Balitek KSDA membagikan 310 kantong daging kurban kepada warga di sekitar KHDTK Samboja

Dalam rangka memperingati hari raya Iedul Adha 1437 H, Balitek KSDA merayakannya dengan pemotongan hewan kurban. Kegiatan dilaksanakan pada hari Selasa (13/9 2016), sehari setelah hari raya Iedul Adha. Menurut ketua Panitia kurban, Adi Surya, S.Hut., M.Si., kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan dari Jama’ah Mushola Balitek KSDA Samboja. Terdapat kemajuan dalam pelaksanaan kurban pada tahun ini, karena terdapat 3 ekor sapi kurban, sedangkan tahun-tahun sebelumnya hanya 2 ekor sapi saja. Pemotongan hewan kurban dilakukan di workshop UUCD (Unit Uji Coba Dipterocarpaceae) yang merupakan kantor pusat kegiatan KHDTK Samboja.

3Dibawah komando Adi Surya dan Amir Ma’ruf pemotongan dan pembagian kurban dibagi dalam beberapa tim, mulai dari bagian pemotongan hewan kurban, pengulitan, pembersihan, sampai penimbangan daging. Ibu-ibu Darmawanita pun terlibat dalam acara tersebut, dengan sangat gesit dan lincah mereka memotong dan menimbang daging kurban sehingga membuat kegiatan ini semakin terasa lebih ringan.

5Dari 3 sapi kurban, diperoleh sekitar 400 kg daging kurban yang dibagi dalam 310 kantong. Pembagian yang semula diperkirakan mencapai 250 an kantong ternyata melebihi target. Selanjutnya hewan kurban didistribusikan kepada para karyawan dan warga sekitar kantor dan sekitar kawasan KHDTK Samboja. ”Pembagian daging korban kali ini harus merata terutama bagi warga yang tidak mendapat jatah daging kurban sama sekali dari pihak lain“, papar Amir Ma’ruf.

Pembagian daging kurban kepada warga yang ada di sekitar kawasan KHDTK juga diharapkan dapat mendekatkan Balitek KSDA dengan warga sekitar kawasan. Sehingga mereka merasakan manfaat keberadaan Balitek KSDA dan ikut serta secara aktif dalam upaya menjaga dan melestarikan KHDTK Samboja.

Menurut Adi Surya, kegiatan pemotongan hewan kurban dilaksanakan sehari setelah hari raya, karena untuk memberi kesempatan kepada para karyawan yang tinggal di Samarinda dan Balikpapan untuk ikut serta dalam kegiatan pemotongan hewan kurban. “Proses pemotongan dan pembagian hewan kurban kali ini membutuhkan banyak tenaga kalo dilakukan pas hari libur kayaknya gak akan selesai“, lanjut Adi.

Pada hari berikutnya sebagian daging kurban yang dimasak dan dimakan bersama di Kantor Balitek KSDA. “Acara makan bersama ini adalah ungkapan terima kasih atas partisipasi teman-teman semua setelah melaksanakan pemotongan hewan kurban, dengan makan bersama dikantor diharapkan kita bisa merasakan nikmatnya kebersamaan di kantor kita ini”, Ujar Suwarno, Kepala Sub-bag TU Balitek KSDA. Tanpa harus meninggalkan kewajiban dihari kerja kegiatan makan bersamapun berjalan lancar karena ada petugas khusus untuk memasak yang selalu menyajikan menu-menu istimewa di Balitek KSDA.

Acara pemotongan hewan kurban dan menikmati  makan bersama adalah satu cerminan kebersamaan dikantor Balitek KSDA. Sejenak menghilangkan tirai pembatas antara atasan dan bawahan, sejenak mendengarkan nyanyian dan keluh kesah pegawainya membuat suasana kantor yang akrab, juga dengan kehadiran beberapa anak-anak dari karyawan menambah suasana kantor nyaman dan harmonis. **onep

Share Button

Sengkuang Menjadi Obyek Penelitian Bagi Teknisi di Balitek KSDA

Sengkuang atau yang dikenal dengan nama latin Dracontomelon dao (Blanco) Merrill & Rolf merupakan jenis pohon yang tergolong dalam suku Anacardiaceae. Sengkuang tumbuh subur di samping gedung Herbarium Wanariset dan dijadikan obyek penelitian bagi teknisi litkayasa Balitek KSDA. Sengkuang merupakan salah satu tumbuhan berkhasiat obat bagi masyarakat Dayak.

Kulit pohon Sengkuang dapat digunakan untuk obat diare dengan cara ditumbuk, direbus, diminum dengan dicampur kenanga (Falah et. al. 2013). Salain itu kulit biji Sengkuang dapat digunakan sebagai pewarna dan penguat gigi (Vietnam dan Laos), anti bakteri dan antifungi (Word agroforestry center (tanpa tahun), Brad acs (2008) Zumbroich (2009). Selain itu

3Selain itu bagian bunga dan daun dapat dimasak dan dimakan sebagai sayuran (Papua Nuew Guine) dan digunakan sebagai penyedap makanan (Maluku).

Kegiatan penelitian tambahan ini dilakukan oleh teknisi litkayasa untuk mengisi waktu luang selain tugas pokoknya membantu kegiatan penelitian. Kegiatan ini dilakukan oleh beberapa orang teknisi dan diarahkan oleh peneliti.

“Pada tahun 2016, pohon sengkuang ini telah mengalami dua kali pembungaan dan pembuahan yaitu pada bulan Maret dan Agustus. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Mei s/d Agustus 2016. Dimulai dari pengumpulan buah, penanaman, penyapihan sampai dengan pengukuran riap tumbuh,” kata Mira Kumalaningsih, S.Hut salah satu teknisi  litkayasa penyelia Balitek KSDA.

Pengumpulan buah dilakukan dengan memungut dan memilih buah yang jatuh di bawah pohon induk. Kemudian dilakukan proses penanganan benih selanjutnya di tanam di bak plastik yang ada di rumah kaca.

Media yang digunakan adalah pasir dan arang sekam yang sudah dibersihkan dari kotoran kemudian disterilkan.

“Kami melakukan pengamatan, pengukuran dan pemeliharaan setiap harinya,”kata Nanda Farha Nadia teknisi Balitek KSDA.

“Dalam proses perkecambahan ini terdapat hal unik yang menjadi perhatian para teknisi yaitu dalam 1 butir benih dapat menghasilkan lebih dari satu kecambah. Hal ini jarang terjadi pada benih pohon hutan lainnya,”tambah Dwi Wahyu Mentari teknisi Balitek KSDA yang juga ikut melakukan pengamatan.

Rencana kedepannya, pohon hari hasil perkecambahan ini dapat dikembangbiakkan di plot Tumbuhan Berkhasiat Obat KHDTK Samboja.***MK

Share Button