Rumusan Seminar Hasil-Hasil Penelitian “Pengelolaan Satwaliar sebagai Upaya Pelestarian Sumber Daya Alam”

Seminar Hasil-Hasil Penelitian dengan tema “Pengelolaan Satwaliar sebagai Upaya Pelestarian Sumber Daya Alam” dilaksanakan pada tanggal 5 November 2015 di Mirror ballroom Hotel Gran Senyiur, Balikpapan.  Dengan mempertimbangkan sambutan Kepala Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Kehutanan, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kalimantan Timur, Laporan Kepala Balitek KSDA, pemaparan dari dua keynote speaker, tujuh makalah utama dan jalannya diskusi yang berlangsung, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Strategi konservasi keanekaragaman hayati, khususnya satwaliar perlu ditingkatkan dan diimplementasikan secara optimal. Kegiatan konservasi tidak hanya perlindungan dan pelestarian saja, namun, pemanfaatan secara bijak perlu ditingkatkan. Tiga skenario pemanfaatan yang diharapkan mendukung manajemen konservasi adalah melalui ekowisata, bioprospecting, dan perdagangan karbon.
  2. IPTEK adalah tumpuan utama dalam melakukan kegiatan konservasi. Pola konservasi keanekaragaman satwaliar perlu didukung dengan bantuan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan seperti teknologi konservasi eksitu dengan penangkaran, konservasi insitu melalui pembinaan habitat dan populasi, teknologi rekayasa genetika, teknologi kultur jaringan, teknologi penangkaran, dan teknologi pengelolaan kawasan.
  3. Habitat orangutan dan bekantan sebagian besar berada di luar kawasan konservasi. Kondisi orangutan dan bekantan tersebut sangat rentan terhadap  kepunahan karena habitat kedua primata tersebut terfragmentasi menjadi habitat yang sempit dan terpisah-pisah.
  4. Sebaran orangutan di luar kawasan konservasi diantaranya berada di areal perkebunan kelapa sawit, pertambangan batubara, hutan tanaman industri dan permukiman. Upaya pelestarian orangutan di areal perkebunan kelapa sawit dilakukan dengan merancang dan menetapkan sebagian kawasan menjadi areal konservasi. Dalam kondisi tertentu orangutan di areal perkebunan kelapa sawit perlu direlokasi ke habitat yang lebih baik. Untuk itu perlu dibentuk satgas relokasi orangutan yang terlatih dan penting untuk menjaga stabilitas habitat.
  5. Keberadaan satgas orangutan memerlukan Standard Operational Procedure (SOP) yang tepat dan dapat dimodifikasi sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan, sehingga relokasi dapat berjalan dengan baik. Tahapan translokasi orangutan meliputi identifikasi kondisi lanskap, blocking, pembiusan, pengangkutan ke kandang transit, relokasi orangutan dan pelaporan.
  6. Habitat orangutan yang terfragmentasi perlu dikembalikan konektivitas lanskapnya dengan membangun koridor orangutan. Kriteria pembangunan koridor orangutan disusun untuk mengetahui kelayakan kantong habitat.
  7. Untuk mengimplementasikan hasil penelitian perlu kerjasama stakeholder terkait.
  8. Satwaliar mempunyai peran, fungsi dan manfaat yang penting, baik secara ekologis maupun ekonomis bagi kehidupan manusia.
  • Bekantan mempunyai potensi ekonomi yang tinggi melalui pengembangan objek ekowisata.
  • Pemanfaatan secara lestari jenis labi-labi (Amycda cartilaginae) dapat dilakukan melalui pembangunan penangkaran.
  • Satwaliar secara umum mempunyai peranan sebagai agen pemencar biji, pengendali populasi serangga di lahan reklamasi tambang batubara, serta dapat menjadi objek pendidikan konservasi lingkungan.

Samboja, 5 Nopember 2015

Tim Perumus,

  1. Prof. Dr. Hadi S. Alikodra
  2. Prof. Dr. M. Bismark
  3. Dr. Chandradewana Boer
  4. Dr. R. Garsetiasih
  5. Dr. Ishak Yassir
  6. Ir. Neil Makinuddin, MA
  7. Ahmad Gadang Pamungkas, S.Hut., M.Si.
  8. Tri Atmoko, S.Hut., M.Si.
Share Button

Hutan Kalimantan Rusak, Satwaliar Terancam

Kerusakan hutan di Kalimantan sebagai pulau terbesar di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Padahal hutan sebagai habitat satwaliar adalah faktor terpenting bagi kelangsungan hidup satwaliar itu sendiri. Karena itu, perlu dukungan berbagai pihak/stakeholders untuk menyelamatkan hutan, terutama di Kalimantan.

