Eksplorasi Artocarpus spp. di KHDTK Samboja sebagai Bahan Baku Herbal Berpotensi Antimikroba
Tim penelitian Balitek KSDA melakukan pengambilan data Artocarpus spp. di KHDTK Hutan Penelitian Samboja pada 29 Maret s.d. 3 April 2021. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bina Swasta Sitepu, Teguh dan Dwi Wahyu Mentari sebagai salah satu bagian implementasi kegiatan Prioritas Nasional (PRINAS) yang dipusatkan di KHDTK Hutan Penelitian Samboja.
Artocarpus spp. dipilih menjadi salah satu tumbuhan target ekplorasi dilatarbelakangi masih sedikitnya penelitian yang mengangkat kandungan fitokimia jenis tumbuhan dari marga Artocarpus ini. Sejauh ini, penelitian terkait nutrisi dan fitokimia dari marga Artocarpus masih terbatas pada jenis-jenis yang populer di masyarakat, seperti Nangka (Artocarpus heterophyllus), Sukun (A. atilis), maupun cempedak (A. integer). Padahal, secara taksonomi setidaknya ada 23 jenis Artocarpus yang dapat ditemukan di pulau Kalimantan dan belum pernah dieksplorasi potensi kandungan nutrisi dan fitokimia yang sesungguhnya dapat dimanfaatkan secara luas. Selain itu, pemanfaatan di masyarakat masih terbatas pada buah, kayu, getah, dan kulit.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan informasi potensi fitokimia, khususnya antioksidan dan flavanoids, dari jenis-jenis Artocarpus di KHDTK Samboja serta pengembangan produk yang dapat digunakan dan diproduksi oleh masyarakat secara praktis,” papar Bina Swasta Sitepu selaku ketua tim penelitian.
Lebih rinci, Bina menjelaskan metode pelaksanaan kegiatan penelitian ini di KDHTK Samboja. “Kegiatan observasi Artocarpus spp. kami lakukan dengan menggunakan metode jelajah pada Jalur Jelajah Baru, Jalur Wartono Kadri, dan Jalur Keruing KHDTK Hutan Penelitian Samboja dengan total jalur pengamatan sepanjang 3.500 m dan lebar pengamatan disesuaikan dengan kondisi di lapangan antara 10 sampai 50 m,” kata Bina.
Dari hasil pengamatan tim penelitian di lapangan, diperoleh data sebanyak 226 tegakan pohon dari delapan jenis Artocarpus spp. yang tersebar di lokasi jelajah. “Tegakan pohon Artocarpus spp. yang kami temukan terdiri dari delapan jenis yang dapat diidentifikasi yaitu, Artocarpus anisophyllus, Artocarpus elasticus, Artocarpus integer, Artocarpus kemando, Artocarpus lanceifolius, Artocarpus limpato, Artocarpus dadah dan Artocarpus rigidus,” jelas Bina.
Selain pendataan tegakan pohon, tim juga melakukan pengambilan daun Artocarpus spp. sebagai bahan uji metabolit sekunder. “Kami melakukan pengambilan material daun Artocarpus integer, Artocarpus elasticus dan Artocarpus anisophyllus untuk selanjutnya dikeringkan dan diuji kandungan kimia yang ada di dalamnya,” kata Teguh. Kegiatan pengembangan ini akan dilanjutkan dengan pengambilan data ekologi (biotik dan abiotik) dari habitat Artocarpus spp. serta pengumpulan material bahan uji metabolit sekunder dari jenis-jenis Artocarpus lainnya.
Sebagai informasi, kegiatan penelitian PRINAS di KHDTK Samboja merupakan salah satu dari delapan kegiatan PRINAS yang dilaksanakan di KHDTK lingkup Badan Litbang Inovasi (BLI) dengan melibatkan seluruh satker BLI. Melalui kegiatan ini diharapkan tersedia IPTEK hasil hutan, jasa lingkungan, dan keanekaragaman hayati yang diimplementasikan di KHDTK BLI, sehingga fungsi KHDTK sebagai Hutan Penelitian benar-benar dapat terwujud serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pengembangan iptek dan masyarakat sekitar hutan.