PERKUAT DATA DAN INFORMASI SUMBER DAYA ALAM, BALITEK KSDA GROUND CHECK AREA IKN BARU

Balitek KSDA_(Sepaku, 27-28 Desember 2019) Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru Indonesia yang berorientasi pada keseimbangan antara pembangunan fisik dan kelestarian ekosistem hutan disekitarnya telah menjadi acuan bagi pelaksanaannya. Balitek KSDA sebagai UPT KLHK yang memiliki tupoksi melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang Konservasi sumber daya alam, dan sekaligus sebagai UPT yang paling dekat dengan kawasan IKN baru ini juga memiliki tugas untuk mendukung visi tersebut. Implementasi kegiatan pendukung yang dilaksanakan adalah pengumpulan data dan informasi terkait sumber daya alam di kawasan IKN baru, pemutakhiran serta ground check atas data dan informasi yang ada.

Pada kegiatan kali ini, Balitek KSDA menerjunkan tim peneliti dan staf yang dipimpin Kepala Balitek KSDA Ishak Yassir untuk melakukan ground check pada areal IKN baru untuk memantau keberadaan areal lindung pada kawasan IUPH-HTI PT. ITCI Hutani Manunggal (PT. IHM). “Beberapa lokasi yang dikunjungi adalah kawasan lindung pada alur bukit dan badan air (Sungai, air terjun, embung dan danau) yang berada pada areal produksi PT. IHM. Sebagai pendukung informasi juga dilakukan ground check pada fasilitas menara pemantau api, KPPN Gunung Parung, serta fasilitas pembibitan Seriung”, kata Ishak.

Bina Swasta Sitepu salah satu peneliti ekologi dan konservasi tumbuhan Balitek KSDA menyatakan bahwa “berdasarkan hasil pengamatan, pada areal produksi PT. IHM terdapat kawasan lindung berupa riparian dan hutan alam di alur bukit yang masih terjaga dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan keragaman dan struktur vegetasi yang secara visual terlihat beragam. Selain itu areal sempadan sungai yang juga merupakan sumber keragaman biodiversitas (Biodiversty hot spot) juga terjaga dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan ada jarak antara tanaman dengan sempadan sungai dan dalam jarak tersebut terdapat vegetasi alami”.

Didalam kawasan produksi ini juga terdapat Air terjun Tembinus yang memiliki ketinggian sekitar 20 meter. Vegetasi sekitar air terjun masih baik, bahkan ditemukan beberapa jenis pohon dengan nilai konservasi tinggi seperti Ulin (Eusyderoxylon zwageri) dan Bandang (Borassodendron borneense). Ekosistem disini dapat dilestarikan hingga ke hulu sumber airnya, maka dapat menjadi salah satu objek wisata di IKN baru serta sumber air bersih.

Ishak juga menambahkan bahwa terdapat dua menara api yang dikunjungi oleh tim, dan berdasarkan pengamatan, kedua menara ini sangat strategis untuk dikembangkan sebagai lokasi pantau IKN baru dan juga untuk pemantauan keamanan. Dalam jangka panjang, kedua menara api ini juga dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata yang menampilkan wilayah IKN baru secara keseluruhan. Pengamatan di KPPN Gunung Parung juga menunjukkan bahwa kawasan ini memiliki ekosistem unik berupa hutan lahan pamah di bagian bawah hingga pertengahan serta ekosistem berbatu kapur (karst) di bagian puncak. Kawasan lindung di dalam kawasan PT. IHM ini juga berpotensi sebagai areal wisata lingkungan bagi penggemar hiking dan pajat tebing. Fasilitas pembibitan Seriung di PT IHM memiliki kapasitas 15 juta bibit dengan perkiraan produksi bibit hingga 20 juta per tahun. Fasilitas ini juga menjadi salah satu sarana pendukung Pembangunan IKN yang memiliki konsep smart city dan forest city. Saat ini, kawasan inti IKN merupakan areal produksi HTI dengan tanaman utama Eucaliptus spp. dan Acacia mangium yang juga merupakan tanaman asing, bahkan jenis terakhir termasuk jenis invasif. Dengan keberadaan fasilitas pembibitan ini, kebutuhan bibit tanaman asli Kalimantan, khususnya dari hutan semula dan sekitar kawasan IKN, untuk ditanam pada areal hutan ibu kota negara baru dapat terpenuhi.

Share Button