Praktek Eksplorasi Spesimen Herbarium oleh Mahasiswa Unmul di KHDTK Samboja

Dalam rangka pembelajaran teknik pengumpulan koleksi herbarium, dua mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Mulawarman, Erin Maytari dan Vidya Adetia Anggraeni melakukan praktek pengambilan sampel spesimen tumbuhan di areal Kebun Benih Meranti dan Kapur, KHDTK Hutan Penelitian Samboja. Mereka didampingi oleh Tim Herbarium Wanariset: Bina Swasta Sitepu, Yusub Wibisono dan Iman Suharja pada Jumat (29/10/2021) lalu. Kegiatan ini merupakan bagian dari dari pelaksanaan program Praktek Kerja Lapangan (PKL) kedua mahasiswa tersebut di Balitek KSDA.

Sebelum pelaksanaan kegiatan, Bina Swasta Sitepu, Peneliti Balitek KSDA, memberikan penjelasan terkait manajemen herbarium dan persiapan kegiatan eksplorasi spesimen. “Sebelum ekplorasi di lapangan dilakukan,  peralatan seperti galah, gunting stek, GPS dan plastik spesimen harus disiapkan,” kata Bina.

“Koleksi spesimen harus merupakan tumbuhan fertil dengan organ bunga atau buah, sehingga akan memudahkan dalam proses determinasi nantinya,” ujar Iman Suharja. Iman juga menyampaikan bahwa hal tersebut sesuai dengan ketentuan penyimpanan specimen di Herbarium Wanariset yang hanya mengkoleksi atau menyimpan spesimen tumbuhan dengan kelengkapan organ reproduksi seperti bunga dan buah.

Yusub Wibisono, Teknisi Litkayasa Balitek KSDA menjelaskan teknik pengambilan sampel tumbuhan bawah. “Untuk koleksi tumbuhan bawah, kita akan mengambil satu individu utuh agar dapat diketahui secara detail morfologi tumbuhan tersebut saat sudah dikeringkan dan disimpan,” kata Yusub. Koleksi pertama yang didapat adalah Aglaonema sp. dan sampel jenis kedua adalah Alocasia sp. dengan organ bunga dan buah pada satu tegakan, sehingga menjadi spesimen lengkap untuk koleksi herbarium.

Selama di lapangan, Bina mengajarkan beberapa data penting terkait spesimen yang harus dicatat oleh para mahasiswa sebagai bagian dari proses pengumpulan spesimen. Data tersebut di antaranya karakter tumbuhan yang dikoleksi (warna, ukuran, tekstur, dsb.), lokasi pengambilan spesimen, titik koordinat lokasi, ketinggian lokasi, waktu pengambilan, nama kolektor, nomer koleksi dan sebagainya.

Selain di area kebun benih, eksplorasi dilakukan ke arah air terjun di Km 7. Semua spesimen yang telah didapatkan kemudian dibawa kembali ke Herbarium Wanariset untuk dikeringkan dengan oven pengering sebelum diproses lebih lanjut.

Sebagai informasi, program PKL mahasiswa Biologi Fakultas MIPA UNMUL di Balitek KSDA ini telah dimulai dilaksanakan sejak tanggal 18 Oktober lalu, sampai dengan tanggal 26 November 2021 mendatang. Selama di Balitek KSDA, para mahasiswa tidak hanya belajar tentang pembuatan dan pengelolaan herbarium, namun juga belajar tentang pengamatan satwa primata di KHDTK Samboja serta kegiatan penelitian lainnya.

Share Button

Balitek KSDA Siap Luncurkan Produk untuk Masyarakat

Mendekati penghujung akhir tahun 2021, kegiatan Penelitian Prioritas Nasional (PRINAS) yang digawangi Balitek KSDA bersama tiga satuan kerja litbang lainnya akan menemukan beberapa produk penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat terutama yang berada di sekitar kawasan hutan penelitian KHDTK Samboja.

“Kegiatan riset PRINAS yang kami lakukan ini adalah riset berbasis produk yang diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar KHDTK Samboja,” sebut Noorcahyati, peneliti Balitek KSDA koordinator kegiatan PRINAS tersebut.

Noorcahyati menjelaskan lebih lanjut, karena arahnya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, maka penelitian yang dilakukan berlokasi di KHDTK Samboja ini menggunakan berbagai objek tumbuhan yang ada di kawasan tersebut. Ia menyebutkan sebanyak 7 (tujuh) tumbuhan terpilih yang memiliki manfaat untuk kesehatan, bahan, serta kosmetik yang dikembangkan menjadi berbagai produk bermanfaat baik berupa minuman, kosmetik, hingga antibakteri udara. Produk yang dihasilkan dari kegiatan PRINAS ini terkait dengan Bio Food, Bio Medicine, dan Bio Cosmetics.

Tema kegiatan PRINAS Tahun 2021 adalah Aplikasi Riset Teknologi Herbal Hutan di KHDTK Samboja. Selain Balitek KSDA, tiga satuan kerja lainnya yang terlibat adalah Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL) Serpong, Balai Besar Litbang Ekosistem Hutan Dipterokarpa (B2P2EHD) Samarinda, serta Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Banjarbaru.

“Kami berharap hasil penelitian yang dilakukan tidak hanya berakhir dalam bentuk publikasi yang layak, namun secara nyata juga dapat diimplementasikan oleh masyarakat,” terang Kepala Balitek KSDA, Dr. Ishak Yassir.

“Bagaimana dengan teknologi yang digunakan, apakah mudah dilakukan masyarakat?” pertanyaan tersebut terlontar saat Sekretaris Badan Standardisasi dan Instrumen (BSI) Dr. Nur Sumedi menyambangi Kantor Balitek KSDA dan melihat produk-produk yang dihasilkan pada Sabtu (16 Oktober 2021) lalu.

Menjawab hal tersebut, Noorcahyati dijelaskan bahwa produk yang dihasilkan dapat dibuat dengan mudah karena memang bertujuan untuk dapat diadopsi oleh masyarakat sekitar dalam bentuk transfer knowledge . Noorcahyati menambahkan, meskipun menggunakan teknologi yang mudah, namun produk yang dihasilkan dari penelitian PRINAS ini tetap mengacu pada standar produk komersil sesuai dengan SNI sehingga diharapkan mampu berdaya saing di pasar.

Share Button