Menambah Koleksi, Herbarium Wanariset Melakukan Eksplorasi Tumbuhan di PT ITCIKU

Balitek KSDA (Samboja, 20 November 2019). Untuk mengumpulkan data flora Kalimantan serta menambah jumlah koleksi spesimen, tim Herbarium Wanariset Balitek KSDA kembali melakukan kegiatan eksplorasi ke lapangan. Kali ini, lokasi tujuan eksplorasi adalah area kerja PT International Timber Corporation Indonesia Kartika Utama (PT ITCIKU) di Kabupaten Penajam Paser Utara. Kegiatan dilaksanakan selama 8 hari (5 s.d. 13 November 2019).

Sebelum melakukan kegiatan eksplorasi, tim melakukan briefing dengan Manajemen PT ITCIKU, Subrata  (Manager Human Resource & General Affairs), Erika (Assisten Manager Ekowisata), Sikhun dan Rina (staff ekowisata) di Ruang Rapat Rimba Room PT ITCIKU. Pada kesempatan ini, Kepala Seksi Data Informasi dan Sarana Penelitian Balitek KSDA, Taufiqurrohman menyampaikan perkenalan tim eksplorasi Herbarium Wanariset dan rencana pelaksanaan kegiatan eksplorasi di lapangan.

“Tim yang akan ke lapangan sebanyak delapan orang terdiri dari satu orang peneliti, enam orang teknisi serta satu orang staf pengelola sarana penelitian. Tim terbagi menjadi dua yaitu ke arah daratan di area kerja PT ITCIKU dan ke arah Teluk Balikpapan”, demikian disampaikan Taufiq kepada manajemen PT ITCIKU. Kedelapan anggota tim eksplorasi herbarium antara lain Bina Swasta Sitepu (peneliti sekaligus ketua tim), Zainal Arifin, Priyono, Yusub Wibisono, Mira Kumala Ningsih, Iman Suharja, Dwi Wahyu Mentari, dan Nanda Farhazakia.

Tak lupa, Taufiq juga menyampaikan permohonan izin pelaksanaan kegiatan eksplorasi serta permohonan dukungan bagi tim selama melakukan kegiatan eksplorasi di lapangan. “Kami juga memohon support dan bantuan dari PT ITCIKU untuk menunjang pelaksanaan kegiatan eksplorasi di lapangan”, imbuhnya.

PT ITCIKU melalui Manager HR&GA, Subrata menyambut positif rencana pelaksanaan kegiatan tersebut dan siap memberikan dukungan. “ Kami siap membantu kegiatan teman-teman dari Balitek KSDA selama di sini. Kami telah menyiapkan asrama, transportasi serta personil yang akan mendampingi di lapangan”, kata Subrata.

“Ke depan, ITCIKU juga berharap dapat dibantu oleh Balitek KSDA untuk melakukan identifikasi jenis-jenis tumbuhan yang ada di hutan kami terkait kegiatan IHMB (Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala)”, imbuh Subrata.

Hal ini disambut dengan terbuka oleh Taufiq “Kami siap membantu untuk identifikasi jenis tumbuhan bagi siapapun, apalagi untuk PT ITCIKU yang telah terjalin hubungan kerja yang erat dengan Balitek KSDA”.

Share Button

Sosialisasi Perlindungan dan Pengamanan Hutan, serta Rencana Pembentukan Masyarakat Mitra Polhut (MMP)

Balitek KSDA_(Samboja, 7 November 2019). Sebanyak 30 orang masyarakat sekitar Kawasan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto yang berada di Kecamatan Samboja mengikuti kegiatan Sosialisasi Perlindungan dan Pengamanan Hutan dan Rencana Pembentukan Masyarakat Mitra Polhut (MMP). Kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan oleh UPTD Tahura Bukit Soeharto bertempat di Aula Balitek KSDA pada Sabtu, 26 Oktober 2019.

