai kepada CPNS Balitek KSDA. “Ada 3 pondasi utama kompetensi antara lain skill atau keterampilan, pengetahuan, dan paling penting adalah sikap dan karakter (attitude),” kata Ishak. Selain itu, Ishak juga menyampaikan bahwa budaya kerja pegawai Balitek KSDA selalu kita dukung dan arahkan untuk perbaikan tanpa memandang senioritas.

Samuel dan Tri menyampaikan materi yang telah diperoleh dari para narasumber Balitek KSDA yang diantaranya adalah kompetensi teknis administratif dan kompetensi teknis  substantif. Materi teknis administratif terdiri dari materi pengelolaan kepegawaian, tata naskah kedinasan, pengelolaan keuangan dan pengelolaan BMN. Sedangkan materi substantif terdiri dari materi tugas dan fungsi organisasi, tugas dan fungsi jabatan peneliti. Dalam presentasinya, Samuel dan Tri juga menyampaikan hambatan, tantangan, saran dan masukan pelaksanaan kegiatan PKTBT di Balitek KSDA.

Tresina menjelaskan tentang pelaksanaan kegiatan PKTBT di Balitek KSDA. “Kegiatan PKTBT ini merupakan kegiatan yang pertama dilaksanakan dan diinisiasi oleh Pusdiklat SDM KLHK dalam melakukan pendidikan CPNS perubahan karena kondisi pandemi”, kata Tresina. Dengan adanya kegiatan ini kita juga sama-sama belajar baik dari segi administratif maupun dari segi teknis substantif, sehingga memberikan manfaat baik untuk CPNS maupun untuk pegawai Balitek KSDA lainnya.

Terkait pelaporan kegiatan, Tresina berharap bahwa pelaporan kegiatan dilaksanakan sesuai  pelaksanaan kegiatan, dan mencantumkan gap antara rencana dan realisasi kegiatan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan PKTBT selanjutnya.

“Di Balitek KSDA, sesama peneliti sangat egaliter, tidak ada yang merasa lebih pintar dan lebih senior. Kita saling belajar satu sama lain,” kata Mukhlisi. Ketua Kelti Keanekaragaman Kehati. Lebih lanjut, Burhanuddin Adman sebagai ketua kelti konservasi kawasan juga menyarankan agar dalam pelatihan berikutnya para pemateri dan penjadwalan dapat lebih tertata rapi sehingga tujuan dari kegiatan PKTBT dapat tercapai maksimal.

Ishak juga mengapresiasi CPNS yang telah selesai mengikuti PKTBT dengan baik. “Selamat kepada CPNS Balitek KSDA telah selesai mengikuti PKTBT dengan baik serta terima kasih atas materi dari para narasumber,” kata Ishak. Ishak juga berpesan kepada CPNS agar mampu beradaptasi dengan budaya kerja Balitek KSDA yaitu, kerja keras, cerdas, ikhlas, tuntas dan berkualitas.

Share Button

BERKOMITMEN MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS, SETDITJEN KSDAE KLHK, BKSDA KALTIM DAN TAMAN NASIONAL KUTAI STUDI BANDING KE BALITEK KSDA

Balitek KSDA menerima kunjungan dari tim Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem LHK pada hari Selasa, 2 Maret 2021. Tim ini sebanyak delapan orang terdiri dari perwakilan Setditjen KSDAE, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim, dan Balai Taman Nasional Kutai. Kunjungan ini merupakan studi banding pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang menjadi pencapaian Balitek KSDA pada tahun 2020.

Dalam sambutannya, Desi Indriani selaku perwakilan dari Setditjen KSDAE menyampaikan maksud dan tujuannya berkunjung ke Balitek KSDA untuk belajar upaya membangun ZI. “Kami ke Balitek KSDA dalam rangka studi banding, sekaligus belajar bagaimana kiat-kiat dan upaya yang telah dilakukan oleh Balitek KSDA sehingga berhasil meraih predikat WBK,” kata Desi yang juga menjabat Kepala Subbag Organisasi dan Tata Laksana Ditjen KSDAE ini.

