Kunjungan Kuliah Lapang Mahasiswa Farmasi Unmul di Herbarium Wanariset dan KHDTK Samboja
“Back to nature”, itulah slogan yang selalu didengung-dengungkan melalui gaya hidup sehat dengan kembali ke alam. Hal tersebut diungkapkan oleh Septina Asih Widuri S.Si., peneliti tumbuhan obat dari Balitek KSDA pada materi pembuka kunjungan Kuliah Lapang Mahasiswa D3 Farmasi Universitas Mulawarman, Rabu (25/5/2016) sampai Kamis (26/5/2016). Selain merupakan kegiatan rutin, kunjungan ini dimaksudkan untuk memberi gambaran kepada mahasiswa untuk mengenal lebih dekat bahan alam yang banyak menyediakan sumber bahan obat-obatan tradisonal maupun modern untuk berbagai penyakit.
“Hutan indonesia beragam tumbuhan obat yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakatnya, terutama di Bali dan di hutan kalimantan banyak sekali jenis tumbuhan obat yang sudah ditemukan tapi belum dimanfaatkankan secara maksimal”, lanjut Septina.
Kedatangan sekitar 90 mahasiswa dan 4 dosen pendamping ini di disambut oleh Kepala Subbag TU Balitek KSDA, Suwarno. Dalam sambutan pembukaannya, Suwarno menekankan bahwa KHDTK Samboja memiliki luas sekitar 3.504 ha dan dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya sebagai sarana praktek lapangan bagi para mahasiswa Farmasi.
Materi pembekalan selanjutnya terkait pengenalan Herbarium Wanariset dan teknik pengawetan tumbuhan obat melaui pembuatan herbarium. “Herbarium Wanariset memiliki fungsi sebagai penyimpan koleksi tumbuhan dari berbagai lokasi, sarana identifikasi berbagai macam tumbuhan, dan sebagai sarana penelitian dan dan pendidikan.” papar Tri Atmoko, peneliti ekologi Balitek KSDA, pada pengantar materi pengenalan dan pembuatan herbarium. Akurasi dalam identifikasi tumbuhan obat adalah hal yang sangat penting, karena berkaitan dengan senyawa aktif yang akan digunakan untuk pengobatan dan bidang kesehatan. Kesalahan dalam identifikasi jenis tumbuhan obat akan berakibat fatal, lanjut Tri.
Setelah pembekalan materi ruang kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke KHDTK Samboja, yaitu plot tumbuhan obat. Di dalam plot tumbuhan obat seluas 5,6 ha, mahasiswa di kenalkan dengan berbagai jenis tumbuhan yang berkhasiat obat mulai dengan tumbuhan obat untuk diare, batuk dll. Pemaparan yang sangat gamblang disampaikan oleh Mardi T. Rengku, Teknisi Balitek KSDA, yang juga memandu praktek pengambilan sampel tumbuhan yang baik dan benar. Antusias mahasiswa ditunjukkan dengan berbagai pertanyaan yang dilontarkan untuk lebih jauh mengenal tumbuhan obat berikut fungsinya.
Antusias mahasiswa tidak hanya pada waktu dilapangan, saat praktek pembuatan herbarium juga sangat terlihat. Dengan tekun mereka mengikuti kegiatan pembuatan sampel herbarium mulai dari membungkus sampel dengan koran, penggunaan cairan alkohol sebagai pengawet, pengeringan, dan mounting. Kegiatan dipandu oleh Iman Suharja dan Mira K. Ningsih selaku teknisi pengelola herbarium.
Arifuddin, dosen pendamping kegiatan kuliah lapangan mahasiswa fakultas farmasi Universitas Mulawarman mengharapkan kunjungan ke Herbarium Wanariset dan KHDTK Samboja dapat menjadi agenda tahunan. “Setelah kunjungan mahasiswa D3 kali ini, akan dilanjutkan dengan kunjungan selanjutnya bagi mahasiswa S1 Fakultas Farmasi Unmul, berjumlah sekitar 150 orang” ungkap Arif. Kunjungan ke lapangan disertai dengan praktek secara langsung diharapkan mampu memberikan pengetahunan dan keterampilan yang aplikatif memperkuat ilmu yang diperoleh di bangku kuliah. (onep)