Narasumber pertama acara tersebut yaitu Mujiono, S.Hut., Polhut Muda dari Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum LHK (Balai Gakkum) Wilayah Kalimantan. Mujiono menyampaikan materi tentang upaya perlindungan dan pengamanan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan hingga pelaporan.

“Kegiatan pengamanan hutan dilakukan dengan cara pre-emtif, preventif, dan represif. Preemtif artinya upaya untuk menutup niat tindak pidana (lingkungan hidup dan kehutanan-red). Preventif ialah upaya menutup kesempatan tindak pidana, sedang represif artinya menekan atau menghentikan tindak pidana.” demikian disampaikan oleh Mujiono.

Narasumber kedua Kristiono, S.Hut., M.Si dari Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur menyampaikan materi Rencana Pembentukan Masyarakat Mitra Polhut (MMP) “Masyarakat Mitra Polhut adalah kelompok masyarakat sekitar hutan yang membantu Polhut dalam melaksanakan perlindungan hutan di bawah koordinasi pembinaan dan pengawasan Instansi Pembina. Instansi Pembina yang dimaksud adalah instansi kehutanan pusat dan daerah yang membidangi perlindungan hutan.”

Kristiono juga menyampaikan kedudukan, tata cara dan proses pembentukan MMP, tugas MMP, fasilitasi dari instansi pendamping, organisasi dan keanggotaan, persyaratan keanggotaan berdasarkan Permenhut No P.56/Menhut-II/2014 tentang Masyarakat Mitra Polhut.

Disampaikan Kristiono, keikutsertaan MMP dalam perlindungan hutan dapat dilakukan dalam bentuk antara lain: membantu Polhut dalam mengamankan sarpras perlindungan hutan; melakukan patroli bersama Polhut; membantu sosialisasi informasi kehutanan; melaporkan kepada Polhut adanya indikasi gangguan keamanan hutan; dan dapat menangkap tersangka tindak pidana kehutanan dalam hal tertangkap tangan.

Dalam sambutannya, Taufiqurrohman S.Hut., MPA, Kasi Data Informasi Balitek KSDA menyampaikan apresiasi dan harapan terhadap pelaksanaan kegiatan ini. “Kami berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi dan rencana pembentukan Masyarakat Mitra Polhut yang diinisiasi oleh UPTD Tahura Bukit Soeharto ini, dapat membantu upaya perlindungan dan pengamanan Kawasan Tahura, terutama KHDTK Samboja.” ungkap Taufiq.

Turut hadir pada acara tersebut yaitu Camat Samboja, Lurah Sungai Merdeka, Babinsa Sungai Merdeka, Babinkamtibmas Sungai Merdeka, dan Ketua Yayasan Jejak Pulang.(TR)

Share Button

Biro Perencanaan Lakukan Evaluasi Kerjasama Dalam Negeri lingkup Balitek KSDA

Balitek KSDA (Samboja, 4 November 2019). Dalam rangka melakukan evaluasi kerjasama dalam negeri lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Biro Perencanaan melakukan sampling ke beberapa kegiatan kerjasama, salah satunya di Balitek KSDA. Pada 16-19 Oktober 2019 tersebut, tim Biro Perencanaan didampingi oleh tim Sub Bagian Kerjasama Badan Litbang dan Inovasi (BLI) KLHK mengunjungi Orangutan Research Center (ORC) dan Kebun Raya Balikpapan.

ORC yang merupakan kerjasama tiga pihak antara BKSDA Kaltim, Balitek KSDA dan Yayasan Jejak Pulang. Kegiatan utama ORC yaitu melakukan upaya rehabiltasi dan reintroduksi orangutan, kegiatan penelitian terkait rehabilitasi orangutan, dan pendidikan konservasi. Dalam acara diskusi di ruang rapat Balitek KSDA, hadir pula Kepala BKSDA Kaltim dan staf serta Ketua Yayasan Jejak Pulang. Paparan dan diskusi membahas mengenai capaian outcome, harapan, tantangan dan kendala dalam pelaksanaan kerjasama dalam kerangka ORC. Acara dilanjutkan dengan kunjungan ke lokasi sekolah hutan Orang utan di KHDTK Samboja.

