Meski tak punya otak, kantung semar ternyata cerdas. Penelitian tim biologi yang dipimpin oleh Ulrike Bauer dari Bristol University mengungkap, tanaman karnivor itu mampu mengembangkan strategi jitu menjebak serangga.
Bauer dan timnya mempelajari kantung semar spesies Nepenthes rafflesiana. Jenis tersebut banyak ditemui di Kalimantan, Kepulauan Riau, Malaysia, dan Brunei. Hasil penelitian itu dipublikasikan diProceeding of the Royal Society B, Januari 2015.
“Permukaan kantung jebakan sangat licin ketika basah, tetapi tidak saat kering. Selama lebih dari 8 jam dalam sehari, jebakan itu ‘dimatikan’ dan tidak memakan serangga yang masuk ke dalam kantung,” ungkap Bauer seperti dikutip Discovery, Selasa (13/1/2014). Tanaman itu cuma pembunuh paruh waktu.
Fakta bahwa N rafflesiana menonaktifkan jebakannya membuat ilmuwan bertanya-tanya. Bukankah dengan menonaktifkan maka kantung semar akan kehilangan mangsa yang bisa menyuplai kebutuhan nitrogennya?
Bauer dan timnya pun melakukan eksperimen. Mereka mengamati dua kelompok kantung semar. Satu kelompok dibiarkan menonaktifkan, sementara kelompok lain dimodifikasi sehingga kantung jebakan selalu licin.
Hasilnya mengejutkan. Kantung semar yang menonaktifkan kantung jebakannya ternyata berhasil menjebak lebih banyak semut daripada kantung semar yang permukaan kantungnya selalu licin.
Ternyata, kantung semar mampu memanfaatkan kecerdasan sosial semut. “Dengan menonaktifkan jebakan selama beberapa waktu, kantung semar memastikan semut bisa kembali ke koloninya dan merekrut lebih banyak semut menuju kantung jebakan,” urai Bauer.
Sesuatu yang tampaknya merupakan kerugian ternyata mendatangkan manfaat lebih besar. Kantung semar yang tak punya otak ternyata mampu mengelabui semut yang terkenal sebagai serangga dengan kecerdasan sosial tinggi.
Sumber : klik di sini