Bersamaan dengan Peringatan KTT Asia Afrika ke-60 di Gedung Merdeka Bandung, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan pelepasliaran dua pasang Owa Jawa (Hylobates moloch) , pada hari Jumat (24/4) di Kawasan hutan lindung Gunung Puntang, Malabar, Bandung Jawa Barat. Sebelum pelepasliaran Owa Jawa, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menandatangani prasasti Pusat Informasi Owa Jawa Gunung Puntang di lokasi pelepasan . Hutan Lindung Malabar berada dalam kawasan pengelolaan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan telah disurvei oleh Yayasan Owa Jawa sebagai lokasi yang cocok untuk habitat Owa Jawa.
Owa Jawa yang dilepasliarkan yakni dua pasang (empat individu). Pasangan pertama Robin (jantan) dan Moni (betina) dan pasangan kedua Moli (jantan) dan Nancy (betina). Sebelumnya, mereka sebagai satwa peliharaan masyarakat. Pelepasliaran dikawasan Gunung Puntang ini merupakan yang ke-3 kalinya. Pelepasliaran pertama pada 15 Juni 2013 pada sepasang Owa Jawa. Selanjutnya kedua, pada 27 Maret 2014, satu keluarga Owa Jawa yang berjumlah empat individu dilepasliarkan di lokasi hutan yang sama.
“Pelepasliaran Owa Jawa bersamaan KTT Asia Afrika menggambarkan semangat gotong royong antara negara-negara Asia Afrika untuk menjalankan pembangunan berkelanjutan, peningkatan kualitas hidup masyarakat, dan penghargaan terhadap keanekaragaman alam yang menyokong kehidupan,” ungkap Menteri LHK
Sekedar diketahui, Owa Jawa termasuk jenis satwa yang dilindungi dan masuk dalam daftar merah (red list) IUCN (International Union for Conservation of Nature) dengan status terancam. Dan termasuk dalam daftar Appendix I CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora).
Owa Jawa merupakan salah satu dari 25 satwa prioritas yang menjadi target peningkatan populasi sebesar 10% dalam RPJM Kementerian LHK tahun 2015-2019 di site-site monitoring yang telah ditentukan. Owa Jawa merupakan satwa primata endemik pulau Jawa yang sebagian besar populasi owa jawa saat ini mendiami hutan-hutan dataran rendah dan tinggi di Jawa bagian barat, dan sebagian kecil di Jawa bagian tengah.
Sumber : klik disini