Untuk mewujudkan upaya penyelamatan hutan dan satwaliar tersebut, Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam (Balitek KSDA) Samboja menggelar seminar hasil-hasil penelitian dengan tema ‘’Pengelolaan Satwaliar sebagai Upaya Pelestarian Sumber Daya Alam’’ di Hotel Grand Senyiur, Balikpapan pada Kamis, 5 November 2015 mendatang mulai pukul 08.00 WITA s/d selesai.

Seminar ini menjadi sangat penting karena telah banyak hasil penelitian tentang upaya penyelamatan satwaliar, terutama dengan menjaga kelestarian hutan yang belum terpublikasikan, apalagi dimanfaatkan oleh berbagai pihak, terutama pengampu kebijakan di Kalimantan.

Ketua Panitia Ir IGN Oka Suparta mengungkapkan, seminar menargetkan 100 peserta yang terdiri atas peneliti, akademisi, pengambil kebijakan, pihak swasta, dan LSM. Dengan demikian, seminar menjadi ajang diskusi dan saling bertukar informasi antara para peneliti, akademisi, pengambil kebijakan, pihak swasta dan LSM terkait pengelolaan pengelolaan satwaliar secara lestari. Tujuan lebih lanjut, agar hasil-hasil penelitian tentang upaya penyelamatan satwa liar terpublikasikan, diketahui, dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak.

Menurut Oka, berbagai upaya pelestarian sumber daya alam, khususnya satwa, secara terpadu dan bersama-sama oleh berbagai pihak secara arif dan bijak sangat diperlukan. Selanjutnya berbagai upaya pengembangan, konservasi ek-situ dan in-situ juga harus digalakkan untuk menjaga kelestarian dan kemanfaatan satwa liar tersebut.

‘’Jika hal ini terwujud, maka upaya menjaga pelestarian satwaliar Indonesia, terutama Kalimantan lewat kerja sama berbagai pihak akan terwujud,’’ tandasnya.

Terlebih, Kalimantan memiliki 558 spesies burung, 225 jenis mamalia, 166 ular, 100 amphibi, dan 350 jenis ikan air tawar yang keberadaannya mulai terancam akibat konversi hutan menjadi fungsi lain, seperti perkebunan dan tambang yang kurang memperhatikan kelangsungan hidup satwaliar.

Seminar ini akan menghadirkan narasumber utama Guru Besar Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata, Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ir. Hadi S. Alikodra dengan topik “Status Keanekaragaman dan Pemanfaatan Satwaliar di Indonesia”, dosen Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman Dr. Ir. Candra Dewana Boer yang mengangkat “Strategi Pengelolaan dan Potensi Pemanfaatan Satwaliar di Kalimantan” dan Dr. Yaya Rayadin dengan topik (Konservasi Orangutan di Kalimantan). Pembicara lainnya, para peneliti Balitek KSDA Samboja, yaitu  Amir Ma’ruf  (Standart Operating Procedure (SOP) Translokasi Orangutan), Tri Atmoko (State Of The Art Penelitian dan Upaya Konservasi Bekantan (Nasalis larvatus) di Kalimantan, Teguh Muslim (Pengelolaan Labi-labi (Amyda cartilaginea) di Kalimantan Timur, Ishak Yassir (Peran Satwaliar sebagai Agen Pemencar Biji dan Pengendali Populasi Serangga di Lahan Pasca Tambang Batubara), Mukhlisi (Perumusan Kriteria Pembangunan Koridor Orangutan di Daerah Penyangga Kawasan Konservasi), Ike Mediawati (Satwaliar sebagai Obyek Pendidikan Konservasi Lingkungan di Wartono Kadri.

Bagi pihak-pihak yang berminat dan ingin mengetahui informasi lebih lanjut terkait seminar, dapat menghubungi Panitia, Eka Purnamawati / Hari Hadiwibowo via telp  081346620410 / 0081347743734 atau email  eka.purnama@yahoo.com, atau hhadiwibowo@gmail.com.

Share Button

Pengumuman PUPNS untuk Pegawai Balitek KSDA

# Untuk yg belum selesai memperbaiki data PUPNS silahkan diperbaiki dan dikirim ulang paling lambat hari senin, tgl 02 Nov 2015

# bagi yang sudah menyelesaikan pengisian data PUPNS dengan benar, silahkan mencetak bukti pendataan (pengisian) dan bukti register

# adapun ketentuan mengenai penyerahan berkas pendukung, format surat pernyataan dan jenis dokumen yang digunakan sebagai bahan pendukung adalah sebagaimana terlampir

# berkas dibuat dalam 3 rangkap, masing-masing dimasukkan dalam map plastik dengan spesifikasi dan warna sesuai ketentuan

# penyerahan berkas dengan benar dan lengkap paling lambat hari jumat, tgl 06 Nov 2015

# jika ada kesulitan maupun pertanyaan, silahkan hubungi bagian kepegawaian

# mohon bantuan dan kerjasamanya, terimakasih

ketentuan_penyerahan_dokumen.pdf · versi 1

contoh_surat_pernyataan_klhk.doc · versi 1

Share Button