MENTERI LH REPUBLIK KONGO MENGAPRESIASI HERBARIUM WANARISET SEBAGAI SALAH SATU ASET BERHARGA KLHK DALAM PELESTARIAN FLORA INDONESIA

Herbarium Wanariset yang dikelola BPSILHK Samboja menerima apresiasi dari Menteri Lingkungan Hidup, Pembangunan Berkelanjutan, Republik Kongo, Arlette Soudan-Nonault, dalam kunjungan yang didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Ibu Siti Nurbaya di Herbarium Wanariset pada Rabu (29/03/2023).

Menteri Kehutanan Kongo mengapresiasi keberadaan Herbarium Wanariset sebagai salah satu aset berharga KLHK RI dalam pelestarian flora Indonesia. “Keberadaan herbarium akan sangat bermanfaat dalam proses pembangunan kehutanan. Saya sangat mengapresiasi pengelolaan dan keberadaan Herbarium Wanariset sebagai salah satu fasilitas penyimpanan data dan informasi jenis tumbuhan asli Indonesia khususnya di Pulau Kalimantan dan menjadi salah satu aset berharga KLHK RI,” kata Menteri Arlette.

Menteri Arlette juga berkesempatan mengamati berbagai koleksi awetan basah dan xylarium yang tersimpan di Herbarium Wanariset. Salah satu jenis yang menjadi perhatian Menteri Arlette adalah spesimen Ulin (Eusideroxylon zwageri). Sebelum berkunjung ke Herbarium Wanariset,  Menteri Arlette telah menanam jenis tersebut di Blok Tanam Hutan Tropis Kalimantan di Titik 0, Ibu Kota Negera (IKN) Nusantara. Beliau juga tertarik dengan keragaman ukuran dan bentuk dari biji Ulin yang tersimpan di Herbarium Wanariset.

Pada kesempatan ini, Menteri Arlette juga mengapresiasi berbagai koleksi botanical drawing karya Priyono yang ada di Herbarium wanariset seperti Cempedak (Artocarpus integer),  Suweg (Amorphophallus paeoniifolius) dan Ulin (Eusideroxylon zwageri).

Menteri Arlette juga antusias menyampaikan bahwa keragaman tumbuhan di Indonesia dan Kongo memiliki banyak kemiripan. “Tumbuhan di Indonesia dan Kongo memiliki banyak kemiripan karena sama-sama berada di iklim tropis,” kata Menteri Arlette sembari melihat daftar suku tumbuhan yang terdapat di Herbarium Wanariset.

Menteri KLHK RI, Siti Nurbaya menyampaikan bahwa KLHK memiliki Herbarium Botani dan Ekologi Hutan PUSTARHUT dan Xylarium Bogoriense di Bogor, selain Herbarium Wanariset Samboja di Kalimantan Timur. “Xylarium Bogoriense bahkan memiliki koleksi kayu terbesar di Dunia,” terang Menteri Siti. Saat ini, jumlah koleksi Xylarium Bogoriense sebanyak 233.041 spesimen.

Kepala BPSILHK Samboja, Ishak Yassir menyampaikan informasi terkini terkait data koleksi yang ada di Herbarium Wanariset serta pengembangan pemanfaatan spesimen herbarium dengan transformasi menjadi spesimen digital dan inovasi QR Code. “Koleksi spesimen di Herbarium Wanariset saat ini berjumlah 21.933 nomor spesimen dari 227 famili, 1.147 marga dan 4.045 spesies. Kami akan terus bekerja melakukan transformasi ke spesimen digital dari seluruh koleksi yang tersimpan di Herbarium Wanariset. Selain itu, pengembangan inovasi QR Code diharapkan dapat mendukung konsep Smart City dan Forest City di IKN Nusantara,” terang Ishak.

Dengan transformasi e-Herbarium ini diharapkan pengguna dapat memperoleh informasi yang lebih banyak terkait ekologi, manfaat dan status konservasi saat pengguna ingin memanfaatkan data spesimen di Herbarium Wanariset secara online melalui https://herbarium-wanariset.bsilhk.menlhk.go.id/ tanpa harus datang secara langsung.

#bpsilhksamboja

#bsilhk

#klhk

#herbariumwanariset

#menterisitinurbaya

#arlettesoudan-nonault

Share Button