Pembelajaran di Persemaian, Plot Tanaman dan Herbarium Balitek KSDA

Rabu, 24/09/2014 Balitek KSDA menerima kunjungan dalam rangka sharing informasi mengenai pengelolaan kegiatan persemaian, pembuatan plot dan herbarium Balitek KSDA.  Kunjungan yang dilaksanakan dalam rangka pendidikan dan pelatihan pembibitan tanaman hutan, yang pesertanya berasal dari berbagai provinsi diantaranya provinsi Kaltim, Kaltara, Kalsel dan Kalteng. Peserta yang mengikuti kunjungan sebanyak 29 orang peserta diklat dengan didampingi 3 Orang Widyaiswara antara lain Bpk. Suwignyo, Bpk. Sarang Massora, dan Ibu Yanti Sofia, sedangkan fasilitator dari panitia adalah Bpk. Darmadi dan Bpk. Haqqi.

Kunjungan Pertama dilakukan di Kantor KHDTK HP Samboja, dengan mendapatkan penjelasan dari Bpk. Yustinus yang menjelaskan mengenai pengelolaan persemaian, meliputi proses pembibitan, pemeliharaan dan kegiatan terkait lainnya.  Antusiasme peserta terjalin dengan aktif terlihat dari berbagai pertanyaan yang diajukan kepada pengelola khususnya terkait dengan proses persemaian tanaman ulin.

Setelah makan siang yang dilaksanakan di kantor KHDTK HP Samboja, kegiatan selanjutnya diteruskan kunjungan ke Plot TBS Ulin Balitek KSDA di KM 1,5 dan Plot TBT di KM 7 di Jalan Poros Samboja-Sepaku, dengan didampingi oleh Bpk. Nanang Riana.

Kunjungan terakhir sebelum rombongan kembali ke Samarinda mengunjungi herbarium wanariset dan dijelaskan oleh tim herbarium yang ada yakni Bpk. Iman Suharja, Bpk. Priyono dan Ibu Mira Kumala N. yang menjelaskan proses dan kegiatan yang ada di herbarium wanariset Balitek KSDA Samboja.

Foto013

DSCF0086

DSCF0091 DSCF0097

Share Button

Badan Litbang akan Melakukan Efisiensi Anggaran untuk Produktivitas Rakyat

FORDA (Jakarta, 17/09/2014)_Kepala Badan Litbang Kehutanan (Kabadan), Prof.Dr. San Afri Awang, M.Sc menyerukan kepada seluruh Pejabat lingkup Badan Litbang untuk mencermati kembali anggaran yang diajukan untuk efisiensi anggaran dengan merubah menjadi kegiatan-kegiatan yang produktif. Hal ini disampaikan pada saat memberikan arahan pada acara Pembahasan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015  di Ruang Rapat Badan Litbang Kehutanan Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta (Rabu, 17/09/2014).

“Di judge (nilai) lagi mana-mana yang diefisienkan tapi dijadikan input untuk peningkatan produktivitas yang kaitannya dengan rakyat sehingga kita tidak akan menerima potongan, “ kata Kabadan.

Hal ini dilakukan untuk menyelaraskan dengan kebijakan pemerintah baru yang meminta adanya efisiensi anggaran. Hasil efisiensi itu akan dimasukkan dalam produksi yang menghasilkan nilai tambah. Ini akan berakibat terjadinya pemotongan anggaran yang dinilai tidak efisien dan diarahkan ke pihak lain.

“Problem kita anggaran kecil. 33%-40% untuk kegiatan penelitian. Itu problem kita. Bisa jadi kita berargumentasi untuk tidak dipotong dari itu, “ kata Kabadan.

Untuk menyiasati hal tersebut, maka dalam pertemuan tersebut telah dihasilkan beberapa alternatif yang bisa diambil yaitu: a). Mengajak semua pihak untuk bekerja sekuat tenaga seluruh jajaran dari semua lapisan; b). Meningkatkan pemasaran hasil litbang yang efisien dan efektif dengan cara dikemas yang baik dan mudah diakses oleh masyarakat; c). Mengoptimalkan pemanfaatan KHDTK. Kalau bisa ke depan KHDTK bisa menjadi etalase litbang di daerah dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar; c). Mengintegrasikan sarana dan prasarana yang ada di Badan Litbang. Salah satunya adalah pemanfaatan laboratorium, sehingga tidak diperlukan pembangunan laboratorium yang sama di Badan Litbang; d). Dana bantuan luar negeri, dimanfaatkan secara optimal untuk mempertajam penelitian di Badan Litbang; e). Meningkatkan pagu Badan Litbang untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat; f). Membatasi belanja modal; serta g). Mengarahkan dana untuk produktivitas rakyat melalui desain penelitian.

Dalam pertemuan tersebut, juga dilakukan pemaparan renja tahun 2015 dari 15 unit kerja. Sedangkan pemaparan renja tahun 2015 dari Puslit akan dilaksanakan secara detil pada acara rapat pimpinan (rapim) nanti. Dari hasil pemaparan dapat diketahui bahwa dalam penyusunan renja, semua unit kerja semaksimal mungkin menyesuaikan dengan segenap kegiatan Rencana Penelitian dan Pengembangan Integratif (RPPI) yang ada.

