BERCITA-CITA MENJADI ILMUWAN SATWA LIAR, SISWI SEKOLAH ALAM BOGOR BELAJAR KEPADA AHLI SATWA LIAR BALITEK KSDA

Seorang siswi Sekolah Alam Bogor Salsabilla Fadlika Rachmi melaksanakan program Learn to Maestro (LTM) di Balitek KSDA selama tiga pekan dari 22 Januari 2021 s.d. 19 Februari 2021. LTM adalah program magang Siswa Sekolah Alam Bogor untuk  belajar langsung kepada para ahli sesuai topik yang diminati masing-masing siswa. Selama di Balitek KSDA, Salsabilla yang mengambil topik terkait dengan konservasi dan penelitian satwa liar belajar secara langsung kepada Maestro, Peneliti Dr. Tri Atmoko.

Seluruh materi LTM yang diberikan telah disesuaikan untuk memberikan wawasan dan pengalaman seluas-luasnya di bidang satwa liar bagi siswa tingkat SMP. “Berbagai materi pengamatan satwa liar, mempelajari habitat, teknik pemetaan penyebaran satwa diberikan sebagai dasar pengetahuan. Selanjutnya praktek aplikasi praktis dan simulasi dilakukan untuk memberikan pemahaman lebih baik bagi siswa dengan didampingi oleh para Teknisi Litkayasa dan Staf Balitek KSDA,” ungkap Tri Atmoko.

Praktek pengenalan habitat satwa dan jejak satwa dilakukan di Hutan Rintis Wartono Kadri yang mewakili hutan primer dan Jalur Baru KHDTK Hutan Penelitian Samboja. Praktek dilakukan selama dua hari dengan didampingi oleh Maestro, Nanang Riana, dan beberapa staf Balitek KSDA.

Sedangkan observasi perilaku dan sebaran bekantan dilakukan selama tiga hari dengan menyusuri habitat bekantan di Sungai Hitam, Samboja. Data koordinat perjumpaan bekantan yang diambil menggunakan aplikasi Avenza, selanjutnya dipetakan dengan menggunakan program Quantum GIS dengan dipandu oleh Teknisi Litkayasa, Teguh.

Sampel herbarium tumbuhan di habitat bekantan diambil dan diproses untuk menjadi koleksi Herbarium Wanariset dengan dipandu oleh Iman Suharja, Yusub Wibisono, Zainal Arifin dan Mira Kumala Ningsih.

Kegiatan pengenalan dan praktek penggunaan peralatan survei satwa liar juga dilakukan, seperti penggunaan kamera trap dan drone. Praktek dilakukan di Arboretum dengan didampingi oleh pilot drone, Frans Paginta.

Kegiatan LTM diakhiri dengan presentasi hasil kegiatan (18/2/2021) di Ruang Rapat Balitek KSDA. Kegiatan  dibuka oleh Kepala Balitek KSDA, Dr. Ishak Yassir dengan dipandu oleh Plt. Kepala Subbag Tata Usaha, Tresina. Kegiatan presentasi ini dilakukan secara offline dan online dengan dihadiri juga oleh guru pembimbing dari Sekolah Alam Bogor, Sonia Meithania dan orang tua siswa.

Dalam sambutannya Kepala Balai menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap Salsabilla yang telah menyelesaikan kegiatan magang LTM selama tiga minggu di Balitek KSDA. “Mengingat kegiatan LTM dilaksanakan selama pandemi, maka seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan dengan selalu mematuhi prosedur kesehatan Covid 19,” kata Ishak.

Dalam presentasinya yang dilakukan secara bilingual dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, Salsabilla juga mengungkapkan cita-citanya untuk menjadi peneliti satwa liar, terutama jenis-jenis kucing dari family Felidae.

Menurut Tri Atmoko, capaian Salsabilla dalam kegiatan ini sangat baik, hal itu ditunjukkan dengan adanya peningkatan penyerapan materi melalui pre dan post tes yang dilakukan. Selain itu, kemampuannya dalam melakukan presentasi dan menyiapkan powerpoint meningkat signifikan.

