Menyintas Jenis Terancam Punah, Balitek KSDA dan Pertamina Hulu Mahakam Menyelenggarakan Webinar Budidaya Sonneratia ovata
Balitek KSDA bersama dengan mitra kerja sama PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) kembali menyelenggarakan kegiatan webinar setelah sebelumnya melaksanakan Webinar Program Pelestarian Kawi/Kahoi (Shorea balangeran). Mengangkat tajuk “Program Budidaya Sonneratia ovata di Lapangan SPU”, webinar kedua ini dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Juni 2020 dan dibuka langsung oleh Hosna Wiranto Nasution, Site Manager South Peciko Unit dan Roy Witarsa, Head of HSE Division PHM.
Webinar ini bertujuan untuk berbagi informasi kepada PHM terkait ekosistem mangrove, pembuatan herbarium dan teknik budidaya jenis S. ovata. Materi tersebut disampaikan oleh dua orang peneliti dan satu orang teknisi litkayasa Balitek KSDA.
S.ovata dipilih sebagai jenis yang akan dibudidayakan karena statusnya termasuk Near Threatened dalam Redlist CITES. Kecenderungan populasi jenis ini di seluruh dunia mengalami penurunan secara drastis.
“Secara fisik, S. ovata mirip dengan kerabatnya yaitu Sonneratia alba dan Sonneratia caseolaris. S. ovata dapat dikenali dari posisi kelopak buahnya yang memeluk buah, berbeda dengan jenis Sonneratia lain yang memiliki kelopak buah terbuka.” kata Mukhlisi, S.Si, M.Si menjelaskan deskripsi S. ovata sebagai materi pembuka.
Mukhlisi menjelaskan beberapa nilai penting kedabu bagi konservasi, di antaranya mampu mencegah abrasi dan erosi. Buah dan daun mudanya menjadi pakan utama bagi bekantan. Pohon ini sering menjadi tempat berkembang biak bagi burung elang ataupun burung air lainnya, serta berguna sebagai tempat hinggap burung-burung migran.
“Selain itu, buah S. ovata ternyata juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Rasa buahnya yang sepet dan segar cocok diolah menjadi rujak, seperti dilakukan oleh masyarakat di Berau, Kaltim.” lanjut Mukhlisi.
Terkait koleksi Herbarium Wanariset, Mira Kumala Ningsih, S.Hut. menyampaikan bahwa tidak banyak koleksi specimen herbarium dari jenis kedabu. “Di Herbarium Wanariset tidak terdapat koleksi herbarium untuk jenis ini, karena jarang sekali dijumpai di lapangan. Sehingga eksplorasi koleksi spesimen herbarium pohon jenis ini sangat perlu dilakukan.” ujar Mira.
“Budidaya jenis ini juga perlu segera dilakukan untuk memperkaya jumlah individu jenis ini di areal Kehati PHM. Budidaya S. ovata dapat dilakukan dengan memanfaatkan areal Kehati PHM sebagai sumber benih dan lokasi persemaian.” kata Burhanuddin Adman, S.Hut., M.Si. yang menyampaikan materi terakhir tentang Budidaya S. ovata.
Mengakhiri presentasi dan diskusi webinar, Kepala Balitek KSDA, Dr. Ishak Yassir berpesan,“PHM sangat beruntung, karena di dalam kawasan kehati yang dikelola ditemukan jenis S. ovata, di mana umumnya hanya ditemukan 2 jenis Sonneratia, yaitu S. alba dan S. caseolaris. Mengingat jumlah pohonnya tidak banyak, jenis ini perlu segera dibudidayakan dengan memanfaatkan pohon yang sudah berbuah.”
Erwin Santosa selaku Head of Environment Department PHM berharap kegiatan budidaya S. ovata ini tidak hanya untuk kepentingan pelestarian jenisnya, tetapi nantinya juga bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Balitek KSDA akan mendukung kegiatan pelestarian S. ovata ini melalui pengumpulan materi tumbuhan untuk koleksi herbarium maupun pengumpulan buah untuk kepentingan budidaya.