Menulis populer, siapa takut..!!

 

Balitek KSDA (Samboja, 28/8/2014). Acara rapat Peneliti di ruang rapat Balitek KSDA mendadak berlangsung lebih lama setelah diadakan pelatihan menulis populer. Materi disampaikan oleh Tri Atmoko, salah seorang peneliti madya di Balitek KSDA. Pelatihan ini diikuti 12 orang yang didominasi peneliti, teknisi dan staf non struktural lainnya.

Pelatihan dimulai dengan “Tell us story”. Setiap peserta diberi kesempatan masing-masing selama sekitar dua menit untuk menceritakan apa saja hal menarik yang dia alami. Pada kesempatan kedua, peserta menuangkan ceritanya dalam sebuah tulisan. Ternyata kebanyakan kita cenderung lebih lancar dalam bercerita namun saat menulis banyak yang macet dan kehilangan ide. “Menulis adalah berceritera lewat tulisan” ungkap Tri menanggapi hal tersebut.

Antun Puspanti, peneliti muda di Balitek KSDA, menyatakan bahwa selama ini orang sulit untuk membuat tulisan karena sulit untuk menemukan mood dan materi yang bagus untuk ditulis.

Manurut Tri, hal itu umum terjadi pada awal-awal belajar menulis. Dalam slide-slide presentasi berikutnya ditambilkan tulisan-tulisannya yang penuh dengan coretan-coretan oleh redaksi sekitar sepuluh tahun yang lalu. Ini adalah bukti bahwa menulis itu memerlukan proses dan jangan takut untuk mulai menulis dari sekarang. Diibaratkan seperti belajar berenang dimana setiap orang harus nyebur dulu di air.

Menulis berita harus membuat suatu berita penting menjadi menarik dan relevan. Bagaimana membuat berita yang menarik?

foto 2 pelatihan menulis berita

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :

  • Untuk membuat berita berkualitas, harus terdapat unsur-unsur kebaruan, dampak, prominence, proximity, bizarreness, dan konflik.

  • Agar berita dibuat secara terstruktur, buat berita dengan metode piramida terbalik. Yang dimaksud dengan piramida terbalik yaitu ide utama dari berita tersebut atau informasi menarik dari suatu kejadian disampaikan di bagian awal tulisan. Hal ini sering disebut dengan lead.

  • Kelengkapan informasi 5W + 1H Penjelasan-penjelasan mengenai informasi tersebut disampaikan secara lebih detail di kalimat atau paragraf selanjutnya.

  • Gunakan kalimat-kalimat pendek yang mudah dipahami pembaca. Kalimat panjang membuat pembaca tersesat.

Pada akhir pelatihan, peserta yang mayoritas peneliti ini mengagendakan pembuatan artikel untuk meliput hasil atau pengalaman peneliti saat di lapangan.

Penulis : Ike Mediawati, Deny Adi Putra, Antun Puspanti, Mukhlisi, Agustina Dwi Setyowati, Septina Asih Widuri, Burhanuddin Adman, Ahmad Rifani, Mira Kumala Ningsih, Bina Swasta Sitepu, Eka Purnamawati

 

Share Button

Materi Unggulan Kaltim Expo 2014 dari Balitek KSDA

Dalam rangka diseminasi hasil-hasil penelitian, Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam (Balitek KSDA) ambil bagian dalam kegiatan Pameran Pembangunan bertajuk “Kaltim Expo 2014”. Pameran ini diadakan dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-69 dengan mengambil tempat di kompleks Stadion Sempaja Samarinda dari tanggal 22-26 April 2014. Kegiatan yang diadakan setiap tahun ini dibuka langsung oleh Gubernur Kalimantan Timur, Dr. H. Awang Faroek Ishak dengan mengambil tema “Mendorong Transformasi Ekonomi Berbasis Pemanfaatan Sumber Daya Alam Terbarukan”.

“Pameran merupakan salah satu upaya pertanggungjawaban pemerintah kepada masyarakat untuk memperlihatkan progres pembangunan. Saya minta kepada seluruh SKPD menampilkan semua data secara transparan, karena sekarang ini merupakan era keterbukaan informasi”, kata Awang Faroek dalam pembukaan pameran.

Balitek KSDA sebagai UPT Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Kementerian Kehutanan di Kalimantan Timur turut berpartisipasi dengan mendiseminasikan hasil penelitian kepada pengunjung pameran baik dari instansi pemerintah, pelaku usaha maupun masyarakat umum. Bersama Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, Balitek KSDA bersama dengan beberapa UPT Kementerian Kehutanan di Kalimantan Timur menampilkan tema kehutanan dalam satu stand yang sama.

Informasi mengenai jenis pohon lokal Kalimantan Timur untuk revegetasi lahan pasca tambang batubara menjadi unggulan Balitek KSDA pada pameran ini. Melalui penelitian penggunaan jenis-jenis pohon lokal Kalimantan Timur untuk revegetasi lahan pasca tambang batubara, Burhanuddin Adman, S.Hut, M.Si dari Balitek KSDA bekerjasama dengan PT Singlurus Pratama merekomendasikan jenis Vitex pinnata, Syzygium heteroclada dan Syzygium polyanthum. Jenis-jenis ini merupakan pohon pionir yang memiliki persen hidup dan pertumbuhan yang baik pada areal penelitian di lahan bekas tambang batubara PT. Singlurus Pratama.

Tumbuhan Berkhasiat Obat Etnis Asli Kalimantan untuk pengobatan wanita pasca melahirkan juga menjadi incaran pengunjung yang mayoritas warga Kalimantan Timur. Selain merupakan pengetahuan praktis sehari-hari, tumbuhan yang diteliti oleh peneliti Balitek KSDA, Noorcahyati, S.Hut., merupakan tumbuhan asli Kalimantan yang banyak dijumpai disekitar pemukiman dan kebun. “Kalau Durian, Murbei, dan Kelakai saya sering melihat namun baru mengetahui ada khasiat obatnya”, ujar Indah salah satu pengunjung stan. Pengunjung antusias untuk mengetahui informasi tumbuhan berkhasiat obat untuk pengobatan wanita pasca melahirkan secara lengkap di stan ini.

Kegiatan pameran pembangunan ini juga dimeriahkan dengan pameran UMKM, parade Band, jalan sehat, modern dance, lomba fotografi, dan lomba menggambar. Kaltim Expo 2014 diikuti oleh 202 stan termasuk 65 stan UKM. Peserta pameran ini terdiri dari Perbankan, BUMN, Swasta dan SKPD se-provinsi Kalimantan Timur. ***(ADS)

 Foto 2 pameran Foto 3 pameran Foto 5 pameran

 

Share Button