BPSILHK Samboja Berkoordinasi dengan Stakeholder dalam Rangka Pemantauan Penerapan Form UKL-UPL Kegiatan Pembersihan dan Pencucian Sarang Burung Walet

Indonesia dikaruniai sumber sarang burung walet yang besar di pasar dunia. Begitu pula di Kalimantan Timur, terdapat potensi yang cukup besar untuk usaha Rumah Burung Walet (RBW). Sarang burung walet juga dapat menjadi salah satu komoditas pertanian yang menghasilkan devisa cukup tinggi. Bahkan, jika dikelola menjadi produk turunan akan meningkatkan nilai ekspor. Terkait dengan alam, keberadaan RBW dapat menciptakan lingkungan hidup yang alami jika petani walet menyadari pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sekitar dan keberadaan pepohonan akan menjaga keberlangsungan tempat RBW berada.

Tim BPSILHK Samboja, Hari Hadiwibowo, Noorcahyati dan Zainal Arifin melakukan koordinasi pada beberapa stakeholder terkait seperti Balai Besar Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kalimantan Timur di Balikpapan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Timur serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda. Koordinasi dilakukan untuk mendapatkan informasi awal terkait kegiatan Pemantauan Penerapan Form UKL-UPL Usaha/atau Kegiatan Pembersihan dan Pencucian Sarang Burung Walet di Provinsi Kalimantan Timur.

Hasil koordinasi diperoleh informasi bahwa meskipun potensi usaha RBW di Kaltim cukup besar, namun belum memiliki usaha/kegiatan pembersihan dan pencucian Sarang Burung Walet (SBW) di Kalimantan Timur. Saat ini, hasil budidaya RBW berupa SBW dilakukan pemanenan kemudian di kirim ke Surabaya untuk diolah oleh usaha pencucian SBW.

Sarang burung walet merupakan pangan fungsional bernilai tinggi, karena mempunyai senyawa yang mengandung asam sialat dan berpotensi menjadi sumber bahan pangan bergizi tinggi. Potensi RBW di Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Utara perlu dikembangkan dengan memenuhi standar yang ada untuk mendukung konservasi satwa dan keberlanjutan usaha.

Share Button

Konsultasi Penerapan Standar Reklamasi Wilayah Pesisir di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur

Tim BPSILHK Samboja, Mira Kumala Ningsih, Syamsu Eka Rinaldi dan Septina Asih Widuri melaksanakan konsultasi kegiatan Penerapan Standar Reklamasi Wilayah Pesisir di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda (20/05/2024).

Tim berdiskusi dengan Ibu Nani, DKP Prov. Kaltim. Beliau menyampaikan Standar Operasional Prosedur (SOP) Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut Prov. Kaltim. “Melalui Keputusan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Kaltim tentang SOP Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut Prov. Kaltim bahwa setiap orang yang melakukan kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut di Perairan Pesisir wajib memiliki Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL), Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) dan Konfirmasi Kesesuaian Ruang Laut (KKRL)”, kata Nani.

Hal tersebut dimuat dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko Sektor Kelautan dan Perikanan dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 28 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang Laut.

Nani juga menyampaikan persetujuan lingkungan yang disertai dokumen lingkungan yaitu untuk kegiatan reklamasi dan kegiatan pengambilan sumber material reklamasi. Persetujuan atau konfirmasi tidak dapat diberikan pada zona inti pada Kawasan Konservasi Laut. “Apabila terdapat kegiatan reklamasi yang telah dilaksanakan namun belum memiliki izin maka wajib membuat dokumen kajian evaluasi teknis lahan reklamasi, membuat pernyataan kesanggupan untuk menjaga dan menjamin keberlanjutan kehidupan masyarakat dan melakukan pembayaran PNBP,” tambah Nani.

Beberapa persyaratan khusus usaha yaitu: 1). Material reklamasi harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, 2). Jika menggunakan metode penimbunan atau pengeringan, maka didahului dengan pembangunan sistem tanggul sebelum melakukan penebaran material dan 3). Menggunakan silt barricade yang tidak terbuat dari bahan daur ulang.

