Menelisik Potensi KHDTK Samboja

Majalah Swara Samboja Vol VI/No. 3/Th. 2017 ini sengaja dikemas sebagai edisi khusus untuk mendokumentasikan keindahan KHDTK Samboja dan segala potensinya kepada para pembaca dengan tema “Menelisik Potensi KHDTK Samboja”.

Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Penelitian Samboja dengan luas 3054 hektar  menyimpan berbagai macam keanekaragaman hayati dan potensi wisata  di dalamnya.

Saat ini, wisata kekinian tengah menjadi trend di beberapa daerah di Indonesia. Tak mau ketinggalan, KHDTK Samboja juga tengah berbenah menggali potensi wisata yang dapat dikembangkan tanpa menghilangkan kelestarian hutan dan segala  isinya. Pembaca ingin tahu apa saja wisata kekinian yang ada di KHDTK Samboja?

Mengawali tema khusus ini pembaca diajak menelusuri keindahan KHDTK Samboja dalam tulisan pembuka “Wisata Kekinian di KHDTK Samboja” yang dipaparkan secara apik oleh Ulfah Karmila Sari, S.Hut  dan Ike Mediawati, S.Si.

Selanjutnya Tri Atmoko, S.Hut, M.Si akan menyajikan jenis satwa primata yang secara alami telah ada di KHDTK Samboja (owa kelawat, lutung merah, lutung kelabu, monyet beruk, monyet ekor panjang, bekantan), jenis yang dilepasliarkan (kukang) dan yang direhabilitasi (orangutan Kalimantan). Selengkapnya pembaca dapat menyimaknya dalam tulisan berjudul “Daya Tarik dan Jenis-jenis Satwa Primata di KHDTK Samboja”.

Berdasarkan penelitian Fitra Alhani, S.Hut, keanekaragaman jenis vegetasi pohon di KHDTK Samboja ditemukan 342 jenis dari 57 famili. Naskah selengkapnya dapat anda baca pada tulisannya yang berjudul  “Keanekaragaman Jenis Vegetasi Pohon di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Samboja”.

Selanjutnya Syamsu E. Rinaldi, S.Hut dan Widyawati, S.Hut akan memaparkan serangkaian upaya-upaya pendekatan sosial terhadap masyarakat sekitar KHDTK Samboja dalam judul tulisan “Pengelolaan KHDTK Samboja: Pendekatan Masyarakat melalui Sosialisasi”.

“Persepsi Pelajar dan Para Pemangku Kepentingan terhadap Pengembangan KHDTK Samboja” yang ditulis Adi Surya, S.Hut, M.Si dan Suryanto, S.Hut, M.Si menjadi tulisan pamungkas edisi kali ini.

Pada rubrik Klik dapat kita simak pohon dan buah Dryobalanops lanceolata Burck yang didokumentasikan oleh Deny Adiputra, S.Hut.

Rubrik Sisipan menampilkan profil enam orangutan “siswa” sekolah hutan Samboja yang dikelola di Orangutan Research Center (ORC) kerjasama Balitek KSDA dengan BKSDA Kaltim dan Yayasan Jejak Pulang.

Rubrik Lintas Peristiwa kali ini menyajikan kegiatan Balitek KSDA antara lain “Pengukuhan Forest Ranger”, “Burung Hasil Selundupan Dilepasliarkan di KHDTK Hutan Penelitian Samboja”, “Sosialisasi Pencegahan Konflik antara Manusia dan Buaya Muara” dan “Balitek KSDA Dukung Rencana YAD Bangun Suaka Orangutan yang Tidak Dapat Dilepasliarkan di Alam Bebas”. Selamat Membaca!

Download majalah di sini

Share Button

“Lampu Kuning untuk Si Kuning?” tema utama Majalah Swara Samboja

Salam Konservasi,

“Lampu Kuning untuk Si Kuning?” menjadi tema utama Majalah Swara Samboja Vol VI/No. 2/Th 2017. Noorcahyati salah satu peneliti yang berkecimpung dalam penelitian tumbuhan berkhasiat obat mengajak kita mengenal akar kuning, mendalami potensi dan juga menelusuri keberadaannya di alam. Ketiga jenis akar kuning yang dibahas yakni Coscinium fenestratum (Gaertn.) Colebr., Fibraurea tinctoria Lour., dan Arcangelisia flava (L.) Merr.

Selanjutnya Noorcahyati masih mengupas tentang morfologi dan habitat akar kuning dalam tulisan berjudul  “Menanti Upaya Konservasi Anggur Kuning” untuk melengkapi tema kita kali ini.

Pada rubrik artikel, tim peneliti Balitek KSDA telah melakukan pendokumentasian pengetahuan tumbuhan obat pada masyarakat Dayaq Benuaq, Dayak Meratus bahwa kotep memiliki khasiat obat. Khasiat apa saja yang dapat disembuhkan dengan kotep? Anda dapat membaca secara lengkap dalam tulisan Septina Asih Widuri yang membahas “Kotep (Melicope glabra): Etnofarmaka Kaliamantan yang Belum Termanfaatkan”.

Ardiyanto W. Nugroho selanjutnya akan membahas apa itu biochar dan potensi biochar. Naskah selengkapnya dapat anda baca pada tulisannya yang berjudul  “Mengenal Biochar dan Potensinya untuk Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang Batubara”.

Menutup  artikel edisi ini Adi Susilo peneliti dari Puslit Hutan akan menceriterakan “Rimbo Larangan Nagari Paru: Potret Perjuangan Masyarakat Sijunjung, Sumatera Barat dalam Melestarikan Hutan”.

Pada rubrik klik dapat kita simak buah akar kuning yang didokumentasikan di depan Trek Wartono Kadri.

Pada kesempatan ini Swara Samboja mengetengahkan profil ahli Herpetofauna di Indonesia, Dr. Ir. Mirza Dikari Kusrini, MSi, yang akan berbagi pengalaman selama menekuni penelitian di bidang herpetofauna dan akan mengajak kita menelusuri tantangan dalam dunia herpetology Indonesia.

Rubrik Lintas peristiwa kali ini menyajikan kegiatan Balitek KSDA antara lain “Presstour BLI di Pusat Penelitian Orangutan Samboja”, Launching buku “Generic Names of Plant Species Stored at Herbarium Wanariset” dan “Kunjungan Charlie D. Heatubun (Ahli Palem Indonesia) di Herbarium Wanariset”. Selamat membaca!

Download majalah di sini

Share Button