Kinerja Badan Litbang dan Inovasi Harus Memenuhi Target

“Waktu kerja kita (Badan Litbang dan Inovasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) tinggal 164 hari – sekitar enam bulan lagi dengan target pencapaian masih berkisar di angka sekitar delapan puluh persen. Kita harus kerja keras, kerja..kerja..dan kerja. Demikian disampaikan Dr. Henry Bastaman, M.ES, Kepala Badan (Kabadan) Penelitian,  Pengembangan dan Inovasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Balai Penelitian Kehutanan Makassar (BPK Makassar), Sabtu (13/06).

“Kinerja kita harus memenuhi target pencapaian tersebut sebagai sasaran jangka pendek, sambil kita mempersiapkan diri untuk menjelang tahun 2016 sebagai satu kesatuan utuh Kementerian LHK.” kata Kabadan

BPK Makassar merupakan Balai kedua yang dikunjunginya setelah Yogyakarta. Selanjutnya Kabadan meminta kepada seluruh warga Badan Litbang dan Inovasi KLHK agar dapat bekerja fokus pada kebijakan yang akan dan telah dicanangkan oleh pemerintahan dalam Kabinet Kerja ini. Apalagi disadari bahwa KLHK sedang dalam masa ‘sulit’ terkait dengan upaya konsolidasi yang perlu terus-menerus dilakukan akibat adanya perubahan kelembagaan akibat penggabungan dua kementerian menjadi satu.

Dalam kesempatan ini, Kabadan menawarkan diri kepada siapa saja warga Badan Litbang yang memiliki ide maupun gagasan untuk dapat berdialog yang konstruktif, melalui jalur komunikasi apa saja, untuk membangun kapasitas penelitian dan peneliti yang kreatif dan inovatif. Disamping itu, Kabadan menyampaikan pula pesan Presiden RI, Joko Widodo, yang disampaikan pada saat memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tanggal 5 Juni 2015 lalu di Istana Bogor, dimana disampaikan agar Badan Litbang dapat menghasilkan hasil-hasil penelitian yang memenuhi harapan pemerintahan Jokowi, yaitu hasil-hasil penelitian yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Terkait dengan pesan Presiden RI di atas, Badan Litbang meminta BPK Makassar dan Balai-Balai lain untuk dapat menyampaikan maksimal 2 (dua) penelitian unggulannya kepada Badan Litbang untuk ditelaah lebih jauh terkait dengan pencapaian serta manfaatnya bagi rakyat banyak, sesuai harapan Bapak Presiden.

Dalam kesempatan kunjungan kerjanya kali ini, Kabadan melaksanakan dialog dengan peserta pertemuan dimana terangkum beberapa informasi penting yang perlu ditindak-lanjuti, yaitu:

  • Kabadan mengharapkan informasi penting terkait dengan penanganan banjir dan tanah longsor yang merupakan hasil penelitian BPK Makassar yang penting bagi kemaslahatan rakyat dapat diinformasikan selengkap-lengkapnya kepada Kabadan agar setelah dikaji dapat diinformasikan segera kepada Menteri KLHK.
  • Kabadan sangat mendukung dan menaruh perhatian penuh terhadap upaya penyediaan fasilitas (dana) bagi peneliti yang mampu berkiprah di dunia internasional (misalnya melalui seminar, kongres dan lain sebagainya) dan akan membicarakan tentang hambatan-hambatan yang ada selama ini dengan pihak terkait.
  • Terkait dengan masalah yang sudah lama muncul, yaitu permasalahan tentang Teknisi Litkayasa yang sudah ‘mentok’, Kabadan, walau baru menjabat, telah mendengar dan mengetahui permasalahan ini dan berjanji akan segera mediskusikan dengan pihak-pihak terkait, termasuk dengan Kementerian PAN dan RB untuk mencari solusi yang tepat. Kabadanpun menganggap persoalan ini adalah persoalan serius yang segera perlu dicarikan solusinya.

Pertemuan dengan Kabadan yang walau dilaksanakan di hari libur, yaitu hari Sabtu tetapi cukup banyak dihadiri oleh peserta ini mempertemukan pula antara ‘dua anak’ yang merupakan hasil perkawinan takdir (demikian seperti dinyatakan oleh Kabadan), yaitu Balai Penelitian Kehutanan (tadinya dibawah Kemenhut) – dinahkodai oleh Ir. Misto, MP dan PPE (Pusat Pengelolaan Eko-Region Sulawesi, Maluku dan Papua) – tadinya dibawah Kemeneg LH, sekarang telah menjadi satu kesatuan dibawah KLHK. Disamping kedua institusi ini tadinya berada dalam induk kementerian yang berbeda, tapi dalam kenyataan lokasi kantornya sangat dekat, hampir saling berhadapan, hanya terpisah oleh jalan poros Makassar – Kabupaten Maros. Untuk itulah dalam kesempatan ini pula Kabadan meminta agar kedua institusi ini dapat bekerja sama lebih erat lagi (berkonsolidasi) dengan semangat korsa KLHK. (BUG*)

Sumber : forda-mof.org

Share Button