Kunjungan Charlie D. Heatubun (Ahli Palem Indonesia) di Herbarium Wanariset Samboja
Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, profesor muda dari Papua, ahli taksonomi tumbuhan palem-paleman (Arecaceae) dan salah satu profil inspiratif Majalah Swara Samboja melakukan kunjungan di Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam (Balitek KSDA) pada Jumat (29/9/2017). Kunjungan yang sangat dinantikan oleh keluarga besar Balitek KSDA ini disambut hangat oleh kepala balai Ahmad Gadang Pamungkas, S.Hut, M.Si, peneliti dan staf Herbarium Wanariset.
“Kami sangat menantikan kunjungan dan sharing dari Pak Charlie. Sebelumnya kami hanya dapat mengenal Bapak saat menjadi profil inspiratif di Majalah Swara Samboja edisi khusus Herbarium Wanariset. Besar harapan kami suatu saat dapat membawa Pak Charlie untuk mengunjungi dan berdiskusi dengan teman-teman Balitek KSDA. Dan hari ini menjadi hari kebahagiaan kami pak Charlie dapat sharing dengan kami khususnya mengenai keanekaragaman hayati di Papua”, sambut hangat Gadang.
Selanjutnya kepala Balitek KSDA memperkenalkan tim peneliti dan staf Herbarium Wanariset dilanjutkan dengan paparan sekilas profil Balitek KSDA.
Review bertemakan Keanekaragaman Hayati di Tanah Papua menjadi materi sharing dari Prof. Charlie. “14 ekosistem utama dan lebih dari 350 komunitas tumbuhan dapat diklasifikasikan,” kata Charlie. Keanekaragaman hayati dan endemisme di Tanah Papua begitu tinggi. “Laju spesiasi begitu tinggi di Papua. Hal ini disebabkan oleh mekanisme isolasi dan adaptasi,” imbuhnya.
Di lain sisi berbagai permasalahan keanekaragaman hayati di Tanah Papua masih perlu diselesaikan. “Pengetahuan tentang keanekaragaman hayati Papua masih parsial dan belum lengkap karena masih banyak daerah yang keanekaragaman hayatinya belum diketahui”, kata Charlie. Kekurangan Sumber Daya Manusia dan kegiatan penelitian juga menjadi masalah tersendiri.
Selanjutnya Charlie melihat berbagai koleksi palem-paleman yang tersimpan di Herbarium Wanariset ditemani tim Herbarium Wanariset Mira Kumala Ningsih, Dwi Wahyu Mentari, dan Nanda Farha Zakia. Pada kesempatan ini Charlie juga memberikan arahan mengenai penanganan spesimen khususnya palem-paleman dan membantu untuk mengkoreksi nama-nama jenisnya.
Selain itu Charlie juga akan mendelegasikan salah satu mahasiswanya beberapa bulan kedepan untuk membantu mengkoreksi nama-nama jenis khususnya tumbuhan palem-paleman di Herbarium Wanariset.
Kedepannya Charlie juga sangat mendorong kerjasama yang mungkin dilakukan dengan Balitek KSDA khususnya mengenai berbagai penelitian keanekaragaman hayati di Tanah Papua maupun eksplorasi tumbuhan untuk koleksi di Herbarium Wanariset.***ADS