“Usaha-usaha untuk menggali pengembangan ekonomi hijau yang ramah lingkungan sangat penting dilakukan sebagai salah satu upaya mengantisipasi dan menanggulangi serta meningkatkan kemampuan masyarakat di Kecamatan Samboja,” ungkap Ahmad Gadang Pamungkas, S.Hut, M.Si., Kepala Balitek KSDA, dalam sambutannya mengawali Pelatihan Budidaya Lebah Madu yang dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 4 s.d. 5 Agustus 2015.
Kegiatan yang dibuka oleh Ir. Djohan Utama Perbatasari, M.M. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan ini dihadiri oleh 50 peserta dari perwakilan kelompok tani maupun masyarakat di Kelurahan Sungai Merdeka. Mengambil tempat di Aula Kantor Kelurahan Sungai Merdeka, Kec. Samboja, Kalimantan Timur, kegiatan ini merupakan kerjasama ASEAN-Korea Forest Cooperation (AFoCo) dengan Puslitbang Hutan, Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam, Kecamatan Samboja dan Kelurahan Sungai Merdeka.
“Pelatihan dengan tema budidaya lebah madu ini dipilih selain memiliki prospek ekonomi yang sangat bagus, juga sangat ramah lingkungan serta sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat di daerah sekitar hutan,” kata Djohan. Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan pengembangan lebah madu antara lain dapat meningkatkan pendapatan dan mutu gizi masyarakat dari hasil-hasil lebah seperti madu, tepung sari, royal jelly, lilin lebah, propolis. “Dalam hal pelestarian sumber daya alam, lebah madu berperan penting dalam membantu proses penyerbukan tanaman” ujar Djohan. Selain itu, menurut beliau kegiatan perlebahan dapat juga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian alam.
“Pemilihan budidaya jenis Trigona sp. ini dengan pertimbangan selain prospek pasar yang masih sangat baik, juga budidaya dari jenis ini memiliki beberapa kemudahan diantaranya tidak perlu dipelihara, tidak perlu digembala, tidak perlu peralatan khusus, tidak perlu takut disengat, kemudahan pengembangan koloni, produktivitas propolis lebih tinggi, tahan hama penyakit, serta dapat dipanen sepanjang waktu,” kata Dr. Ishak Yassir selaku moderator pelatihan ini.
Narasumber yang dihadirkan dalam pelatihan ini adalah Paimin Ponijan (Peternak Lebah dari Luwu Utara, Sulawesi Selatan), Nanang (Peternak Lebah dari Panajam Paser, Kalimantan Timur), Tarigan dan Farida (Tenaga Ahli dari Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya Lau Kawar, Kelurahan Sungai Merdeka).
Pelatihan hari kedua dilakukan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya Lau Kawar, Kelurahan Sungai Merdeka dengan materi penjelasan budidaya lebah madu dan teori pembuatan kotak tempat lebah. Setelah itu kegiatan dilanjutkan di KHDTK Samboja dengan melakukan praktek pembuatan kotak, pemindahan lebah dari kotak yang ada isi lebah ke kotak baru. Pada akhir praktek seluruh peserta mencicipi madu lebah Trigona sp. yang telah disiapkan oleh panitia.
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan pelatihan ini selain meningkatnya pengetahuan masyarakat di Kelurahan Sungai Merdeka didalam pengembangan budidaya lebah jenis Trigona sp., juga akan meningkatnya kesadaran dan pemahaman serta pengetahuan masyarakat tentang bagaimana mengelola hutan dan lahan yang seimbang dan berkelanjutan.
Selain itu, diharapkan dari pelatihan ini masyarakat di Kelurahan Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja memahami dan mampu mengantisipasi terhadap dampak perubahan iklim, memiliki komitmen dan pengetahuan untuk mengelola hutan dan lahan secara lestari, serta bersedia menjaga kelestarian hutan sebagai sumber penghidupannya. Pada akhir pelatihan dibagikan koloni lebah Trigona sp. kepada 3 kelompok agar dapat dimanfaatkan tiap kelompok untuk dibudidaya dan ditutup dengan pembagian sertifikat kepada setiap peserta pelatihan.***ADS