Kabadan Litbang dan Inovasi KLHK, Minta Inovasi Menjadi Budaya Kerja
Balitek KSDA (Jumat, 31 Januari 2020)_Seusai mendampingi Menteri LHK meninjau Persemaian Permanen Suring di Penajam Paser Utara, Kaltim, Kepala Badan Litbang dan Inovasi (Kabadan) Dr. Ir. Agus Justianto, M.Sc berkesempatan melakukan pembinaan pegawai dan diskusi dengan para pegawai Balitek KSDA. Kabadan hadir bersama Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Kebijakan Pengembangan Jaringan Kerja Sama Luar Negeri Sri Murniningtyas, dan Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Analisis Strategis, Akuntabilitas Politik dan Publikasi Eka Widodo Soegiri.
Di depan para pegawai Balitek KSDA, Kabadan memberikan motivasi untuk selalu berpikir kreatif dalam bekerja. “Keterbatasan bukan menjadi masalah bagi kita, justru akan membuat kita lebih kreatif. Dan kreatifitas merupakan dasar bagi inovasi,” kata Kabadan.
Kabadan juga menyampaikan bahwa inovasi harus menjadi budaya di lingkup UPT Badan Litbang dan Inovasi. “Inovasi yang merupakan bagian dari nomenklatur kita (BLI) sudah seharusnya menjadi budaya kita agar tetap survive. Banyak orang maupun organisasi, gagal karena takut mengambil resiko melakukan inovasi,” lanjut Kabadan.
Kabadan juga menekankan pentingnya membangun kerjasama yang solid antar lini di kantor. “Inovasi berarti temuan baru yang terkomersialisasi. Tugas manajemen harus bisa memotivasi kepada peneliti untuk terus berinovasi, supaya sebagai tim bisa bekerjasama dan solid. Manajemen juga harus berpikir sebagai entrepreneur, membantu memasarkan dan mempromosikan produk hasil-hasil penelitian,” demikian tegas Kabadan.
Kabadan berbagi 5K sebagai kunci keberhasilan kepada seluruh pegawai. 5K tersebut antara lain kemauan, kemampuan, kesempatan, kedisiplinan, dan terakhir kehendak Allah.
Menyambung apa yang disampaikan Kabadan, TAM Eka Widodo Soegiri menyampaikan strategi memasarkan produk hasil litbang maupun potensi wisata alam. “Dalam inovasi ada dua pihak yang terlibat, yaitu produsen dan konsumen. Tugas manajemen untuk memotivasi peneliti memperkuat hasil kegiatan hasil penelitian sebagai produsen. Sementara untuk menggaet konsumen kita harus paham posisi life cycle product dengan memainkan aspek Product, Price, Promo dan Place,” kata Pak Eka.
Eka Widodo menyampaikan bahwa BLI punya potensi besar, seperti KHDTK/hutan penelitian dapat dikembangkan menjadi lokasi wisata berbasis penelitian.
Sedangkan TAM Sri Murniningtyas menyampaikan pentingnya berhati-hati dalam menjalin kerjasama terutama kerja sama dengan luar negeri. Mantan Kapala Biro KLN ini menyampaikan Prinsip 5 Aman dalam menjalin kerjasama. Prinsip 5 Aman tersebut antara lain aman secara Politis, Aman Secara Yuridis/Hukum, Aman secara Kebijakan, Aman secara Kedaulatan Bangsa dan Negara, dan Aman secara Finansial.
Sabtu siang (1 Februari 2020), Kabadan dan rombongan didampingi Kepala Balitek KSDA diajak meninjau Herbarium Wanariset dan KHDTK Samboja dilanjutkan kunjungan ke KHDTK Samboja antara lain kebun benih Kapur dan Meranti di KM 7, Sekolah Hutan Orangutan Research Center, Trek Wartono Kadri, serta Trek Tumbuhan Obat.