Balitek KSDA dan Mitra Selenggarakan Pelatihan Pembuatan Tepung Kelapa Bagi Ibu-ibu di Handil Baru
Ampas parutan kelapa merupakan salah satu bahan baku sisa usaha yang masih dapat dimanfaatkan lebih lanjut menjadi produk olahan kaya serat. Untuk itu, pada 12 s.d. 13 April 2021 dilaksanakan pelatihan Pembuatan Tepung Kelapa, Pemanfaatan Ampas Parutan Kelapa Menjadi Produk Olahan Pangan Alternatif, Kaya Serat dan Bernilai Jual di Rumah Produksi Macandahan (Taman Bacaan dan Pelatihan) Kelurahan Handil Baru.
Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan oleh PT Pertamina Hulu Mahakam sebagai bagian dari Program Pengembangan Masyarakat (PPM) SKK Migas – PT Pertamina Hulu Mahakam Lapangan BSP, LPM Kelurahan Handil Baru, Balitek KSDA dan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
Materi yang disampaikan pada pelatihan tersebut mengenai tanaman Kelapa dan manfaatnya, Limbah Produksi dan Pengelolaannya serta Strategi Pemasaran Produk oleh Noorcahyati, Peneliti Etnobotani Balitek KSDA. “Kelapa memiliki berbagai manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan pangan, papan, kerajinan, pengobatan, bahan bakar, upacara, dan kosmetik. Bagian yang dimanfaatkan dari tanaman kelapa juga sangat beragam, mulai dari buah kelapa, daun, air kelapa, batok, pelepah, sabut nira kelapa hingga akarnya”, kata Noorcahyati.
Selanjutnya, Farida Aryani dari Politeknik Pertanian Negeri Samarinda menyampaikan materi prospek pengembangan limbah produksi VCO (Ampas Kelapa). “Limbah Produksi VCO berupa ampas dapat diolah menjadi tepung kaya serat. Peran serat pangan dalam penatalaksanaan sindrom metabolik diuraikan secara detail termasuk bagaimana serat pangan dapat memperbaiki kondisi obes, hyperlipidemia, hiperglikemia, hipertensi dan resistensi insulin pada diabetes mellitus tipe 2 dalam pelatihan ini”, kata Farida yang sehari-hari merupakan Dosen Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
Noorcahyati pada materi tentang limbah produksi dan pengelolaannya mengungkapkan bahwa limbah produksi Virgin Coconut Oil (VCO) berupa ampas kelapa parut dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat dan memiliki nilai jual. “Ampas kelapa dapat diolah menjadi tepung bebas gluten dan kaya serat dan diharapkan dapat mengurangi limbah yang dihasilkan dari proses produksi VCO,” kata Noorcahyati.
Farida Aryani selanjutnya menyampaikan pemanfaatan ampas kelapa menjadi tepung kelapa dan proses pembuatan tepung kelapa. Dilanjutkan dengan materi produk turunan ampas kelapa berupa kue kering dari tepung ampas kelapa, abon kelapa dan kerupuk kelapa.
Materi terakhir yang disampaikan oleh Noorcahyati adalah strategi pemasaran produk antara lain tentang varian produk, kemasan dan desain, target pasar, media serta promosi penjualan, konsistensi dan mengenali produk sendiri.
Pada hari kedua pelatihan, peserta melakukan praktik pembuatan produk berupa kue kering dari tepung ampas kelapa, abon kelapa dan kerupuk kelapa.
Di akhir kegiatan ini, peserta dibagikan sertifikat pelatihan dan bantuan peralatan untuk memproduksi tepung kelapa juga alat masak dan alat untuk pembuatan kue kering. “Bantuan ini diharapkan dapat mendukung kegiatan dari produksi VCO dan pengolahan ampas kelapa yang dilakukan KUB Wanita Sambahan Macandahan agar kegiatan produksi yang dilakukan tetap memperhatikan lingkungan dan terus dapat berkembang salah satunya dengan diversifikasi produk tepung kelapa dan olahannya” papar Azwar selaku pihak yang mewakili manajemen PT Pertamina Hulu Mahakam.
Video Pelatihan Tepung dari Ampas Kelapa