KUNJUNGAN TIM PENGELOLA KRB DI HERBARIUM WANARISET

Sebagai  penutupan kunjungan wisatanya, tim Pengelola Kebun Raya Balikpapan melakukan kunjungan ke Herbarium Wanariset. Dipimpin Kepala UPTD Kebun Raya Balikpapan, Arrizal Rahman, sebanyak 22 orang staf pegawai KRB belajar teknik pembuatan dan pemeliharaan herbarium pada hari Jumat, 17 Juli 2020.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari program peningkatan kapasitas SDM Kebun Raya. Sebagaimana yang telah dilakukan tahun lalu di Kebun Raya Balikpapan,“ ujar Arrizal.

Baca : https://balitek-ksda.or.id/alih-teknologi-pelatihan-identifikasi-dan-pengenalan-jenis-tumbuhan-bagi-pegawai-kebun-raya-balikpapan-oleh-tim-herbarium-wanariset/

Bina Swasta Sitepu, Peneliti Botani Balitek KSDA dan Pengelola Herbarium Wanariset, mengawali penyampaian materi tentang dasar-dasar pembuatan herbarium sampai dengan penyimpanannya.

Spesimen herbarium dapat disimpan dalam bentuk kering maupun basah. Koleksi kering disimpan dalam map kertas, dalam bentuk seranting daun dilengkapi organ bunga dan buah. Sedangkan koleksi basah berupa spesimen herbarium yang disimpan dalam suatu wadah tertutup yang berisi alkohol 70% sebagai pengawet dengan organ tumbuhan yang biasa dikoleksi berupa bunga dan atau buah.

“Koleksi kering lebih hemat tempat penyimpanan dan lebih mudah dalam melakukan pemeliharaan dibanding koleksi basah,” kata Bina kepada para pegawai KR Balikpapan. Namun demikian, kelebihan dari spesimen basah adalah mampu menjaga bentuk bunga atau buah, sehingga dapat digunakan lebih cepat dibandingkan spesimen kering yang harus melalui tahapan hidrasi.

Tim KR Balikpapan juga berkesempatan untuk belajar proses digitalisasi spesimen herbarium yang telah dilakukan di Herbarium Wanariset yang dipandu oleh Dwi Wahyu Mentari. Koleksi herbarium yang telah didigitalisasi (e-herbarium) kemudian diupload di website herbarium-wanariset.or.id.

“Digitalisasi koleksi herbarium ini dilakukan sebagai upaya untuk back up koleksi fisik herbarium dari kerusakan. Tujuan lainnya adalah untuk menyebarluaskan informasi jenis kepada masyarakat melalui internet,” kata Dwi. Sebagaimana diketahui, koleksi Herbarium Wanariset ada yang telah berumur hampir 60 tahun sehingga rentan dari kerusakan.

Untuk merawat dan memelihara koleksi-koleksinya tetap awet, dibutuhkan tempat penyimpanan yang dilengkapi sarana penunjang yang memadai. “Tingkat kelembaban tempat penyimpanan koleksi herbarium diatur tetap rendah dengan air conditioner untuk meminimalisir adanya jamur. Selain itu, dilakukan pemeliharaan rutin spesimen kering dengan memasukkan koleksi ke dalam freezer secara rutin,” kata Iman Suharja, pengelola sarana penelitian.

Herbarium Wanariset berkomitmen terus melakukan penguatan pengelolaan Kebun Raya Balikpapan dari sisi kegiatan litbang. Salah satunya ialah dengan melakukan integrasi data dan informasi jenis tanaman dengan koleksi Herbarium Wanariset serta pembangunan herbarium koleksi di KR Balikpapan.

Share Button