Balitek KSDA Meninjau Areal Usulan Taman Kehati Kelurahan Sotek
Sebagai upaya perlindungan jenis pohon buah dan kayu lokal, masyarakat Kelurahan Sotek, Kec. Penajam, Kab. Penajam Paser Utara mengusulkan areal kebun buah mereka dijadikan Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati). Mendukung gagasan tersebut, Balitek KSDA menurunkan tim peneliti untuk melakukan identifikasi jenis tumbuhan lokal di lokasi sebagai salah satu tahapan dalam upaya pengusulan Taman Kehati.
Tim peneliti yang diawaki oleh Tri Atmoko, Bina Swasta Sitepu, dan Teguh melakukan peninjauan dan pemetaan areal usulan dengan terlebih dulu berkoordinasi dengan Lurah Sotek, M. Harianto, perwakilan masyarakat adat pemilik lahan, dan staf Kelurahan Sotek. Berdasarkan diskusi yang dilakukan, diperoleh informasi terkait sejarah dan aspirasi masyarakat pemilik lahan terhadap rencana pembangunan taman kehati sebagaimana dituangkan dalam Berita Acara Kesepakatan.
“Lokasi calon Taman Kehati tersebut adalah bekas daerah permukiman yang menjadi asal muasal Kelurahan Sotek”, ungkap M. Harianto yang dibenarkan Abbas selaku tetua adat. Para pemilik lahan juga menyadari bahwa areal tersebut memiliki nilai historis khusus bagi mereka dan masyarakat Sotek pada umumnya. Pengelolaan Taman Kehati nantinya diharapkan berbasis budaya lokal, dilengkapi miniatur rumah adat suku Paser sebagai tempat menyimpan berbagai benda-benda bernilai budaya dan sejarah yang dimiliki masyarakat. Selain itu, di dalam hutan tersebut diketahui masih terdapat berbagai jenis tumbuhan sebagai perlengkapan upacara adat.
“Hasil survei di areal calon Taman Kehati ini telah dapat dipetakan jalan-jalan setapak dan kondisi jaringan sungai yang ada di dalam kawasan. Informasi tersebut penting sebagai dasar merencanakan jalur observasi selanjutnya”, ujar Tri Atmoko, Peneliti Madya Balitek KSDA yang memimpin tim dalam melakukan peninjauan awal di areal seluas 10,26 ha tersebut.
“Areal Taman Kehati saat ini didominansi oleh pohon durian, manggis, mangga, cempedak, dan beberapa jenis buah-buahan lainnya” terang Bina Swasta Sitepu. Jenis tumbuhan lainnya adalah beberapa jenis bambu, rotan, pulai, dll. Selain itu, beberapa blok areal sudah ditanami oleh pemilik lahan dengan karet, kelapa sawit, dan gaharu.
Sebagai tindak lanjut kegiatan ini, akan dilakukan inventarisasi jenis tumbuhan lokal yang ada di dalam kawasan sehingga dapat dibuat daftar keanekaragaman jenis serta diperkaya dengan informasi pemanfaatannya oleh masyarakat. Selain itu, dapat direncanakan areal untuk memperkaya keragaman jenis tumbuhan dengan jenis lokal lainnya yang dahulu pernah ada namun saat ini tidak ditemukan lagi. Salah satu contohnya adalah jenis ulin, yang saat ini hanya tinggal ditemui tunggul-tunggulnya saja.