Survei Kehati di Huliwa oleh Balitek KSDA
Sebagai upaya untuk memperkaya informasi keanekarahgaman hayati (Kehati) di Huliwa (Hutan Lindung Wehea), maka tim peneliti Balitek KSDA bekerjasama dengan The Nature Conservancy (TNC) melakukan survei kehati di daerah Sekung, Huliwa. Kegiatan dilaksanakan selama sepuluh hari mulai tanggal 9 s/d 19 desember 2016.
Menurut Tri Atmoko, Peneliti Balitek KSDA, kegiatan survei yang dilakukan meliputi survei dan identifikasi jenis mamalia, burung, herpetofauna dan potensi flora. Pemilihan lokasi di sekitar Sungai Sekung dilakukan karena di lokasi tersebut belum pernah dilakukan inventarisasi potensi keharinya. “Kegiatan ini adalah lanjutan dari kegiatan sebelumnya yang dilakukan di sekitar camp riset Hutan Lindung Wehea dan areal konservasi PT. Nusaraya Agro Sawit pada bulan November sebelumnya” lanjut Tri.
Ahmad Gadang Pamungkas, Kepala Balitek KSDA, berkomitmen agar hasil kegiatan ini dapat memperkaya data dan informasi potensi kehati bagai Badan Pengelola dalam upaya pengembangan Huliwa ke depannya. Selain itu, diharapkan agar dapat terbangun kerjasama antara Balitek KSDA dengan Badan Pengelola, terkait kegiatan konservasi lainnya di Huliwa
Sebagai penghargaan atas komitmen tersebut, pada kunjungan sebelumnya, Kepala Balitek mendapat kehormatan topi adat dari masyarakat adat Dayak Wehea. Topi adat tersebut diserahkan langsung oleh Bapak Ingdom selaku perwakilan dari masyarakat Nehas Leah Bing.
Hutan lindung Wehea adalah bagian dari bentang alam Wehea-Kelay yang direncanakan sebagai Kawasan Ekosistem Esensial (KEE). Kawasan tersebut merupakan habitat yang penting bagi habitat orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus morio).
Menurut Amir Maruf, kegiatan ini juga bertujuan untuk melihat potensi Huliwa sebagai areal pembangunan sanctuary orangutan. “Kami juga melakukan servei sarang orangutan untuk memastikan keberadaan orangutan di daerah sekitar sungai Sekung, selain itu survei flora juga dapat memberikan informasi daya dukung potensi pakan bagi orangutan” ungkap Amir.
Kawasan bentang alam Wehea-Kelay meliputi berbagai fungsi kawasan dan penggunaan lahan, seperti kawasan hutan lindung, kawasan hutan produksi dan areal perkebunan kelapa sawit.
Menurut Edi Sudiono, Manager Kemitraan TNC, kegiatan ini akan terus berlanjut di areal yang lainya untuk melengkapi data dan informasi keanekaragaman hayati yang ada di dalam kawasan bentang alam Wehea-Kelay. ***Sbj