Setelah berkunjung di Sekolah Hutan, tim evaluasi didampingi oleh Kepala Balitek KSDA dan Kepala Seksi Data Informasi dan Sarana Penelitian melanjutkan perjalanan ke Kebun Raya Balikpapan. Ditemui langsung Arrizal Rahman, Kepala UPTD Kebun Raya Balikpapan, tim melakukan diskusi progres dan capaian kerjasama antara BAlitek KSDA dan UPTD Kebun Raya Balikpapan.

Kepala Balitek KSDA menyambut baik dan menyampaikan rasa terimakasih atas kepercayaan BLI memilih Balitek KSDA sebagai lokasi evaluasi. Kepala Balai juga menyampaikan pilar-pilar kerjasama yang selalu dikedepankan dalam setiap kerjasama Balitek KSDA. “Kami selalu berpegang pada empat pilar kerjasama yaitu mutual trust, mutual respect, mutual transparency, dan terakhir adalah mutual benefit. Mutual benefit menjadi pilar terakhir karena hal itu tidak akan tercapai tanpa adanya trust dan respect dari para pihak yang bekerjasama.” kata Ishak Yassir.

Share Button

Peneliti Balitek KSDA Menjadi Pembicara dalam Bimtek Pengelolaan Hutan dan Keanekaragaman Hayati Provinsi Kalimantan Timur

Balitek KSDA (Samboja, 31 Oktober 2019)_Dua peneliti Balitek KSDA, Bina Swasta Sitepu, S.Hut, MS dan Mukhlisi, S.Si, M.Si menjadi pembicara dalam Bimbingan Teknis (BIMTEK) Pengelolaan Hutan dan Keanekaragaman Hayati Provinsi Kalimantan Timur Berdasarkan Nilai-nilai Ekosistem Esensial (KEE). Kegiatan bimtek ini diadakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur di Hotel Zurich Balikpapan pada 23 s.d. 24 Oktober 2019.

Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari 24 orang dari IUPHHK-HA/HT, dua orang dari KPHP(KPHP Bongan dan Kendilo), satu orang dari Dinas Kehutanan (Bidang PKSDAE), satu orang dari Dinas Perkebunan, satu orang dari Dinas Lingkungan Hidup dan satu orang dari Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian. Materi yang disampaikan adalah “Pengenalan Metode Identifikasi Kualitas Hutan – Analisa Vegetasi Hutan” dan “Teknik Survey dan Identifikasi Satwa Liar”.

Dalam bimtek ini Bina Swasta Sitepu menyampaikan materi “Pengenalan Metode Identifikasi Kualitas Hutan – Analisa Vegetasi Hutan”. Dalam materi ini disampaikan antara lain Identifikasi Kualitas Hutan melalui Analisa Vegetasi. Untuk mendukung materi tersebut di atas juga disampaikan materi Determinasi Tumbuhan (Tahapan Determinasi, Metode Determinasi) sebagai pendukung kegiatan Analisa Vegetasi.

“Dengan mengetahui nilai-nilai indeks pada analisa vegetasi, kita bisa memberikan gambaran kondisi ekosistem hutan untuk penilaian kualitas hutan dan didukung oleh informasi ekologi jenis”, kata Bina. Dalam bimtek ini, peserta secara berkelompok melakukan praktik penghitungan indeks nilai penting (INP), Indeks Keragaman jenis, dan Indeks Kemerataan jenis dengan menggunakan data lapangan yang telah disiapkan oleh panitia.

Selanjutnya, Mukhlisi menyampaikan materi “Teknik Survei dan Identifikasi Satwa Liar”. Dalam paparannya Mukhlisi menjelaskan jenis satwa liar dilindungi di Indonesia, Prinsip Pengelolaan dan peran penting satwa liar dalam mempertahankan stabilitas Ekosistem, Teknik identifikasi jenis dan pengumpulan data satwa liar (Mamalia dan Burung), dan teknik pengambilan data sekunder melalui wawancara.

