Meriahkan Bulan K3, Peneliti Balitek KSDA Menjadi Pemateri Pelatihan Penanganan Ular di PT. Pertamina EP 5 Sanga Sanga
Balitek KSDA (Sanga Sanga, 10 Maret 2020)_ Tim Peneliti Herpetofauna dari Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam (Balitek KSDA) berkesempatan melakukan pelatihan terkait karakteristik dan cara penanganan ular berbahaya kepada karyawan dan karyawati PT. Pertamina EP Asset 5 Sanga Sanga dalam rangka memeriahkan Peringatan Bulan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Nasional Tahun 2020 di PT. Pertamina EP Asset 5 Sanga Sanga Field (8/03/2020).
Tujuan pelatihan ini adalah memberikan pengetahuan secara umum pengenalan ciri ular yang berbisa dan yang tidak berbisa serta cara penanganannya ketika memasuki lingkungan pemukiman dengan alat-alat sederhana yang ada di rumah. Tim Herpetofauna Balitek KSDA yang terlibat pada kegiatan ini antara lain Teguh Muslim, S.Hut., M.Hut (Peneliti), Deny Adi Putra, S.Hut dan Widyawati, S.Hut (Teknisi Litkayasa).
Di awal presentasi Teguh Muslim memaparkan gambaran umum mengenai ular, antara lain: ular adalah jenis reptil yang pada umumnya dijumpai yang dianggap berbahaya sehingga ditakuti manusia. Di Indonesia terdapat lebih dari 350 jenis ular dan 135 jenis diantaranya ada di Kalimantan. “Ada empat jenis ular yang dilindungi di Indonesia yang dari famili Phytonidae, diantaranya adalah Sanca Timor (Malayophyton timorensis), Sanca Hijau (Morelia viridis), Sanca Bodo (Python bivittatus) dan Sanca Bulan (Simalia boeleni). Berdasarkan data jenis hewan (Herpetofauna) dilindungi, dari empat jenis sanca tersebut hanya satu jenis yang dapat ditemukan di Kalimantan”, kata Teguh.
Teguh Muslim selanjutnya menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan keselamatan bagi manusia ketika harus berhadapan dengan ular dengan cara dan prosedur yang benar tanpa harus membunuh hewan yang dikhawatirkan berbahaya. Agar tujuan tersebut dapat tercapai maka diperlukan pemahaman terkait karakteristik ular dan juga teknik penanganan bahaya ular secara aman, efektif dan efisien untuk mencegah terjadinya kecelakaan baik di tempat kerja maupun di rumah dan lingkungan sekitar.
Setelah pemberian materi tentang ular, para peserta diajak untuk praktik simulasi penanganan bahaya ular yang memasuki lingkungan pemukiman dengan alat dan bahan peraga secara tepat, cepat, dan aman. Dalam kesempatan ini peserta juga diminta melakukan peragaan langsung penanganan bahaya ular dengan menggunakan peralatan sederhana yang ada di rumah seperti, sapu, baskom, kain lap, ember dan beberapa peralatan rumah tangga lainnya serta alat standar penanganan ular (Grab Stick). Jenis ular yang digunakan adalah jenis ular tidak berbisa yaitu Malayophyton reticulatus (ular sanca/sawah), selain itu tim Balitek KSDA juga memperkenalkan salah satu jenis ular berbisa Boiga dendrophila dari famili Colubridae.
Dani Haru Ciptadi, dari bagian HSSE PT. Pertamina EP Asset 5 Sanga Sanga Field sekaligus Ketua Panitia Penyelenggara Peringatan Bulan K3, mengungkapkan kegiatan ini merupakan upaya konkret terhadap pelaksanaan K3 di lingkungan kerja agar budaya K3 benar-benar terwujud dalam kegiatan sehari-hari. “Kami sangat antusias dan berharap sekali kegiatan edukasi ini dapat terus dilakukan pada tahun-tahun berikutnya, karena kesehatan dan keselamatan kerja adalah nomor satu”, tambah Dani.
Kedepannya, kegiatan ini diharapkan dapat dilanjutkan dengan lebih intensif khususnya untuk tenaga pengamanan (security) untuk lebih memahami karakteristik ular dan cara penanganannya di lingkungan kerja Pertamina EP Asset 5 Sanga Sanga dan pemukiman karyawan serta diluar pemukiman yang terjangkau. Harapan dari Tim Balitek KSDA, agar HSSE EP 5 membekali peralatan standar untuk penanganan ular yaitu menggunakan stik ular (Grab stick) minimal untuk petugas keamanan (Security) kantor dan pemukiman karyawan. Pesan penting di akhir sosialisasi dari pemateri adalah “Jangan pernah menyentuh ular berbisa tanpa alat yang aman” (DAP/TM).