Kepala Balitek KSDA, Ishak Yassir menyambut baik kegiatan studi banding dan berkomitmen untuk siap berbagi pengalaman, pengetahuan dan saling belajar dalam mendukung satker di lingkup KLHK untuk membangun Zona Integritas menuju WBK/WBBM. “Pencapaian Balitek KSDA ini merupakan bentuk komitmen dan kerja keras dari seluruh jajaran Balitek KSDA untuk mewujudkan WBK dan WBBM khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan layanan publik pada enam area perubahan dan juga membentuk dua agen perubahan yaitu Eco Office dan Pelaporan Harian Kinerja,” kata Ishak.

Ishak juga berharap bahwa ke depan ada perwakilan dari UPT KSDAE yang juga mendapatkan penghargaan WBK dan WBBM. Ishak menyampaikan motivasi dengan menekankan pentingnya instansi pemerintah untuk berpartisipasi membangun zona integritas ini. “Pembangunan zona integritas menuju WBK/WBBM jangan dijadikan beban. Justru dengan mengikuti penilaian ZI ini kita diarahkan dan dipandu dengan peta jalan berupa enam area perubahan untuk menuju sasaran reformasi birokrasi. Sasaran reformasi birokrasi tersebut yaitu birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang kapabel, dan pelayanan publik yang prima,” terang Ishak.

Lebih lanjut, Tresina, Kepala Seksi Program, Evaluasi dan Kerja Sama Balitek KSDA, menyampaikan presentasi paparan yang menjelaskan proses pembangunan Zona Integritas yang telah dilakukan Balitek KSDA secara lebih rinci. “Balitek KSDA melakukan enam area perubahan yaitu Manajemen Perubahan, Penataan Tata Laksana, Penataan Sistem Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Penguatan Pengawasan, dan Penguatan Kualitas Pelayanan Publik,” jelas Tresina.

Kepada tim KSDAE, Tresina juga menunjukkan berkas-berkas fisik yang harus disiapkan oleh Tim ZI Balitek KSDA. Tresina menekankan bahwa penyiapan berkas yang diupload dalam pengajuan ZI memerlukan ketelitian, waktu, serta konsentrasi yang tinggi agar tidak ada kekeliruan didalamnya.Taufiqurrohman, Kepala Seksi Data, Informasi dan Sarana Penelitian Balitek KSDA, menambahkan bahwa Balitek KSDA juga telah membangun aplikasi-aplikasi berbasis komputer dan online di tahun 2020. “Aplikasi yang telah dibangun Balitek KSDA yaitu aplikasi e-Kinerja, e-Laporan dan e-Keuangan, website Herbarium Wanariset sebagai bentuk inovasi balai untuk mempermudah sistem kerja balai,”kata Taufiq.

Selain itu, Taufiq menjelaskan bahwa pengoptimalan website dan media sosial balai sangat penting dilakukan sebagai upaya mendekatkan layanan kepada masyarakat dan mendukung keterbukaan informasi publik.

Untuk diketahui Balitek KSDA berhasil meraih penghargaan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) Tahun 2020 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) pada 21 Desember 2020 lalu. Pemberian predikat ZI menuju WBK dan WBBM merupakan sebuah apresiasi yang dianugerahkan Kementerian PAN-RB kepada instansi pemerintah yang mampu berusaha lebih untuk membangun unit kerja percontohan yang berintegritas dan memberikan pelayanan publik dengan prima. Unit percontohan ini diharapkan menjadi agen-agen perubahan, untuk mendorong kemajuan reformasi birokrasi di Indonesia.

Making Change, Making History.

