Indonesia tidak hanya memiliki sumber daya alam yang sangat berlimpah, namun juga kaya akan keanekaragaman hayatinya. Kekayaan keanekaragaman hayati di Indonesia meliputi lebih dari 515 jenis mamalia, 5.100 jenis reptil, 1.531 jenis burung, 270 jenis amphibi, dan sekitar 38.000 jenis tumbuhan yang lebih dari 1.260 jenis diantaranya merupakan tumbuhan berkhasiat obat. Khusus keberadaan tumbuhan hutan berkhasiat obat, sejalan dengan waktu pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia dari waktu ke waktu mengalami ancaman kerusakan dan kepunahan. Ancaman tersebut tidak hanya dari aspek ekologinya, namun juga dari aspek ekonomi hingga budaya. Padahal dilain pihak, perkembangan industri herbal beberapa tahun belakangan ini menunjukkan grafik yang meningkat.
Untuk itu, upaya konservasi ek-situ dan in-situ dan budidaya tumbuhan hutan berkhasiat obat merupakan langkah penting yang harus dilakukan, terutama di Pulau Kalimantan. Hal ini dikarenakan, Pulau Kalimantan tidak hanya sebagai salah satu pulau terbesar di Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi saja, namun juga diantara kekayaan keanakeragaman hayati tersebut ternyata banyak memiliki nilai sosial, budaya dan ekonomi, serta bermanfaat untuk kesehatan masyarakat luas karena terkatagori sebagai tumbuhan hutan berkhasiat obat.
Berkaitan dengan usaha-usaha konservasi, budidaya dan pemanfaatan tumbuhan hutan berkhasiat obat, Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam Samboja (Balitek KSDA-Samboja), sejak beberapa tahun lalu juga telah melakukan serangkaian kegiatan yang tidak hanya terkait dibidang penelitian berupa teknik budidaya dan pemanfaatan saja, namun juga usaha konservasi tumbuhan hutan berkhasiat obat baik konservasi ek-situ dan in-situ. Selain itu, Balitek KSDA juga telah mengeksplorasi sebagian potensi tumbuhan hutan berkhasiat obat di dalam Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Penelitian Samboja maupun di sebagian wilayah Kalimantan.
Sehubungan dengan itu, maka untuk mensosialisasikan, mendesiminasikan dan mendiskusikan beberapa hasil-hasil penelitian tersebut termasuk untuk mendapatkan masukan dan berbagi pengalaman dan pengetahuan maka Balitek KSDA Samboja berencana pada tanggal 3 Desember 2014 akan menyelenggarakan Seminar/Ekspose Hasil Penelitian dengan tema “Tumbuhan Obat Kalimantan: Konservasi, Budidaya dan Pemanfaatan”. Dalam kegiatan ekspose ini nantinya tidak hanya membahas hasil-hasil penelitian dari para peneliti Balitek KSDA saja, namun juga dari para narasumber lainnya baik dari universitas, pemerintah dan juga para praktisi terutama di bidang usaha (industri).
Tujuan kegiatan seminar/ekspose hasil-hasil penelitian dengan tema “Tumbuhan Obat dari Hutan : Konservasi, Budidaya dan Pemanfaatan” yang akan diselenggarakan oleh Balitek KSDA Samboja bertujuan:
- Untuk menyebarluaskan hasil penelitian tumbuhan hutan berkhasiat obat baik yang dilakukan oleh para peneliti Balitek KSDA maupun dari universitas, pemerintah dan juga para praktisi terutama dibidang industri.
- Membahas aspek kebijakan, teknik budidaya dan konservasi khususnya terhadap tumbuhan hutan berkhasiat obat yang terdapat di Indonesia, dan khususnya Pulau Kalimantan.
- Teridentifikasinya beberapa masalah terkait dengan aspek konservasi, budidaya dan pemanfaatan tumbuhan hutan berkhasiat obat di Indonesia, dan khususnya Pulau Kalimantan.
- Sebagai ajang promosi, kampanye untuk melakukan kegiatan budidaya, konservasi baik ek-situ maupun in-situ terhadap tumbuhan hutan berkhasiat obat di Indonesia, dan khususnya di Pulau Kalimantan.
Kegiatan Seminar/ekspose hasil penelitian ini rencananya akan diselenggarakan:
Hari : Rabu
Tanggal : 3 Desember 2014
Tempat : Aula/Ruang Pertemuan Kantor Pegadaian, Balikpapan
Alamat : Jalan Jend. Sudirman No 38, Stalkuda, Balikpapan
Pukul : 08.00 WITA s/d selesai
SEKRETARIAT PANITIA :
Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam
Jln. Soekarno – Hatta km. 38 Samboja, Kalimantan Timur
Contact person : Hari Hadiwibowo / Adi Surya
Telp : 0542 – 7217663 / Fax : 0542 – 7217665
Email : bpt.ksda@forda-mof.org, hhadiwibowo@gmail.com, annajjaar@yahoo.com