INVENTARISASI TUMBUHAN POTENSIAL SEBAGAI PENGHASIL MINYAK ATSIRI DI KHDTK HUTAN PENELITIAN SAMBOJA

KHDTK Samboja memiliki keanekaragaman flora yang tinggi dengan berbagai tipe tutupan kawasan dan habitat. Keanekaragaman jenis flora ini diikuti dengan potensi jenis-jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai penghasil pangan, minyak nabati, obat, maupun minyak atsiri. Informasi potensi pemanfaatan di atas belum didukung dengan informasi  keanekaragaman jenis tumbuhan berdasarkan kelompok pemanfaatan serta potensi tegakan di lapangan.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi jenis-jenis tumbuhan berpotensi sebagai pengasil minyak atsiri di KHDTK Samboja serta potensi tegakan yang dapat digunakan untuk kegiatan penelitian dan pengembangan selanjutnya terkait teknologi pemanfaatan maupun usaha budidaya”, kata Taufiqurrohman, Kepala Seksi Data Informasi dan Sarana Penelitian Balitek KSDA.

Inventarisasi tumbuhan potensial sebagai penghasil minyak atsiri di KHDTK Hutan Penelitian Samboja dilakukan pada 4 s.d. 12 Agustus 2021. “Eksplorasi pengamatan pohon induk berpotensi sebagai pengasil minyak atsiri dilakukan dengan melakukan survey pada jalur pejalan dan penelitian yang ada di kawasan KHDTK Samboja, termasuk areal-areal berhutan yang ditengarai memiliki potensi tegakan penghasil minyak atsiri,” terang Bina Swasta Sitepu, peneliti bidang flora yang memimpin survey ini.

Kegiatan ini diawali dengan dilakukan penelusuran pustaka terhadap jenis-jenis tumbuhan hutan yang diketahui memiliki kandungan minyak atsiri, seperti: Cananga odorata, Melicope spp., Litsea spp., Cratoxylum spp., Myristica spp., Knema spp., Syzygium spp., dll. “Setiap tumbuhan  yang ditemukan   dicatat nama jenis, bagian yang berpotensi mengandung minyak atsiri, ukuran fisik berupa diameter dan tinggi, serta koordinat lokasi penemuan tegakan untuk memudahkan dalam pengamatan dan eksplorasi selanjutnya,” imbuh Bina.

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari pengamatan pohon induk pada tahun 2020 yang fokus pada pohon dari genus Baccaurea dan Durio sebagai penghasil pangan dan obat. Informasi ini akan digunakan sebagai data pendukung  keanekearagaman hayati , khususnya flora, di KHDTSamboja, serta potensi pengembangan pemanfaatan hasil hutan nonkayu untuk kegiatan penelitian dan pengembangan.

Share Button