Terdapat tiga output yang dihasilkan dari kegiatan LTM kali ini. Pertama adalah koleksi spesimen tumbuhan jenis Avicennia alba yang disimpan di Herbarium Wanariset. Output kedua adalah sebuah gambar bekantan dan beberapa jenis tumbuhan pakannya yang dibuat oleh Salsabilla dibawah arahan art drawer Balitek KSDA, Priyono. Output ketiga adalah draft makalah popular yang akan dipersiapkan untuk diterbitkan dalam Majalah Swara Samboja.

Pada akhir acara perwakilan dari Sekolah Alam Bogor, Sonia Meithania, secara online menyampaikan ucapan terima kasih kepada Balitek KSDA yang telah mengijinkan siswanya untuk magang di Balitek KSDA.

Demikian juga orang tua siswa, Susy Rachmiyanti, juga mengungkapkan bahwa telah banyak kemajuan yang dialami putrinya selama mengikuti magang LTM di Balitek KSDA. Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada Bapak Kepala Balai, Maestro, dan seluruh pegawai Balitek yang telah membimbing, mengarahkan dan menerima putrinya seperti keluarga selama tiga minggu di Balitek KSDA.

Share Button

Balitek KSDA Dan STIKES Samarinda Lakukan Pembahasan Rencana Kerja Sama Penelitian

Potensi Tumbuhan Sebagai Bahan Baku Herbal Di KHDTK Samboja

Sebagai salah satu areal kawasan hutan dengan potensi biodiversitas yang tinggi, khususnya tumbuhan, Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Penelitian Samboja menjadi lokasi penelitian prioritas nasional dengan tema Pemanfaatan Berkelanjutan Tumbuhan sebagai Bahan Baku Herbal. Balitek KSDA sebagai pengelola KHDTK Samboja dan koordinator pelaksana kegiatan penelitian melakukan diskusi bersama mitra kerja sama yang telah memiliki pengalaman dan kemampuan dalam penelitian  terkait, yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Samarinda di Ruang Rapat Balitek KSDA (8/02/2021).

Kepala Balitek KSDA, Ishak Yassir, ketika membuka diskusi berharap para peneliti di Balitek KSDA maupun STIKES Samarinda dapat memanfaatkan peluang penelitian ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai  tema yang telah ditetapkan. Tidak hanya sebatas luaran ilmiah berupa artikel ilmiah sebagai karya bersama, namun juga  dapat memberikan dampak langsung dan nilai tambah baik kepada masyarakat dan lingkungan sekitar,” kata Ishak.

Ketua STIKES Samarinda, Supomo, S.Si, M.Si, Apt., dalam diskusi ini menyambut baik usulan kegiatan kerja sama yang akan dilakukan dan mempersilahkan para peneliti Balitek KSDA untuk memanfaatkan sumber daya yang ada di STIKES Samarinda. “Dengan kerja sama ini, kami juga merasa sangat terbantu karena masih banyak jenis tumbuhan yang belum kami ketahui, namun sebenarnya memiliki potensi kandungan bioaktif yang dapat kita gunakan tidak hanya sebagai bahan baku medis, namun juga pemanfaatan lain seperti kosmetik dan parfum,” terang Supomo.

Noorcahyati, peneliti Balitek KSDA selaku koordinator kegiatan penelitian tumbuhan herbal juga menyampaikan bahwa pada tahun ini diharapkan dapat terbangun pusat tumbuhan herbal di KHDTK Samboja sebagai salah satu luaran kegiatan. “Balitek KSDA tahun ini memiliki beberapa jenis tumbuhan target yang diharapkan dapat memberikan output tidak hanya informasi kandungan fitokimia, namun juga produk konsumsi maupun produk untuk meningkatkan ekonomi keluarga yang dapat dipergunakan oleh masyarakat,” kata Noorcahyati.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan penyerahan buku hasil penelitian bersama peneliti Balitek KSDA dan STIKES Samarinda yang berjudul “Atasi Diabetes Melitus Dengan Tumbuhan Herbal Akar Kuning”. Buku ini merupakan hasil kerjasama penelitian Balitek KSDA dan STIKES Samarinda dengan tujuan diseminasi khasiat dan penggunaan Akar Kuning (Fibraurea tinctoria Lour.) sebagai bahan baku herbal obat, khususnya dalam mengatasi penyakit Diabetes Melitus atau yang dikenal secara umum sebagai penyakit gula atau kencing manis.

