Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) kembali memberikan penghargaan untuk ketiga kalinya kepada 25 perusahaan yang memenuhi prinsip-prinsip sustainable and responsible investment (SRI). Dari 25 perusahaan tersebut, Kehati memilih tiga perusahaan terbaik.
“SRI-KEHATI Award diberikan kepada tiga perusahaan terbaik dari 25 perusahaan tersebut,” kata Direktur Eksekutif Yayasan Kehati, MS Sembiring, dalam acara penganugerahan SRI-KEHATI Award 2014 pada Kamis malam (11/12/2014) di Jakarta.
Tiga perusahaan BUMN berhasil menjadi perusahaan terbaik dari 25 perusahaan yang masuk dalam indeks SRI-KEHATI yaitu PT Bank Negara Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia dan PT Perusahaan Gas Negara.
Sedangkan daftar 25 Perusahaan yang masuk dalam Indeks SRI-KEHATI yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Aneka Tambang Tbk, PT Astra International Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Garuda Indonesia Tbk, PT Gajah Tunggal Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Jasa Marga Tbk.
Juga ada PT Kalbe Farma Tbk, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, PT Semen Indonesia Tbk, PT Timah Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT United Tractors Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, PT Wijaya Karya Tbk.
“Diharapkan perusahaan terbaik itu dapat menjadi role model yang memicu perusahaan lain mengikuti penerapan pegnelolaan perusahaan yang baik dan bertanggung jawab sesuai dengan prinsip sustainable and responsible investment,” kata Sembiring.
Dia mengatakan sebanyak 25 perusahaan yang telah diseleksi secara ketat untuk masuk dalam indeks SRI-KEHATI adalah perusahaan-perusahaan terbaik yang memenuhi 6 aspek fundamental yang merupakan prinsip-prinsip SRI.
Indeks SRI-KEHATI merupakan tolak ukur investasi bagi investor khususnya pada perusahaan publik yang berkinerja baik dalam menjalankan usahanya. Mereka melakukan usahanya sesuai dengan prinsip berkelanjutan yang peduli terhadap lingkungan hidup, pengembangan masyarakat, hak asasi manusia, ketenagakerjaan, perilaku bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik.
MS Sembiring mengatakan perusahaan yang menerapkan SRI menjadi penting, karena data investasi global menyebutkan 94 persen pihak ketiga pengelola aset menginginkan investasi dilakukan pada perusahaan yang menerapkan SRI.
Disebutkan ada pertumbuhan aset global untuk investasi yang dikelola oleh pihak ketiga, dengan memperhatikan prinsip investasi bertanggung jawab, yaitu dari 4 triliun USD pada 2006 menjadi 45 triliun USD pada 2014.
Dewan juri yang dipimpin mantan Menteri Lingkungan Hidup, Sonny Keraf melakukan seleksi ketat terhadap 25 perusahaan konstituen SRI-KEHATI untuk mendapatkan tiga perusahaan terbaik. Sebanyak 25 perusahaan yang berhaSil masuk dalam indeks SRI-KEHATI adalah perusahaan-perusahaan yang lolos dari tiga tahapan seleksi yaitu seleksi dari aspek bisnis inti, aspek finansial, dan aspek fundamental, dimana seleksi dilakuan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Mei dan November.
Sony mengatakan penghargaan seperti SRI-KEHATI Award ini sangat penting dilakukan. Karena dapat menjadi kontrol masyarakat terhadap klaim perusahaan yang mengaku sebagai perusahaan hijau.
“Publik bisa melakukan assessment apakah benar mereka adalah perusahaan hijau atau hanya klaim saja,” katanya. Selanjutnya, beliau menambahkan bahwa sekarang adalah saatnya masyarakat dan pihak swasta untuk secara mandiri menjaga lingkungan hidup. “Saatnya untuk go beyond regulation,” tambahnya. Kegiatan menjaga lingkungan hidup tidak perlu harus menunggu regulasi, akan tetapi bisa segera dilakukan.
Indeks yang lahir pada Juni 2009 merupakan indeks yang pertama di ASEAN dan yang kedua di Asia berdasarkan data dari exchange and sustainable investment (www.world-exchanges.org) . Sejak peluncurannya, indeks ini telah teruji memliki performa yang konsisten dengan rata-rata sekitar 10 persen diatas indeks lainnya seperti indeks LQ45 dan JII.
Pada kesempatan tersebut, Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida, memberikan apresiasi terhadap adanya indeks SRI-KEHATI. “Perusahaan-perusahaan ini luar biasa, dan perusahaan yang sangat peduli lingkungan, dana akan berkembang,” katanya.
Nurhaida yang juga Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal menjelaskan pertumbuhan harga saham dari perusahaan yang masuk SRI-Kehati terbukti lebih tinggi dibandingkan indeks harga saham gabungan (IHSG) dari awal tahun sampai Desember 2014.
Pada rentang awal tahun hingga Desember 2014 pertumbuhan perusahaan di dalam IHSG ada pada angka 20,92 persen. Sedangkan perusahaan dalam indeks SRI-KEHATI pada rentang yang sama angka lebih tinggi di 26,72 persen. “Ini artinya publik menyukai perusahaan-perusahaan dalam indeks SRI-KEHATI,” tambahnya.
Indeks SRI-KEHATI yang merupakan inisiatif Yayasan KEHATI ini adalah sebuah tolak ukur investasi bagi investor khususnya pada perusahaan publik yang berkinerja baik dalam menjalankan usahanya. Mereka melakukan usahanya sesuai dengan prinsip berkelanjutan yang peduli terhadap lingkungan hidup, pengembangan masyarakat, hak asasi manusia, ketenagakerjaan, perilaku bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik.
Dalam acara tersebut, Majalah Swa juga mengumumkan perusahaan yang mendapatkan “Indonesia Green Company Achievement” yaitu PT Garuda Indonesia, PT Gajah Tunggal, PT Nestle Indonesia, PT Indonesia Power dan PT Toyota Motor Manufacture Public.
Sumber : klik di sini