Share Button

BERCITA-CITA MENJADI ILMUWAN SATWA LIAR, SISWI SEKOLAH ALAM BOGOR BELAJAR KEPADA AHLI SATWA LIAR BALITEK KSDA

Seorang siswi Sekolah Alam Bogor Salsabilla Fadlika Rachmi melaksanakan program Learn to Maestro (LTM) di Balitek KSDA selama tiga pekan dari 22 Januari 2021 s.d. 19 Februari 2021. LTM adalah program magang Siswa Sekolah Alam Bogor untuk  belajar langsung kepada para ahli sesuai topik yang diminati masing-masing siswa. Selama di Balitek KSDA, Salsabilla yang mengambil topik terkait dengan konservasi dan penelitian satwa liar belajar secara langsung kepada Maestro, Peneliti Dr. Tri Atmoko.

Seluruh materi LTM yang diberikan telah disesuaikan untuk memberikan wawasan dan pengalaman seluas-luasnya di bidang satwa liar bagi siswa tingkat SMP. “Berbagai materi pengamatan satwa liar, mempelajari habitat, teknik pemetaan penyebaran satwa diberikan sebagai dasar pengetahuan. Selanjutnya praktek aplikasi praktis dan simulasi dilakukan untuk memberikan pemahaman lebih baik bagi siswa dengan didampingi oleh para Teknisi Litkayasa dan Staf Balitek KSDA,” ungkap Tri Atmoko.

Praktek pengenalan habitat satwa dan jejak satwa dilakukan di Hutan Rintis Wartono Kadri yang mewakili hutan primer dan Jalur Baru KHDTK Hutan Penelitian Samboja. Praktek dilakukan selama dua hari dengan didampingi oleh Maestro, Nanang Riana, dan beberapa staf Balitek KSDA.

Sedangkan observasi perilaku dan sebaran bekantan dilakukan selama tiga hari dengan menyusuri habitat bekantan di Sungai Hitam, Samboja. Data koordinat perjumpaan bekantan yang diambil menggunakan aplikasi Avenza, selanjutnya dipetakan dengan menggunakan program Quantum GIS dengan dipandu oleh Teknisi Litkayasa, Teguh.

Sampel herbarium tumbuhan di habitat bekantan diambil dan diproses untuk menjadi koleksi Herbarium Wanariset dengan dipandu oleh Iman Suharja, Yusub Wibisono, Zainal Arifin dan Mira Kumala Ningsih.

Kegiatan pengenalan dan praktek penggunaan peralatan survei satwa liar juga dilakukan, seperti penggunaan kamera trap dan drone. Praktek dilakukan di Arboretum dengan didampingi oleh pilot drone, Frans Paginta.

Kegiatan LTM diakhiri dengan presentasi hasil kegiatan (18/2/2021) di Ruang Rapat Balitek KSDA. Kegiatan  dibuka oleh Kepala Balitek KSDA, Dr. Ishak Yassir dengan dipandu oleh Plt. Kepala Subbag Tata Usaha, Tresina. Kegiatan presentasi ini dilakukan secara offline dan online dengan dihadiri juga oleh guru pembimbing dari Sekolah Alam Bogor, Sonia Meithania dan orang tua siswa.

Dalam sambutannya Kepala Balai menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap Salsabilla yang telah menyelesaikan kegiatan magang LTM selama tiga minggu di Balitek KSDA. “Mengingat kegiatan LTM dilaksanakan selama pandemi, maka seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan dengan selalu mematuhi prosedur kesehatan Covid 19,” kata Ishak.

Dalam presentasinya yang dilakukan secara bilingual dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, Salsabilla juga mengungkapkan cita-citanya untuk menjadi peneliti satwa liar, terutama jenis-jenis kucing dari family Felidae.

Menurut Tri Atmoko, capaian Salsabilla dalam kegiatan ini sangat baik, hal itu ditunjukkan dengan adanya peningkatan penyerapan materi melalui pre dan post tes yang dilakukan. Selain itu, kemampuannya dalam melakukan presentasi dan menyiapkan powerpoint meningkat signifikan.