Share Button

BALITEK KSDA DAN FAKULTAS FARMASI UNMUL LAKUKAN EKSPLORASI TUMBUHAN BERDASARKAN HASIL PENELURUSAN DATABASE HERBARIUM WANARISET

Balitek KSDA bersama Dr. Hadi Kuncoro, S.Farm., M.Farm dan tim dari Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman melakukan pengambilan sampel kulit Aglaia pacyphilla, Aglaia laxiflora, Dysoxylum spp., Diospyros borneensis, Knema spp., dan Litsea spp. di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Penelitian Samboja pada 28-29 Januari 2021. Total sampel yang berhasil dikumpulkan sebanyak 12 jenis tumbuhan dari 37 individu pohon.

“Sebelum eksplorasi, informasi tentang jenis-jenis tumbuhan tersebut sebelumnya kami dapatkan melalui penelusuran di website Herbarium Wanariset www.herbarium-wanariset.or.id,” terang Hadi Kuncoro. Setelah membuat list jenis tumbuhan target eksplorasi, kemudian Hadi Kuncoro dan tim melakukan kooordinasi dan komunikasi dengan Balitek KSDA, melalui Seksi Data, Informasi, dan Sarana Penelitian yang membawahi Herbarium Wanariset dan KHDTK Samboja.

“Dari hasil penelusuran data kemudian dilakukan identifikasi tegakan di KHDTK Samboja oleh Tim Herbarium Wanariset dan KHDTK Samboja sebelum kegiatan ini dilaksanakan,” kata Taufiqurrohman, Kepala Seksi Data, Informasi dan Sarana Penelitian Balitek KSDA.

“Pengambilan sampel kulit dilakukan di areal kebun benih dan jalur pejalan  Km 7, Trek Wartono Kadri, dan Jalur Pejalan Baru di KHDTK Hutan Penelitian Samboja,” kata Bina Swasta Sitepu, Peneliti Botani yang mendampingi selama kegiatan di lapangan bersama Iman Suharja (Pengelola Herbarium) dan Yusub Wibisono (Teknisi Litkayasa Balitek KSDA).

“Pengambilan sampel ini dilakukan sebagai tahap awal dalam penelitian Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman berjudul Kajian Senyawa Metabolit Sekunder dari tumbuhan endemik Kalimantan Timur beserta bioaktifitasnya,” kata Hadi. Dengan pelaksanaan penelitian ini, Hadi Kuncoro mengharapkan dapat menyediakan informasi terkait kandungan kimia aktif potensial sebagai bahan baku farmasi, khususnya dari jenis tumbuhan kurang dikenal dapat dilengkapi dan dimanfaatkan kedepannya sebagai bahan baku medis maupun penggunaan lainnya seperti kosmetik maupun parfum.

Sebagai informasi, Herbarium Wanariset merupakan salah satu Herbarium yang dimiliki oleh Badan Litbang dan Inovasi (BLI) Kementerian LHK dan dikelola oleh Balitek KSDA. Herbarium ini telah dirintis sejak tahun 1989 sebagai hasil kerjasama antara Departemen Kehutanan (sekarang KLHK) dengan RisjkHerbarium Leiden University Belanda saat itu.