“Dengan mengetahui jenis dan komposisi satwa liar pada ekosistem, dan dikaitkan dengan analisa vegetasi, kita bisa menggambarkan kondisi ekosistem hutan serta peran penting satwa liar dalam menjaga kualitas hutan”, jelas Mukhlisi.

Sebagai informasi, kegiatan bimtek ini dilakukan dalam upaya peningkatan kapasitas unit pengelola hutan di tingkat tapak untuk menghasilkan pengelolaan sumber daya alam terutama hutan dan keanekaragaman hayati yang memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan manusia. Hal ini perlu dilakukan mengingat Kalimantan merupakan pulau terbesar ketiga di dunia yang memiliki hutan hujan tropis beserta ekosistemnya yang penting bagi masyarakat di sekitarnya.

Selain itu, prinsip pengelolaan hutan dan keanekaragaman hayati yang memperhatikan nilai-nilai esensial menjadi penting untuk diinternalisasi ke dalam setiap aspek pengelolaannya, terutama oleh unit pengelolaan hutan produksi maupun kesatuan pengelolaan hutan yang menjadi ujung tombak pengelolaan kawasan hutan di tingkat tapak.

Untuk menciptakan dan meningkatkan manfaat pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sedang mengembangkan konsep pengelolaan kawasan bernilai penting atau yang disebut dengan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE), yaitu kawasan yang secara lanskap memiliki fungsi ekologis tinggi, namun berada di luar kawasan konservasi. Diharapkan KEE mampu mengintegrasikan fungsi konservasi keanekaragaman hayati sekaligus fungsi ekonomi yang dimiliki melalui penerapan Best Management Practices (BMP). ***

Share Button

Alih Teknologi “Pelatihan Identifikasi dan Pengenalan Jenis Tumbuhan” Bagi Pegawai Kebun Raya Balikpapan oleh Tim Herbarium Wanariset

Balitek KSDA (Samboja, 30 Oktober 2019)_Dalam rangka peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pegawai, UPTD Kebun Raya Balikpapan (KRB) mengadakan Pelatihan Identifikasi dan Pengenalan Jenis Tumbuhan di Ruang Teater KRB dengan mengundang Tim Herbarium Wanariset Balitek KSDA pada Senin (7/10/2019). Empat orang Teknisi Herbarium Wanariset yang menjadi narasumber pelatihan ini antara lain Zainal Arifin, Yusub Wibisono, Mira Kumala Ningsih dan Nanda Farhazakia.

Kepala UPTD KRB Arrizal Rahman dalam sambutannya menyatakan “Kami sangat senang dengan kehadiran Tim Herbarium Wanariset yang bersedia menjadi pembimbing dalam pelatihan ini. Kami sangat berharap dengan kegiatan ini, staf KRB dapat meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi tumbuhan”. Ke depan, KRB juga berencana untuk mulai membangun herbarium karena herbarium sangat penting untuk identifikasi tumbuhan. “Keahlian dalam pembuatan spesimen herbarium perlu kami tingkatkan sehingga kelak kami menjadi lebih mahir”, imbuhnya.

Adapun materi yang disampaikan Tim Herbariumyaitu: Pengenalan Herbarium; Fungsi Herbarium; Pembuatan Herbarium (Eksplorasi, Pengambilan Sampel, Pengambilan Data Lapangan); dan Pengelolaan Herbarium (Monitoring, Identifikasi, Diseminasi, Pengelolaan Data, Pemeliharaan Koleksi).

“Pengambilan spesimen dari masing-masing tumbuhan memiliki teknik yang berbeda, mengingat bagian-bagian penting untuk identifikasi setiap tumbuhan juga berbeda. Misalnya pengambilan koleksi rotan, terna, epifit dll”, jelas Zainal Arifin dalam paparannya.