Terdapat tiga output yang dihasilkan dari kegiatan LTM kali ini. Pertama adalah koleksi spesimen tumbuhan jenis Avicennia alba yang disimpan di Herbarium Wanariset. Output kedua adalah sebuah gambar bekantan dan beberapa jenis tumbuhan pakannya yang dibuat oleh Salsabilla dibawah arahan art drawer Balitek KSDA, Priyono. Output ketiga adalah draft makalah popular yang akan dipersiapkan untuk diterbitkan dalam Majalah Swara Samboja.

Pada akhir acara perwakilan dari Sekolah Alam Bogor, Sonia Meithania, secara online menyampaikan ucapan terima kasih kepada Balitek KSDA yang telah mengijinkan siswanya untuk magang di Balitek KSDA.

Demikian juga orang tua siswa, Susy Rachmiyanti, juga mengungkapkan bahwa telah banyak kemajuan yang dialami putrinya selama mengikuti magang LTM di Balitek KSDA. Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada Bapak Kepala Balai, Maestro, dan seluruh pegawai Balitek yang telah membimbing, mengarahkan dan menerima putrinya seperti keluarga selama tiga minggu di Balitek KSDA.

Share Button

Balitek KSDA Dan STIKES Samarinda Lakukan Pembahasan Rencana Kerja Sama Penelitian

Potensi Tumbuhan Sebagai Bahan Baku Herbal Di KHDTK Samboja

Sebagai salah satu areal kawasan hutan dengan potensi biodiversitas yang tinggi, khususnya tumbuhan, Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Penelitian Samboja menjadi lokasi penelitian prioritas nasional dengan tema Pemanfaatan Berkelanjutan Tumbuhan sebagai Bahan Baku Herbal. Balitek KSDA sebagai pengelola KHDTK Samboja dan koordinator pelaksana kegiatan penelitian melakukan diskusi bersama mitra kerja sama yang telah memiliki pengalaman dan kemampuan dalam penelitian  terkait, yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Samarinda di Ruang Rapat Balitek KSDA (8/02/2021).

Kepala Balitek KSDA, Ishak Yassir, ketika membuka diskusi berharap para peneliti di Balitek KSDA maupun STIKES Samarinda dapat memanfaatkan peluang penelitian ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai  tema yang telah ditetapkan. Tidak hanya sebatas luaran ilmiah berupa artikel ilmiah sebagai karya bersama, namun juga  dapat memberikan dampak langsung dan nilai tambah baik kepada masyarakat dan lingkungan sekitar,” kata Ishak.

Ketua STIKES Samarinda, Supomo, S.Si, M.Si, Apt., dalam diskusi ini menyambut baik usulan kegiatan kerja sama yang akan dilakukan dan mempersilahkan para peneliti Balitek KSDA untuk memanfaatkan sumber daya yang ada di STIKES Samarinda. “Dengan kerja sama ini, kami juga merasa sangat terbantu karena masih banyak jenis tumbuhan yang belum kami ketahui, namun sebenarnya memiliki potensi kandungan bioaktif yang dapat kita gunakan tidak hanya sebagai bahan baku medis, namun juga pemanfaatan lain seperti kosmetik dan parfum,” terang Supomo.

Noorcahyati, peneliti Balitek KSDA selaku koordinator kegiatan penelitian tumbuhan herbal juga menyampaikan bahwa pada tahun ini diharapkan dapat terbangun pusat tumbuhan herbal di KHDTK Samboja sebagai salah satu luaran kegiatan. “Balitek KSDA tahun ini memiliki beberapa jenis tumbuhan target yang diharapkan dapat memberikan output tidak hanya informasi kandungan fitokimia, namun juga produk konsumsi maupun produk untuk meningkatkan ekonomi keluarga yang dapat dipergunakan oleh masyarakat,” kata Noorcahyati.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan penyerahan buku hasil penelitian bersama peneliti Balitek KSDA dan STIKES Samarinda yang berjudul “Atasi Diabetes Melitus Dengan Tumbuhan Herbal Akar Kuning”. Buku ini merupakan hasil kerjasama penelitian Balitek KSDA dan STIKES Samarinda dengan tujuan diseminasi khasiat dan penggunaan Akar Kuning (Fibraurea tinctoria Lour.) sebagai bahan baku herbal obat, khususnya dalam mengatasi penyakit Diabetes Melitus atau yang dikenal secara umum sebagai penyakit gula atau kencing manis.