Share Button

Dua Pegawai BPSILHK Samboja Ikuti Pelatihan Pengelolaan Ekowisata yang Berkelanjutan

Syamsu Eka Rinaldi (Analis Tata Usaha) dan Mardi Tofani Rengku (Pengendali Ekosistem Hutan) mengikuti kegiatan Pelatihan Pengelolaan Ekowisata yang Berkelanjutan yang diadakan oleh Yayasan Hutan Biru yang bermitra dengan ELTI (Environmental Leadership and Training Initiative) di Gedung Serbaguna Kelurahan Mentawir (30/05/2024).

Pelatihan ini bertujuan unutk meningkatkan kapasitas kelompok ekowisata yang berada di Kelurahan Mentawir dalam mengelola kawasan ekowisata secara berkelanjutan khususnya yang berada di kawasan mangrove.

Agenda dan pemateri kegiatan pelatihan di mulai dengan  Pembukaan (Lely Puspita, Sulton Afifudin), dilanjutkan dengan materi Tantangan dalam Pengelolaan Ekowisata (Agus Bei), Pengembangan Pengelolaan Ekowisata Berkelanjutan (Agus Bei), dan Kunjungan Lapangan (Agus Bei, Lamale), serta Diskusi Hasil Kunjungan Lapangan (Agus Bei, Lamale dan Lely Puspita).

Agus Bei memberikan materi tentang berbagai aspek pengelolaan ekowisata, di antaranya: Perencanaan dan Pengembangan Ekowisata, Manajemen Pengunjung dan Pelayanan, Interpretasi dan Edukasi Lingkungan, Pengembangan Produk dan jasa Ekowisata, Pengelolaan Keuangan dan Pemasaran, serta Pentingnya Menjaga Kelestarian Lingkungan Mangrove.

Kegiatan ini juga diikuti oleh utusan dari Badan Otoritas Ibukota Nusantara, Dinas Lingkungan Hidup Penajam Paser Utara, Pemerintah Kelurahan Mentawir, Pemerintah Desa Wonosari, Pemerintah Desa Argomulyo, Inhutani I Batu Ampar, Pokmaswas Kel. Mentawir, Pokdakan Berkah Alam Lestari Kel. Mentawir, Pokdarwis Tiram Tambun Kel. Mentawir, Pokdarwis Jone Nusantara Kel. Maridan, dan Kelompok Anyaman Bambu Jonden Buen Mentawir.

Dengan pelatihan ini diharapkan dapat mendukung pengembangan ekowisata yang berkelanjutan di sekitar lanskap Ibu kota Nusantara (IKN).

Share Button

Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Wisata Ilmiah di BPSILHK Samboja

Sebanyak 200 mahasiswa beserta dosen pembimbing Fahutan Universitas Mulawarman (Unmul) Angkatan 2023 mengikuti wisata ilmiah di Herbarium Wanariset, Wanariset Dipterocarpa Samboja, Arboretum BPSILHK Samboja, dan Wildlife Rescue Unit (WRU) BKSDA Kaltim (10/06/2024). Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari mata kuliah Praktik Pengenalan Kehutanan sekaligus menandai berakhirnya perkuliahan pada semester ini.

Kepala Seksi Pengujian dan Verifikasi Penilaian Kesesuaian BPSILHK Samboja, Taufiqurrohman, di Aula BPSILHK Samboja dalam sambutannya menyampaikan sekilas profil BPSILHK Samboja. “BPSILHK Samboja memiliki beberapa fasilitas yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana belajar bagi mahasiswa. Fasilitas tersebut diantaranya KHDTK Hutan Penelitian Samboja termasuk di dalamnya Trek Tumbuhan Berkhasiat Obat (TBO), Trek Tri Joko Mulyono, dan Wanariset Dipterocarpa Samboja. Selain itu juga terdapat Arboretum, Herbarium Wanariset dan laboratorium,” terang Taufiq. Beliau juga mempersilahkan mahasiswa yang ingin melaksanakan Praktik Kerja Lapangan maupun penelitian di BPSILHK Samboja.

Taufiq juga menyampaikan tentang publikasi BPSILHK Samboja. “Bagi mahasiswa yang memerlukan bahan referensi dapat mengunduh secara gratis pada publikasi BPSILHK Samboja secara online di website samboja.bsilhk.menlhk.go.id.,” imbuh Taufiq.

