Balitek KSDA Dan STIKES Samarinda Lakukan Pembahasan Rencana Kerja Sama Penelitian
Potensi Tumbuhan Sebagai Bahan Baku Herbal Di KHDTK Samboja
Sebagai salah satu areal kawasan hutan dengan potensi biodiversitas yang tinggi, khususnya tumbuhan, Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Penelitian Samboja menjadi lokasi penelitian prioritas nasional dengan tema Pemanfaatan Berkelanjutan Tumbuhan sebagai Bahan Baku Herbal. Balitek KSDA sebagai pengelola KHDTK Samboja dan koordinator pelaksana kegiatan penelitian melakukan diskusi bersama mitra kerja sama yang telah memiliki pengalaman dan kemampuan dalam penelitian terkait, yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Samarinda di Ruang Rapat Balitek KSDA (8/02/2021).
Kepala Balitek KSDA, Ishak Yassir, ketika membuka diskusi berharap para peneliti di Balitek KSDA maupun STIKES Samarinda dapat memanfaatkan peluang penelitian ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai tema yang telah ditetapkan. Tidak hanya sebatas luaran ilmiah berupa artikel ilmiah sebagai karya bersama, namun juga dapat memberikan dampak langsung dan nilai tambah baik kepada masyarakat dan lingkungan sekitar,” kata Ishak.
Ketua STIKES Samarinda, Supomo, S.Si, M.Si, Apt., dalam diskusi ini menyambut baik usulan kegiatan kerja sama yang akan dilakukan dan mempersilahkan para peneliti Balitek KSDA untuk memanfaatkan sumber daya yang ada di STIKES Samarinda. “Dengan kerja sama ini, kami juga merasa sangat terbantu karena masih banyak jenis tumbuhan yang belum kami ketahui, namun sebenarnya memiliki potensi kandungan bioaktif yang dapat kita gunakan tidak hanya sebagai bahan baku medis, namun juga pemanfaatan lain seperti kosmetik dan parfum,” terang Supomo.
Noorcahyati, peneliti Balitek KSDA selaku koordinator kegiatan penelitian tumbuhan herbal juga menyampaikan bahwa pada tahun ini diharapkan dapat terbangun pusat tumbuhan herbal di KHDTK Samboja sebagai salah satu luaran kegiatan. “Balitek KSDA tahun ini memiliki beberapa jenis tumbuhan target yang diharapkan dapat memberikan output tidak hanya informasi kandungan fitokimia, namun juga produk konsumsi maupun produk untuk meningkatkan ekonomi keluarga yang dapat dipergunakan oleh masyarakat,” kata Noorcahyati.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan penyerahan buku hasil penelitian bersama peneliti Balitek KSDA dan STIKES Samarinda yang berjudul “Atasi Diabetes Melitus Dengan Tumbuhan Herbal Akar Kuning”. Buku ini merupakan hasil kerjasama penelitian Balitek KSDA dan STIKES Samarinda dengan tujuan diseminasi khasiat dan penggunaan Akar Kuning (Fibraurea tinctoria Lour.) sebagai bahan baku herbal obat, khususnya dalam mengatasi penyakit Diabetes Melitus atau yang dikenal secara umum sebagai penyakit gula atau kencing manis.