“Namun ada beberapa penyesuaian. Mungkin juga ada slot penelitian yang urgent  untuk daerah dengan kriteria tertentu, yang kemudian berada diluar RPPI, “ kata Ir. Tri Joko Mulyono, M.Sc, Sekretaris Badan (Sekbadan). Lebih lanjut disampaikan bahwa saat ini ada 70 kegiatan RPI dan 30 kegiatan yang responsif dengan kebutuhan atau isu aktual yang dibutuhkan oleh pemerintah daerah.

Pada ahir pertemuan, Kabadan mengingatkan beberapa hal sebagai berikut: a). Untuk meningktakan serapan APBN Badan Litbang; b). Segera mematenkan hasil penelitian yang bisa dipatenkan; c). Mengawal produk Iptek yang diluncurkan dan yakinkan publik dengan hitungan ekonominya. **(THS)

Materi Paparan Renja:

Rencana Kerja 2015

Share Button

Menuju Website yang Berorientasi Pada Pelayanan

FORDA (19/9/2014)_Selain kualitas materi yang perlu ditingkatkan, sudah saatnya situs web (website) Badan Litbang Kehutanan berorientasi pada peningkatan pelayanan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bagian Evaluasi, Diseminasi dan Perpustakaan, Ir. C. Nugroho S. Priyono, M.Sc. menindaklanjuti arahan Sekretaris Badan Litbang Kehutanan pada Pembahasan Updating Website Badan Litbang Kehutanan yang dilaksanakan di Hotel Permata, Bogor selama dua hari, 18-19 September 2014.

“Layanan apa yang bisa kita berikan. Tidak hanya untuk mendapatkan evaluasi, tetapi layanan. Untuk itu, web FORDA (Litbang Kehutanan) harus jadi model di lingkup Badan Litbang Kehutanan,” kata Nugroho yang mengakui bahwa kuantitas dan kualitas konten website terkait hasil penelitian pada Badan Litbang Kehutanan masih kurang, publikasi jurnal berbahasa Inggris misalnya.

Sebelumnya, Sekbadan, Ir. Tri Joko Mulyono, MM mengatakan perlunya peningkatan pelayanan melalui optimalisasi web yang dikemas dari sisi substansi dan roh dari web adalah sajian informasi terkini.

Selain menambahkan kuantitas dan kualitas publikasi dan tulisan tentang hasil-hasil penelitian, Sekbadan setuju beberapa hal yang dapat dilakukan untuk itu adalah dengan mengupgrade menu Layanan dan menambahkan menu Tanya Litbang pada website seperti rekomendasi narasumber pada pembahasan tersebut. Fitur Tanya Litbang adalah ketika informasi yang ditampilkan pada menu-menu yang ada dianggap tidak cukup, maka pengguna bisa menindaklanjutinya dengan pertanyaan.

Menurut Sekbadan banyak manfaat yang akan diperoleh dari interaksi dua arah dengan para pengguna website. “Ini bisa menjadi tindak lanjut untuk penelitian, sekaligus sebagai instrumen analisis kebutuhan masyarakat/pengguna sehingga kita bisa menginventarisasi kebutuhan para pengguna,” kata Sekbadan.

Untuk itu, Sekbadan mengajak semua satuan kerja lingkup Badan Litbang Kehutanan untuk mengoptimalkan fasilitas website yang ada sehingga menghasilkan informasi yang optimal bagi para pengguna. Terkait itu, Sekbadan berharap agar para pengelola web di pusat bisa mendorong pengelola web di UPT dalam mengoptimalkan webnya masing-masing.

Untuk diketahui, Webometric, badan pemeringkatan website lembaga riset sedunia menyebutkan bahwa sampai dengan Juli 2014, website Badan Litbang Kehutanan berada pada peringkat 939 dari 8.000 pusat penelitian di seluruh dunia. Sementara di tingkat Asia, berada pada peringkat 144 dan di tingkat nasional Indonesia, website Litbang Kehutanan berada pada peringkat 6 di bawah LIPI, Badan Litbang Pertanian, BPPT, LAPAN, dan Badan Litbang Kesehatan.

Pada peringkat dunia tersebut, website mengalami kenaikan peringkat sebanyak 380 tingkat, yaitu dari peringkat 1.319 pada periode akhir Januari menjadi peringkat 939 pada periode akhir Juli 2014. Menurut Sekbadan, kenaikan peringkat ini tidak terlepas dari kerjasama seluruh satuan kerja seluruh lingkup Badan Litbang Kehutanan yang berkontribusi menyampaikan publikasi, tulisan, baik hardnews maupun feature, foto riset dan video hasil riset.

“Saya bangga, ranking webometric kita bisa naik secara signifikan dari 1000an menjadi 9ratusan. Paling tidak, statistik kita bisa kita tingkatkan. Saya percaya ada upaya sehingga menghasilkan sesuatu,” kata Sekbadan.***(RH)

Share Button