Setelah pemaparan di aula BPSILHK Samboja, para mahasiswa kemudian mengunjungi Herbarium Wanariset dengan didampingi oleh Mira Kumala Ningsih, Ike Mediawati, Noorcahyati, Dwi Wahyu Mentari dan Iman Suharja. Mahasiswa dijelaskan mulai dari sejarah, fungsi, jenis koleksi, fasilitas, proses eksplorasi dan pengawetan spesimen. Selanjutnya mahasiswa diajak praktik membuat spesimen herbarium Dracontomelon dao didampingi oleh Iman Suharja.

Materi di Arboretum disampaikan oleh Zainal Arifin dan Mardi Tofani Rengku. Mahasiswa diperkenalkan dengan jenis-jenis tumbuhan Dipterocarpa yang ada di Arboretum diantaranya Shorea leprosula, Dipterocarpus convertus, Dryobalanops lanceolata, dll. Pada kegiatan ini mahasiswa juga diajak praktik pengumpulan spesimen herbarium Alstonia sp.

Kunjungan mahasiswa di Wanariset Dipterocarpa Samboja (WDS) didampingi oleh Nanang Riana, Warsidi, Teguh, Frans Paginta, dan Yustinus Iriyanto. Mahasiswa dan pendamping berdiskusi tentang jenis-jenis pohon penyusun vegetasi hutan Dipterocarpa Kalimantan seperti: Shorea leprosula, Shorea laevis, Dipterocarpus convertus, Eusideroxylon zwageri, Diospyros borneensis, Borassodendron borneense dan Shorea smithiana.

Materi terakhir tentang Struktur Organisasi BKSDA Kaltim yang disampaikan oleh Kristin Nainggolan, PEH BKDSA Kaltim, di Wildlife Rescue Unit (WRU). Dalam materi ini disampaikan tentang tugas pokok dan fungsi BKSDA Kaltim, serta tiga seksi konservasi wilayah di areal kerja BKSDA Kaltim yaitu seksi konservasi wilayah I – Berau, Wilayah II – Tenggarong dan Wilayah III – Balikpapan.

Semoga ilmu dan pengalaman yang didapatkan bermanfaat dan dapat menjadi bekal untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya.

Share Button

BPSILHK SAMBOJA LAKUKAN KOORDINASI TERKAIT UKL-UPL PENGEMBANGAN SISTEM PERPIPAAN AIR LIMBAH

Tim BPSILHK Samboja, Ike Mediawati (Pengendali Dampak Lingkungan), Yusub Wibisono (Pengendali Ekosistem Hutan) dan Agung Siswanto (Pengendali Ekosistem Hutan) melakukan koordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur terkait standar khusus Formulir UKL-UPL Pengembangan sistem perpipaan air limbah dengan objek pemantauan pembangunan infrastruktur di IKN (29/4/2024).

Menurut informasi dari Budi Faizal, Kabag Umum BBPJN Kaltim, dokumen lingkungan kegiatan perpipaan air limbah termasuk dalam AMDAL terpadu IKN. “Saya menyarankan untuk mengkonsultasikan draf formulir UKL-UPL dengan UPTD Direktorat Cipta Karya yang ada di Samarinda”, kata Budi. Dalam kesempatan itu pula, tim berkoordinasi terkait kunjungan lapangan ke IKN untuk melakukan pemantauan penerapan standar.

Keesokan harinya, tim BPSILHK Samboja berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda terkait dokumen lingkungan dan identifikasi pelaku usaha di bidang sistem perpipaan air limbah.

Burhan, Kabag Tata Lingkungan DLH Provinsi Kaltim, menyampaikan bahwa DLH provinsi hanya memiliki perizinan lingkungan usaha yang kewenangan pengawasannya berada di provinsi misalnya jalan tol Balikpapan-Samarinda. “Terkait standar khusus formulir UKL-UPL pengembangan sistem perpipaan air limbah, saya menyarankan untuk berkoordinasi dengan DLH tingkat kota/kabupaten”. Saat ini belum ada kegiatan perpipaan air limbah yang berdiri sendiri. Kegiatan perpipaan air limbah biasanya terdapat dalam dokumen pengembangan pemukiman atau instalasi pengolahan air limbah. Oleh karena itu, pemantauan terhadap pelaku usaha yang hanya melakukan sistem perpipaan air limbah mungkin akan sulit untuk dilakukan”, terang Burhan.