Share Button

BALITEK KSDA DAN FAKULTAS FARMASI UNMUL LAKUKAN EKSPLORASI TUMBUHAN BERDASARKAN HASIL PENELURUSAN DATABASE HERBARIUM WANARISET

Balitek KSDA bersama Dr. Hadi Kuncoro, S.Farm., M.Farm dan tim dari Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman melakukan pengambilan sampel kulit Aglaia pacyphilla, Aglaia laxiflora, Dysoxylum spp., Diospyros borneensis, Knema spp., dan Litsea spp. di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Penelitian Samboja pada 28-29 Januari 2021. Total sampel yang berhasil dikumpulkan sebanyak 12 jenis tumbuhan dari 37 individu pohon.

“Sebelum eksplorasi, informasi tentang jenis-jenis tumbuhan tersebut sebelumnya kami dapatkan melalui penelusuran di website Herbarium Wanariset www.herbarium-wanariset.or.id,” terang Hadi Kuncoro. Setelah membuat list jenis tumbuhan target eksplorasi, kemudian Hadi Kuncoro dan tim melakukan kooordinasi dan komunikasi dengan Balitek KSDA, melalui Seksi Data, Informasi, dan Sarana Penelitian yang membawahi Herbarium Wanariset dan KHDTK Samboja.

“Dari hasil penelusuran data kemudian dilakukan identifikasi tegakan di KHDTK Samboja oleh Tim Herbarium Wanariset dan KHDTK Samboja sebelum kegiatan ini dilaksanakan,” kata Taufiqurrohman, Kepala Seksi Data, Informasi dan Sarana Penelitian Balitek KSDA.

“Pengambilan sampel kulit dilakukan di areal kebun benih dan jalur pejalan  Km 7, Trek Wartono Kadri, dan Jalur Pejalan Baru di KHDTK Hutan Penelitian Samboja,” kata Bina Swasta Sitepu, Peneliti Botani yang mendampingi selama kegiatan di lapangan bersama Iman Suharja (Pengelola Herbarium) dan Yusub Wibisono (Teknisi Litkayasa Balitek KSDA).

“Pengambilan sampel ini dilakukan sebagai tahap awal dalam penelitian Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman berjudul Kajian Senyawa Metabolit Sekunder dari tumbuhan endemik Kalimantan Timur beserta bioaktifitasnya,” kata Hadi. Dengan pelaksanaan penelitian ini, Hadi Kuncoro mengharapkan dapat menyediakan informasi terkait kandungan kimia aktif potensial sebagai bahan baku farmasi, khususnya dari jenis tumbuhan kurang dikenal dapat dilengkapi dan dimanfaatkan kedepannya sebagai bahan baku medis maupun penggunaan lainnya seperti kosmetik maupun parfum.

Sebagai informasi, Herbarium Wanariset merupakan salah satu Herbarium yang dimiliki oleh Badan Litbang dan Inovasi (BLI) Kementerian LHK dan dikelola oleh Balitek KSDA. Herbarium ini telah dirintis sejak tahun 1989 sebagai hasil kerjasama antara Departemen Kehutanan (sekarang KLHK) dengan RisjkHerbarium Leiden University Belanda saat itu.

Selama tiga dekade ini, spesimen yang telah dikoleksi oleh Herbarium Wanariset s.d. Desember 2020 berjumlah 20.341 nomor koleksi dari 220 suku, 1129 marga, 3.719 jenis tumbuhan. Sebagian besar koleksi berasal dari pulau Kalimantan, dan sebagian lainnya dari Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku, Papua, bahkan dari negara tetangga seperti Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Share Button