Peneliti Balitek KSDA Menjadi Pembicara dalam Bimtek Pengelolaan Hutan dan Keanekaragaman Hayati Provinsi Kalimantan Timur

Balitek KSDA (Samboja, 31 Oktober 2019)_Dua peneliti Balitek KSDA, Bina Swasta Sitepu, S.Hut, MS dan Mukhlisi, S.Si, M.Si menjadi pembicara dalam Bimbingan Teknis (BIMTEK) Pengelolaan Hutan dan Keanekaragaman Hayati Provinsi Kalimantan Timur Berdasarkan Nilai-nilai Ekosistem Esensial (KEE). Kegiatan bimtek ini diadakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur di Hotel Zurich Balikpapan pada 23 s.d. 24 Oktober 2019.

Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari 24 orang dari IUPHHK-HA/HT, dua orang dari KPHP(KPHP Bongan dan Kendilo), satu orang dari Dinas Kehutanan (Bidang PKSDAE), satu orang dari Dinas Perkebunan, satu orang dari Dinas Lingkungan Hidup dan satu orang dari Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian. Materi yang disampaikan adalah “Pengenalan Metode Identifikasi Kualitas Hutan – Analisa Vegetasi Hutan” dan “Teknik Survey dan Identifikasi Satwa Liar”.

Dalam bimtek ini Bina Swasta Sitepu menyampaikan materi “Pengenalan Metode Identifikasi Kualitas Hutan – Analisa Vegetasi Hutan”. Dalam materi ini disampaikan antara lain Identifikasi Kualitas Hutan melalui Analisa Vegetasi. Untuk mendukung materi tersebut di atas juga disampaikan materi Determinasi Tumbuhan (Tahapan Determinasi, Metode Determinasi) sebagai pendukung kegiatan Analisa Vegetasi.

“Dengan mengetahui nilai-nilai indeks pada analisa vegetasi, kita bisa memberikan gambaran kondisi ekosistem hutan untuk penilaian kualitas hutan dan didukung oleh informasi ekologi jenis”, kata Bina. Dalam bimtek ini, peserta secara berkelompok melakukan praktik penghitungan indeks nilai penting (INP), Indeks Keragaman jenis, dan Indeks Kemerataan jenis dengan menggunakan data lapangan yang telah disiapkan oleh panitia.

Selanjutnya, Mukhlisi menyampaikan materi “Teknik Survei dan Identifikasi Satwa Liar”. Dalam paparannya Mukhlisi menjelaskan jenis satwa liar dilindungi di Indonesia, Prinsip Pengelolaan dan peran penting satwa liar dalam mempertahankan stabilitas Ekosistem, Teknik identifikasi jenis dan pengumpulan data satwa liar (Mamalia dan Burung), dan teknik pengambilan data sekunder melalui wawancara.

“Dengan mengetahui jenis dan komposisi satwa liar pada ekosistem, dan dikaitkan dengan analisa vegetasi, kita bisa menggambarkan kondisi ekosistem hutan serta peran penting satwa liar dalam menjaga kualitas hutan”, jelas Mukhlisi.

Sebagai informasi, kegiatan bimtek ini dilakukan dalam upaya peningkatan kapasitas unit pengelola hutan di tingkat tapak untuk menghasilkan pengelolaan sumber daya alam terutama hutan dan keanekaragaman hayati yang memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan manusia. Hal ini perlu dilakukan mengingat Kalimantan merupakan pulau terbesar ketiga di dunia yang memiliki hutan hujan tropis beserta ekosistemnya yang penting bagi masyarakat di sekitarnya.

Selain itu, prinsip pengelolaan hutan dan keanekaragaman hayati yang memperhatikan nilai-nilai esensial menjadi penting untuk diinternalisasi ke dalam setiap aspek pengelolaannya, terutama oleh unit pengelolaan hutan produksi maupun kesatuan pengelolaan hutan yang menjadi ujung tombak pengelolaan kawasan hutan di tingkat tapak.

Untuk menciptakan dan meningkatkan manfaat pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sedang mengembangkan konsep pengelolaan kawasan bernilai penting atau yang disebut dengan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE), yaitu kawasan yang secara lanskap memiliki fungsi ekologis tinggi, namun berada di luar kawasan konservasi. Diharapkan KEE mampu mengintegrasikan fungsi konservasi keanekaragaman hayati sekaligus fungsi ekonomi yang dimiliki melalui penerapan Best Management Practices (BMP). ***

Share Button