Share Button

Herbarium Wanariset Siap Dukung Pembangunan Pusat Plasma Nutfah Nasional

Sebagai salah satu bentuk dukungan dalam rencana pembangunan Pusat Plasma Nutfah Nasional, Herbarium Wanariset yang dikelola BPSILHK Samboja menampilkan koleksi flora IKN dalam pameran yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) (4/6/2024). Kegiatan Pameran Plasma Nutfah Nasional ini diselenggarakan dalam rangkaian Peresmian Persemaian Mentawir oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Penajam Paser Utara.

Presiden Joko Widodo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dalam pembangunan Pusat Plasma Nutfah Nasional. “Di sini juga akan dimulai pembangunan Pusat Plasma Nutfah Nasional yang didalamnya ada bio bank dan juga seed bank tumbuhan, misalnya Shorea, Dryobalanops, yang barangnya telah sulit ditemukan, sekarang diadakan kembali. Bio bank dan juga seed bank yang nanti akan dibuat bibit, baik lewat kultur jaringan atau lainnya. Sehingga kita akan memiliki kembali tumbuhan yang dulunya banyak sekali ada di hutan tropical rain forest Kalimantan,” kata Presiden Joko Widodo.

Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar menyampaikan rencana pembangunan Pusat Plasma Nutfah Nasional. “Pusat Plasma Nutfah Nasional akan dibangun seluas + 93,2 hektar di kompleks pusat persemaian Mentawir dan saat ini masih dalam persiapan konstruksi. Pusat Plasma Nutfah Nasional ini menjadi bagian dari Persemaian Mentawir yang menjadi salah satu pendukung kunci dalam mewujudkan Ibu Kota Nusantara sebagai Smart Forest City,” kata Menteri Siti.

Dalam kesempatan ini, Herbarium Wanariset menampilkan beraneka macam spesimen dari suku Dipterocarpaceae sebagai tumbuhan khas hutan di sekitar IKN diantaranya Shorea leprosula Miq., Shorea johorensis Foxw., Shorea seminis (de Vriese) Slooten, Shorea beccariana Burck, Shorea smithiana Sym., Shorea laevis Ridl., Shorea balangeran (Korth.) Burck, Dipterocarpus confertus Slooten, Dipterocarpus humeratus Slooten, Dipterocarpus gracilis Blume, Dipterocarpus kunstleri King, Dipterocarpus cornutus Dyer, Vatica odorata (Griff.) Symington, Dryobalanops lanceolata Burck. Selain itu juga ditampilkan buah dan bibit Ulin (Eusideroxylon Zwageri Teijsm Et Binn). Botanical drawing hasil karya Priyono, Botanical Artist Herbarium Wanariset, juga turut ditampilkan di antaranya Rafflesia sp., Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson, Coelostegia montana Sidiyasa, Durio oxleyanus Griff., Neesia synandra Mast., Artocarpus integer (Thunb.) Merr., Shorea beccariana (Burck) P.S.Ashton & J.Heck., dan Shorea pinanga (Scheff.) P.S.Ashton & J.Heck.

Herbarium Wanariset siap mendukung pembangunan Plasma Nutfah Nasional melalui penyediaan informasi dalam database koleksi tumbuhan yang telah tersimpan di Herbarium Wanariset yang saat ini telah mencapai 21.993 nomor spesimen dari 227 famili, 1.147 marga dan 4.045 spesies.

Pengelolaan koleksi tersebut saat ini telah berkembang dengan penggunaan teknologi terkini melalui digitalisasi koleksi dan sharing informasi dengan membangun website https://herbarium-wanariset.bsilhk.menlhk.go.id/. Informasi tersebut dapat menjadi rujukan jenis-jenis tumbuhan asli dan endemik di Kalimantan dan Indonesia untuk pembangunan dan pengembangan IKN sebagai Smart Forest City yang berkemajuan dan menggunakan teknologi terkini.

Share Button