Dalami Metode Bioakustik, Peneliti University of Wisconsin Madison Berikan Pelatihan Analisis Data di Balitek KSDA
Balitek KSDA, (Feb 07 2019)
Suara organisme adalah bagian tak terpisahkan dari sebuah ekosistem. Oleh sebab itu, kini mempelajari suara menjadi penting untuk mencari simpul dalam pengelolaan suatu jenis satwa maupun ekosistem secara utuh. Dengan kemajuan teknologi saat ini, vokalisasi satwa dapat direkam dan dikonversi ke dalam bentuk digital.
Sebagai upaya mengadaptasi metode ini, sebanyak 10 peneliti Balitek KSDA dan 1 peneliti The Nature Conservancy (TNC) Samarinda mempelajari pengenalan frekuensi dan analisis dasar data suara pada hari Jumat, 25 Januari 2019 di ruang rapat Balitek KSDA. Hadir dalam acara tersebut Dr. Zuzana Burivalova, PhD dari University of Wisconsin Madison yang membagikan pengalaman dan ilmunya terkait penggunaan metode bioakustik.
Data rekaman pada dasarnya dapat diubah dari bentuk kualitatif (suara) menjadi kuantitatif (data frekuensi). Sayangnya, analisis tersebut belum bisa di lakukan di Indonesia karena membutuhkan program khusus dan perangkat komputer dengan spesifikasi tinggi. “Rekaman suara untuk satu bulan saja bisa bisa mencapai ratusan gigabite, jika diproses menggunakan komputer akan sangat lambat” ujar Zuzana.
Pengolahan data yang disampaikan dalam kegiatan ini baru meliputi sebaran frekuensi data, pengenalan suara berdasarkan tipe vokal dan tinggi frekuensi, serta interpretasi frekuensi untuk melihat kualitas data.
Output data frekuensi selanjutnya dapat diolah secara statistik sesuai tujuan penelitian. “Tujuan mempengaruhi pilihan analisis statistik dan juga peletakan alat bioakustik di lapangan” ungkap Zuzana lebih lanjut. Terkait peletakan alat, dapat dilakukan secara acak maupun berdasarkan kriteria yang kita tentukan. “Bisa mengikuti ketinggian tempat, tipe habitat, maupun kelerengan, sehingga tujuan penelitian kita bisa terpenuhi” papar Zuzana. Dalam diskusi ini juga dilontarkan usulan untuk melakukan kegiatan kerjasama penelitian berbasiskan Bioakustik. Untuk itu, Balitek KSDA bersama University of Wisconsin Madison dengan didukung The Nature Conservancy menjajaki peluang kerjasama untuk pengembangan metode ini. Harapannya, “Balitek KSDA bisa menjadi bagian dari pusat data digital untuk studi bioakustik khususnya wilayah Kalimantan” ungkap Kepala Balitek KSDA, Ahmad Gadang Pamungkas, S.Hut., M.Si. Secara khusus, kepala balai menggaris bawahi bahwa harus ada transfer teknologi di mana pengolahan/analisis data rekaman bisa dilakukan di Balitek KSDA.