“Selain itu untuk memperdalam pengenalan jenis tumbuhan, kita harus meningkatkan jam terbang di lapangan dengan sering melakukan identifikasi dan pengenalan karakter-karakter khas dari setiap jenis tumbuhan”, imbuh Arifin.

“Saya mengharapkan agar teman-teman di sini dapat mengaplikasikan ilmu yg telah kami sampaikan melalui kegiatan ini. Semoga Kebun Raya Balikpapan ke depannya dapat lebih maju lagi. Jika terdapat kendala kedepannya, kami siap untuk membantu. Karena belajar tentang tumbuh-tumbuhan tidak mungkin dengan waktu yg sesingkat ini. Cuma 1 hari. Biasanya pelatihan minimal dua minggu bahkan sampai berbulan bulan”, kata Mira Kumala Ningsih salah satu Tim Herbarium yang juga ikut menjadi pemateri.

Setelah ishoma, 30 peserta yang terdiri dari staf, sub koordinator dan kordinator semua bidang di KRB diajak untuk praktik melakukan pengambilan sampel herbarium, pembuatan spesimen dan juga evaluasi kegiatan di lapangan.

Sebagai informasi, sebelumnya Tim Herbarium juga membantu melakukan kegiatan identifikasi tanaman koleksi di KRB sebanyak 223 jenis yang telah dilaksanakan bulan April yang lalu. Kebun Raya Balikpapan merupakan tempat konservasi tumbuhan tropis Kalimantan, dimana pengkayaan jenis tanaman koleksi menjadi tujuan utama untuk keberlanjutan pengembangannya. Saat ini koleksi spesimen yang ditanam di KRB berjumlah lebih kurang 2.849***

Share Button

UPACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-91

Balitek KSDA (28 Oktober 2019)_Balitek KSDA melaksanakan upacara peringatan hari Sumpah Pemuda di halaman kantor Balitek KSDA pada  Senin (28/10/2019) pukul 08.00 WITA. Upacara dipimpin oleh pembina upacara Taufiqurrohman, S.Hut, MPA, Kepala Seksi Data, Informasi dan Sarana Penelitian.

Tema peringatan Sumpah Pemuda Tahun 2019 adalah “Bersatu Kita Maju”. Maksud tema ini adalah dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa dan juga menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda.

Dalam pidato Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia disampaikan bahwa tema ini sesungguhnya diperuntukkan bagi seluruh elemen bangsa, tetapi bagi pemuda menjadi keharusan karena di tangan pemuda lah Indonesia bisa lebih maju. Pemuda untuk Indonesia maju adalah pemuda yang memiliki karakter, kapasitas, kemampuan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, inspiratif serta mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan dunia.

Canggihnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta mudahnya akses terhadap sosial media, telah menjelma menjadi tempat favorit berkumpulnya anak-anak muda lintas negara, lintas budaya, lintas agama, dan interaksi mereka di sosial media berjalan real time 24 jam.

Disinilah diharapkan peran pemuda dapat bersaing dalam bentuk apapun tentunya dalam hal yang positif. Pemuda adalah masa depan bangsa dan negara, pemuda juga harapan bagi dunia, pemuda Indonesia harus maju dan berani menaklukkan dunia dan kedepannya diharapkan muncul tokoh-tokoh muda yang mendunia.

Upacara ini diikuti oleh Pejabat Struktural, pegawai Balitek KSDA, Jejak Pulang dan Environmental Leadership and Training Initiative (ELTI). Sedangkan petugas yang ikut ambil bagian adalah Burhanuddin, Yustinus Iriyanto, Mukhaidil, Rachmawan Achmadi, dan Rusman.

Di akhir naskah pidato Menteri Pemuda dan Olahraga RI disampaikan ajakan  “Wahai pemuda Indonesia, dunia menunggu, berjuanglah, lahirkanlah ide-ide, tekad, dan cita cita, pengorbanan dan perjuanganmu tidak akan pernah sia-sia dalam mengubah dunia”.***

Share Button