KUNJUNGAN DOSEN FAKULTAS BIOLOGI UNMUL DAN FAKULTAS BIOLOGI ITB

Dosen Fakultas Biologi Universitas Mulawarman Fatmawati Patang, Nova Hariani, Medi Hendra, Imam Rosadi dan Dosen Fakultas Biologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB) Tati S. Syamsudin, Husna Nugrahapraja, Indra Wibowo melakukan kunjungan ke Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Samboja (BPSILHK Samboja) pada Jumat (13/01/2023).

Tim Dosen disambut oleh Kepala Seksi Pengujian dan Verifikasi Penilaian Kesesuaian BPSILHK Samboja, Taufiqurrohman bersama Ike Mediawati, Pengendali Dampak Lingkungan (Pedal) BPSILHK Samboja dan Iman Suharja dari Tim Herbarium Wanariset.

Mengawali kunjungan ini Taufik memperkenalkan BPSILHK Samboja khususnya KHDTK Samboja mulai dari sejarah,  potensi kehati, dan pengelolaan. “KHDTK Samboja ditetapkan pada 15 Februari 2022 seluas 3.517,53 ha dengan potensi Kehati diantaranya Flora 243 jenis, mamalia 29 jenis, burung 140 jenis, reptil 18 jenis, serangga 10 bangsa dan 18 suku, dan jamur 17 jenis. Saat ini di Km 6 KHDTK Samboja menjadi lokasi Sekolah Hutan Orangutan Research Center hasil kerjasama BPSILHK Samboja, BKSDA Kaltim dan Yayasan Jejak Pulang”, terang Taufik.

Selain itu, KHDTK Samboja juga menerima berbagai kunjungan kunjungan wisata ilmiah baik dari pelajar, peneliti maupun masyarakat. Upaya pengamanan kawasan dilakukan secara rutin baik secara langsung maupun preventif. “Kami melakukan pengamanan kawasan dengan pemasangan papan informasi kawasan, patroli kawasan oleh Tim KHDTK dan Forest Ranger Jejak Pulang, koordinasi dengan aparat terkait, serta pembentukan MPA dan MMP bersama UPT Tahura Bukit Soeharto”, imbuh Taufik.

Tati S. Syamsudin menyampaikan pengelolaan KHDTK Hutan Pendidikan Gunung Geulis yang dikelola oleh SITH ITB. “KHDTK Hutan Pendidikan Gunung Geulis memiliki luas sekitar 338,32 Ha,  termasuk dalam kawasan Hutan Lindung Gunung Geulis dan berlokasi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang meliputi 3 kecamatan yaitu Tanjungsari, Cimanggung, dan Jatinangor”, kata Tati.

“KHDTK Gunung Geulis dikembangkan dengan menggunakan Konsep Hutan Pendidikan. Berbagai kegiatan yang ditujukan untuk kepentingan umum akan diselenggarakan melalui kegiatan riset dan pengembangan, kegiatan edukasi dan pelatihan, serta kegiatan religi dan kebudayaan. Selain itu KHDTK Gunung Geulis berfungsi sebagai pelindung sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air bagi masyarakat lokal yang tinggal di sekitar Gunung Geulis” imbuh Tati.

Medi Hendra dari Fakultas Biologi Unmul menyampaikan usaha merintis pembangunan Herbarium Unmul saat ini. “Saat ini Fakultas Biologi Unmul sedang merintis Herbarium Unmul. Kedepan, apakah memungkinkan untuk bertukar spesimen Herbarium yang ada di Herbarium Wanariset ke Herbarium Unmul? dan juga apakah masih memungkinkan mahasiswa Fakultas Biologi untuk melakukan riset dan PKL di BPSILHK Samboja,” kata Medi.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Taufik menjelaskan saat ini meski BPSILHK Samboja sudah tidak bergerak dalam penelitian dan pengembangan, namun silahkan saja jika mahasiswa ingin melakukan penelitian maupun PKL khususnya. Nanti akan dibantu untuk dibidang mana saja yang sesuai dengan kegiatan tersebut. Untuk pertukaran spesimen, Taufik menjelaskan nanti akan dicek terlebih dahulu, spesimen dublikat yang ada di Herbarium Wanariset yang sekiranya bisa ditukar ke Herbarium Unmul.

Indra Wibowo dari SITH ITB juga sharing tentang pengelolaan Herbarium Bandungense. “Herbarium ini didirikan sejak tahun 1949 dan dikelola oleh Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (TIB). Saat ini Herbarium Bandungense menjadi tempat penelitian ekologi, sistem tumbuhan dan juga etnobotani. Jika memungkinkan kedepan juga ingin bertukar spesimen Herbarium dengan Herbarium Wanariset”, terang Indra.

Tim Dosen selanjutnya diajak berkunjung ke Herbarium Wanariset untuk melihat koleksi spesimen yang tersimpan baik spesimen basah maupun spesimen kering. Dalam kunjungan ke Herbarium Wanariset Tim didampingi oleh Iman Suharja dan Peneliti BRIN, Bina Swasta Sitepu.

Setelah istirahat siang, Tim Dosen selanjutnya melakukan tracking di Trek Wartono Kadri sembari berdiskusi tentang jenis-jenis tumbuhan yang ada di sepanjang trek.

Share Button