Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi memberikan penghargaan kepada 15 orang peneliti yang berhasil menciptakan inovasi serta memberikan dampak ekonomi yang besar bagi kesejahteraan rakyat.
“Ini sebagai apresiasi atas invensi dan kreasi dosen, peneliti dan masyarakat yang terus berkarya walau dengan segala keterbatasan yang ada,” kata Menteri Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, M Nasir di kantor Direktorat Pendidikan Tinggi, Jakarta, Selasa 16 Desember 2014. (Ini Penyebab Papua Barat Kaya dengan Fauna Unik)
Lima belas peneliti ini masing-masing mendapat penghargaan piagam dan uang tunai sebesar Rp 250 juta rupiah. Nasir mengatakan pihaknya berharap akan semakin banyak yang peneliti yang mengikuti ajang ini agar dipersembahkan ilmunya kepada seluruh masyarakat.
Dalam kompetisi meraih anugerah ini, menurut Sekjen Kemdikbud Ainun Naim yang juga pelaksana tugas Dirjen Pendidikan Tinggi, pihaknya menerima 145 proposal penelitian dari berbabagi kategori. Jumlah penelitian itu disaring hingga mendapatkan 15 pemenang penelitian yang dibagi menjadi 4 kategori, yaitu Paten, Hak Cipta Bidang Ilmu Pengetahuan, Perlindungan Varietas Tanaman, dan Desain Industri, Hak Cipta Karya Seni Rupa, Seni Pertunjukan dan Permainan Interaktif. (Lengguru, Ekspedisi Ilmiah Terbesar Indonesia)
Ada 5 pemenang penelitian ini kategori Paten. Pertama adalah Anang Lastriyano dari Universitas Brawijaya, dengan penelitian karya berjudul “Mesin Penggorengan Vakum Tipe Horisontal yang Menggunakan Pompa Vakum Sistem Jet Air.
Lalu ada Sri Widowati dari Kementerian Pertanian yang melakukan invensi berjudul “Teknologi Penurunan Indeks Glikemik Beras untuk Diet Bagi Penderita Diabetes Melitus”. Selanjutnya ada Ika Dewi Ana dari Universitas Gajah Mada dengan penelitian “Metode Sintesis Graft Tulang Gama-CHA dalam sistem Gelatin Tertaut Silang”.
Ada pula Dewa Ngurah Suprapta dari Universitas Udayana dengan penelitian “Komposisi Muniman Brem dari Ubi Jalar Ungu yang mengandung Antosianin”. Yang terakhir adalah M. Nurhalim Shahib dari Universitas Padjajaran yang dengan penelitian berjudul “Komposisi Ekstrak Kering Phyllantus Niruni Linn, Curcuma Xanthoriza Roxb dan Carica Papaya Linn untuk Anti Demam Berdarah”.
Kategori Hak Cipta Bidang Ilmu Pengetahuan memiliki dua pemenang. Mereka adalah Ferry Iskandar dari Institut Teknologi Bandung, dan Abdul Rohman dari Universitas Gadjah Mada.
Pada kategori ketiga, Perlindungan Varietas Tanaman, terdapat 5 pemenang. Pertama adalah Muhammad Azrai dari Balai Penelitian Tanaman Serelia yang meneliti tentang pemulia tanaman serelia. Kemudian ada Sudarmadi Purnomo dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur dengan pemulia tanaman buah.
Selanjutnya ada Sobir dari Pusat Kajian Tropika Institut Pertanian Bogor dengan pemulai klaster tanaman buah. Lalu ada Hajrial Aswidinnoor dari Institut Pertanian Bogor dengan pemulia tanaman padi (padi Sawah dan padi Gogo). Yang kelima adalah Astanto Kasno dari Balai Penelitian Tanaman Kacang yang dengan penelitiannya pemulia tanaman kacang kacangan.
Ada 3 orang pemenang untuk kategori terakhir, yaitu kategori Desain Industri, Hak Cipta Karya Seni Rpa, Seni Pertunjukan dan Permainan Interaktif. Pemenang pertama adalah Andar Bagus Sriwarno dari Institut Teknologi Bandung dengan karya Pengembangan Set Alat Musik Bebahan Bambu.
Lalu ada pula Trina Sanjaya dari Institut Teknologi Bandung dengan karya Imah Budaya Cigondewah. Terakhir ada Rahayu Supanggah dari Institut Seni Indonesia Surakarta dengan Karya I La Galigo.
Sumber : klik di sini