“Pendidikan Pelestarian Lingkungan untuk Pelajar” Kerjasama PT Sharp dan Balitek KSDA

BPTKSDA (Samboja, 2/5/2015). Dalam rangka menanamkan cinta lingkungan dan hutan kepada pelajar, PT Sharp Electronics Indonesia (PT SEID) bekerjasama dengan Balitek KSDA mengadakan kegiatan Pendidikan Pelestarian Lingkungan di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Penelitian Samboja. Kegiatan yang diikuti oleh pelajar SMAN 2 Samboja dan SMK Kehutanan Negeri Samarinda ini berlangsung ceria dan penuh semangat. Fasilitator dalam kegiatan ini adalah Dr. Hendra Gunawan (Peneliti Utama dan Koordinator Riset Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Melani Kurnia Riswati, S.Si (Pranata Humas Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor – LIPI) dan Tri Atmoko, S.Hut, M.Si (Peneliti Madya Balitek KSDA).

IMG_3606“Balitek KSDA sangat bangga bisa ikut dilibatkan dalam salah satu agenda dari PT SEID dengan judul “SHARP Kualitas Takumi Roadshow” di Pulau Kalimantan,” ungkap Drinus Arruan, S.Hut (Kepala Seksi Program, Evaluasi dan Kerjasama Balitek KSDA) dalam sambutannya. Menurut Drinus, pendidikan mengenai pelestarian lingkungan dan kehutanan harus ditanamkan sejak dini dan pelajar didorong untuk melakukan aksi nyata terkait pelestarian lingkungan tersebut.

Pandu Setio selaku PR, CSR dan Promotion Manager PT SEID mengajak pelajar untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa mengenai pentingnya menjaga kelestarian keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup. Kegiatan ini diawali dengan sesi presentasi mengenai ekosistem lingkungan hidup dan Teknik kultur jaringan tanaman anggrek, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke KHDTK Samboja untuk mengenal ekosistem Hutan Dipterocarpa dan penanaman jenis pohon hutan asli Kalimantan.

Hendra Gunawan pada sesi pengenalan ekosistem lingkungan hidup memaparkan tentang proses regenerasi dan rantai ekosistem dalam hutan. Terungkap bahwa dalam rantai makanan di hutan, ada yang disebut predator puncak yang nantinya juga akan mati dan terurai ditanah. “Ini yang disebut dengan rantai makanan, sebagai indikator keseimbangan lingkungan hutan,” jelas Hendra. Di akhir pemaparannya, Hendra mengajak seluruh pelajar untuk melestarikan hutan untuk masa depan penuh harapan.

IMG_3547Pada sesi kedua, para pelajar belajar mengenai kultur jaringan tanaman anggrek sebagai salah satu upaya pembudidayaan dan pelestarian anggrek alam Kalimantan yang disampaikan oleh Melani Kurnia Riswati. Pada sesi ini, pelajar secara berkelompok ditugaskan untuk membuat kultur jaringan dari anggrek yang telah disediakan oleh panitia pelaksana. Hasil karya mereka tersebut kemudian dijadikan souvenir untuk dipelihara di sekolah sebagai contoh kegiatan pelestarian tumbuhan.

Usai sesi presentasi, panitia dan peserta mengunjungi KHDTK Samboja, tepatnya di Rintis Baru Km 4. Setiba di lokasi, peserta  menanam Damar Borneo (Agathis borneensis), Kapur/kamfer (Dryobalanops lanceolata), Gaharu (Aquilaria microcarpa), Damar Gunung (Shorea leprosula) dan Meranti Merah (Shorea balangeran) di lokasi yang telah disediakan panitia. Terlihat beberapa pelajar ada yang terpeleset saat berjalan di hutan namun mereka tetap menikmati dan merasakan kebanggaan tersendiri telah melakukan hal kecil yang kelak akan memberikan manfaat besar bagi lingkungan dan hutan.

Setelah menanam, para peserta diajak belajar mengenal hutan Dipterocarpa dengan dipandu oleh Tri Atmoko. Terlihat beberapa pelajar mulai aktif bertanya mengenai biji-biji Dipterocarpa yang mereka temukan di sekitar mereka. “Fungsi sayap pada biji yang kalian pegang tersebut adalah membantu proses pemencaran biji agar tidak terlalu dekat dengan pohon induknya,” jelas Tri Atmoko. Keingintahuan yang besar dari para pelajar mengenai apa saja yang ada di hutan, merupakan tanda awal kepedulian mereka terhadap hutan itu sendiri. Harapan besar terhadap pelestarian lingkungan dan hutan tentu saja tersemat di pundak mereka sebagai generasi penerus bangsa. *ADS*

IMG_3568

IMG_3734

Share Button