Jadilah Peneliti Yang “Pemberontak” Pembinaan Kabadan Litbang Di Balitek KSDA Samboja
Balitek KSDA (Samboja, 19/08/2014) Dalam kunjungan Kabadan Litbang Kehutanan Prof. San Afri Awang ke Kalimantan Timur untuk mendampingi Menteri Kehutanan meresmikan Kebun Raya Balikpapan, Kepala Badan berkesempatan melakukan pembinaan pegawai Balitek KSDA pada Selasa, 19 Agustus 2014. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Balitek KSDA dihadiri oleh pejabat struktural, peneliti dan teknisi litkayasa serta staf lingkup Balitek KSDA.
Dalam pengantarnya Kepala Balai Balitek KSDA, Ahmad Gadang Pamungkas, M.Si., menyatakan bahwa pembinaan pegawai ditujukan agar kinerja pegawai lingkup Balitek KSDA menjadi lebih baik. Pembinaan yang dilaksanakan di aula Balitek KSDA berjalan dengan santai dan penuh suasana kekeluargaan. Pembinaan diawali dengan penyampaian oleh Kepala Badan dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan pegawai.
Pada awal pembinaannya, Kepala Badan menegaskan perlunya membangun jiwa korsa yang bagus, membangun komunikasi dan menyelesaikan setiap masalah dengan baik. “Jadilah panutan bagi diri sendiri, keluarga, lingkungan kerja dan masyarakat” lanjutnya.
“Belajar menjadi peneliti yang pemberontak”, pesan Kabadan yang ditujukan khusus untuk peneliti. Tipe peneliti ini tidak suka terhadap keterbelengguan yang tidak mendukung pengembangan dirinya. Selalu belajar menjadi orang yang kreatif, melawan namun tetap taat asas dan memiliki progress luar biasa itu adalah “orang pandai”.
“Jadilah peneliti yang taat kepada asas” merupakan pesan kedua untuk peneliti Balitek KSDA. Taat yang dimaksud adalah peneliti diharapkan memiliki mimbar akademik yang excellence dan juga memiliki mimbar administrasi yang benar. Hal ini yang akan beriringan menjaga kualitas dan kuantintas dari peneliti itu sendiri.
Terkait dengan kinerja peneliti, Kepala Badan menyatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas Peneliti sehingga dapat menghasilkan publikasi dan IPTEK yang dapat diterapkan. Harapannya teknologi yang dihasilkan dapat diterapkan oleh beberapa Dirjen lingkup Kementerian Kehutanan. “Peneliti harus banyak membaca dengan mengoptimalkan fungsi perpustakaan, menguatkan teori, pemanfaatan data, dan teknik jurnalistiknya”. Untuk kegiatan peneltian di Balitek KSDA diharapkan dapat mengupas masalah-masalah Konservasi Sumber Daya Alam di daerah sehingga dapat memberikan jawaban terhadap permasalahan yang terjadi, sesuai dengan tupoksinya.
Pada akhir pembinaannya, Kepala Badan mengusulkan perlunya dibentuk forum peneliti di Balitek KSDA sebagai sarana diskusi dan saling memberikan masukan terkait kegiatan penelitian. Forum sebaiknya melibatkan peneliti yang tidak serumpun dan pihak akademisi.
Kepala Balai mengharapkan seluruh pegawai mengembangkan komunikasi yang tidak bersekat seperti yang disampaikan Kabadan. Usia muda dan usia tua tidak boleh menjadi halangan dalam berkomunikasi, semuanya harus terbuka demi kemajuan balai.
Sehari sebelumnya, Kepala Badan melakukan peninjauan lapangan ke KHDTK Samboja. Salah satu plot yang menjadi perhatian Kepala Badan adalah plot Konservasi Tumbuhan Obat. Beliau mengharapkan Balitek KSDA dapat mengembangkan tumbuhan obat hutan dan tidak hanya sampai pada konservasi eks-situ saja namun sampai dengan pengujian kandungan obatnya. Untuk itu Kepala Badan menyarankan perlunya dilaksanakan kerjasama dengan laboratorium di Universitas, industri jamu dan obat-obatan. “Saat ini kami telah dilakukan kerjasama dengan laboratorium farmasi, Universitas Mulawarman dalam pengujian kandungan fitokimia beberapa jenis tumbuhan obat hutan” ungkap Noorcahyati, S.Hut., peneliti tumbuhan obat hutan dari Balitek KSDA. Hal ini dengan tujuan untuk menghasilkan ketuntasan penelitian.
Selain plot konservasi eks-situ tumbuhan obat plot lain yang dikunjungi adalah Rintis Wartono Kadri, Plot penanaman sumber benih Agathis (Agathis borneesis), Gaharu (Aquilaria microcarpha) dan Lai (Durio kutejensis), plot konservasi eks-situ ulin (Eusideroxylon zwageri) dan tumbuhan obat hutan Kalimantan. Plot yang dikunjungi di KHDTK tersebut merupakan kegiatan yang terkait erat dengan tugas pokok dan fungsi Balitek KSDA, yaitu penelitian bidang konservasi sumber daya alam.
“Saat ini pengeloaan KHDTK Samboja sedang dalam tahap pembenahan” ungkap Dr. Ishak Yassir di sela-sela waktunya mendampingi Kepala Badan. Beberapa hal yang dilakukan adalah penataan zonasi, identifikasi potensi keanekaragaman hayati dan inventarisasi dan penataan plot penelitian di dalam kawasan lanjut Ishak. (Tri Atmoko dan Agustina) edt.