Selama tiga dekade ini, spesimen yang telah dikoleksi oleh Herbarium Wanariset s.d. Desember 2020 berjumlah 20.341 nomor koleksi dari 220 suku, 1129 marga, 3.719 jenis tumbuhan. Sebagian besar koleksi berasal dari pulau Kalimantan, dan sebagian lainnya dari Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku, Papua, bahkan dari negara tetangga seperti Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Share Button

INI PESAN MENTERI LHK KEPADA CPNS KLHK

Samboja (28/02/2021)_“Pekerjaan di KLHK adalah pekerjaan yang berat dan menjadi tulang punggung negara. Selain itu melindungi segenap tumpah darah Indonesia dimana di dalamnya terdapat kawasan hutan seluas 120 juta hektar serta juga menjaga ketertiban dunia dengan mewujudkan tujuan negara Indonesia.” demikian disampaikan Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar. Siti Nurbaya menyampaikan hal tersebut kepada seluruh CPNS lingkup KLHK Formasi 2019 pada acara Pembekalan CPNS LHK yang diselenggarakan oleh Sekretariat Jenderal Kementerian KLHK secara daring pada Rabu, 27 Januari 2021.

Tidak ketinggalan, dua calon peneliti baru Balitek KSDA dari CPNS Formasi 2019 Lingkup KLHK, Samuel Fery P. dan Tri Rizkiana Yusnikusumah turut serta mengikuti acara tersebut dari Ruang Rapat Balitek KSDA. Keduanya didampingi oleh Plt. Kasubag Tata Usaha, Tresina dan staf Kepegawaian Balitek KSDA.

Dalam sambutannya, Siti Nurbaya memberikan motivasi kepada para CPNS dengan menceritakan secara singkat perjalanan hidupnya menjadi PNS pada tahun 1979 dengan gaji saat itu Rp 40.000,-. Meski demikian, Pemerintah Indonesia selalu melakukan perubahan dalam kesejahteraan yang terbaik bagi para PNS dengan adanya kenaikan gaji, beserta adanya tunjangan kinerja. “Saya percaya bahwa KLHK ini adalah pilihan, bukan tidak sengaja masuk ke KLHK, tapi karena ditunjuk dan dipilih,” kata Siti.

Menteri KLHK berpesan bahwa saat ini KLHK telah masuk dalam “Public Services” di tengah-tengah masyarakat, sehingga kita harus mendukung pelayanan pemerintah dan tidak melakukan unsur-unsur yang merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Siti juga menegaskan bahwa tidak ada urusan pribadi di kantor yang dapat mengganggu pelayanan. Selain itu sebagai PNS kita harus objektif, terbuka, memiliki integritas dan akuntabilitas.

“Dalam pemerintahan ada rantai komando dan juga Merit System untuk meniliai kinerja PNS dari prestasi. Dalam berprestasi, PNS harus merencakan dengan baik dan matang dalam kenaikan jabatan, dengan menjaga prinsip integritas, tidak menyimpang dan tetap memegang ideologi Pancasila, menaati UUD 1945 dan Pemerintahan yang sah. PNS KLHK jangan pernah melakukan hal-hal negatif yang merusak pemerintah karena akan selalu diaudit dan dicek oleh Biro Kepegawaian. PNS harus menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia serta keberagaman yang ada di Indonesia tanpa melihat SARA,” kata Siti.

Lebih jauh Menteri LHK berpesan kepada seluruh CPNS KLHK yang baru untuk berhati-hati dan bijak dalam bermedia sosial. “Kita sebagai PNS saat bermedia sosial harus memberikan muatan-muatan hal positif dan hal “sejuk” yang membuat masyarakat tenang dan damai, jangan sampai melakukan hal sebaliknya. Di KLHK kita banyak belajar dari berbagai disiplin ilmu, tidak hanya berasal dari common science atau ilmu-ilmu logika saja untuk mewujudkan cita-cita lingkungan yang berkelanjutan dan rasa adil dalam bermasyarakat,” demikian pesan Menteri Siti Nurbaya.

Dengan adanya pembekalan ini diharapkan CPNS KLHK Formasi 2019 Balitek KSDA dapat memahami struktur organisasi serta tugas dan fungsi KLHK. Selain itu mereka sebagai tenaga muda, diharapkan dapat menjadi sumber kekuatan baru bagi kegiatan penelitian di Balitek KSDA. Selamat berkarya dan berinovasi!

Share Button