Balitek KSDA Siap Luncurkan Produk untuk Masyarakat
Mendekati penghujung akhir tahun 2021, kegiatan Penelitian Prioritas Nasional (PRINAS) yang digawangi Balitek KSDA bersama tiga satuan kerja litbang lainnya akan menemukan beberapa produk penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat terutama yang berada di sekitar kawasan hutan penelitian KHDTK Samboja.
“Kegiatan riset PRINAS yang kami lakukan ini adalah riset berbasis produk yang diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar KHDTK Samboja,” sebut Noorcahyati, peneliti Balitek KSDA koordinator kegiatan PRINAS tersebut.
Noorcahyati menjelaskan lebih lanjut, karena arahnya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, maka penelitian yang dilakukan berlokasi di KHDTK Samboja ini menggunakan berbagai objek tumbuhan yang ada di kawasan tersebut. Ia menyebutkan sebanyak 7 (tujuh) tumbuhan terpilih yang memiliki manfaat untuk kesehatan, bahan, serta kosmetik yang dikembangkan menjadi berbagai produk bermanfaat baik berupa minuman, kosmetik, hingga antibakteri udara. Produk yang dihasilkan dari kegiatan PRINAS ini terkait dengan Bio Food, Bio Medicine, dan Bio Cosmetics.
Tema kegiatan PRINAS Tahun 2021 adalah Aplikasi Riset Teknologi Herbal Hutan di KHDTK Samboja. Selain Balitek KSDA, tiga satuan kerja lainnya yang terlibat adalah Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL) Serpong, Balai Besar Litbang Ekosistem Hutan Dipterokarpa (B2P2EHD) Samarinda, serta Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Banjarbaru.
“Kami berharap hasil penelitian yang dilakukan tidak hanya berakhir dalam bentuk publikasi yang layak, namun secara nyata juga dapat diimplementasikan oleh masyarakat,” terang Kepala Balitek KSDA, Dr. Ishak Yassir.
“Bagaimana dengan teknologi yang digunakan, apakah mudah dilakukan masyarakat?” pertanyaan tersebut terlontar saat Sekretaris Badan Standardisasi dan Instrumen (BSI) Dr. Nur Sumedi menyambangi Kantor Balitek KSDA dan melihat produk-produk yang dihasilkan pada Sabtu (16 Oktober 2021) lalu.
Menjawab hal tersebut, Noorcahyati dijelaskan bahwa produk yang dihasilkan dapat dibuat dengan mudah karena memang bertujuan untuk dapat diadopsi oleh masyarakat sekitar dalam bentuk transfer knowledge . Noorcahyati menambahkan, meskipun menggunakan teknologi yang mudah, namun produk yang dihasilkan dari penelitian PRINAS ini tetap mengacu pada standar produk komersil sesuai dengan SNI sehingga diharapkan mampu berdaya saing di pasar.