MoU Menteri Kehutanan dengan GPTP

GPTP_foto_8_Pushumas Kemenhut, Jakarta : Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menandatangani MoU dengan Erna Witular Koordinator Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara (GPTP) terkait Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat, Senin (12/5) di Ruang Rimbawan Gedung Pusat Kehutanan Manggala Wanabakti Jakarta. GPTP adalah gerakan perempuan yang diprakarasi Ibu Negara Hj. Any Bambang Yudhoyono yang dimulai sejak tahun 2007 beranggotakan 7 organisasi perempuan yaitu SIKIB (Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu), Kowani (Kongres Wanita Indonesia), Tim Penggerak PKK, Dharma Pertiwi, Bhayangkari, DWP (Dharma Wanita Persatuan), dan APPB (Aliansi Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan). Kegiatannya meliputi pemberdayaan perempuan dalam mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah guna mencapai kemakmuran rakyat.

GPTP_foto_2_Tanggal 1 Desember dideklarasikan sebagai Hari GPTP dan diperingati setiap tahunnya dengan berbagai kegiatan salah satunya menanam pohon. Sejak tahun 2007 – saat ini GPTP telah berhasil menanam 395 juta pohon di seluruh Indonesia. Tema GPTP untuk tahun 2014 ini adalah “Optimalisasi Pemanfaatan Lahan, Mendukung Ketahanan Pangan dan Menjaga Sumberdaya Alam”.

Dalam sambutannya Ketua Panitia Acara GPTP Triwati Warsiono menyampaikan bahwa kedepan akan dibentuk kelembagaan GPTP tingkat nasional, provinsi dan daerah dengan kepanitian melibatkan istri pejabat dan tokoh masyarakat.

Menteri Kehutanan mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan-kegiatan GPTP terutama terutama yang terkait dengan kehutanan. Dalam kegiatan penanaman dan memenuhi kebutuhan bibit, Kementerian Kehutanan telah membangun Persemaian Permanen di tiap-tiap provinsi dengan produksi bibit mencapai 3 juta batang/tahun, bahkan di tiap desa diberi bantuan untuk membuat Kebun Bibit Rakyat.

sumber : klik di sini

Share Button

Keanekaragaman hayati di Indonesia

Potensi Indonesia

1405 Indonesia-Facts-Figures

Hutan hujan tropis yang berada di negara ini merupakan yang terluas ketiga setelah Brasil dan Republik Demokratik Congo, sekitar 10% dari jumlah total hutan dunia dan 60% dari keseluruhan hutan tropis yang ada di Asia Tenggara. Hutan-hutan ini memiliki ciri khas yang terbilang unik, mulai dari dataran rendah yang hijau hingga hutan hujan musiman, padang rumput, kawasan pegunungan dan hutan bakau terluas di dunia.

Sumber : klik di sini

 

Share Button

Pelantikan Pejabat Eselon I lingkup Kementerian Kehutanan, 9 Mei 2014

Nama Pejabat Eselon I Lingkup Kementerian Kehutanan Yang dilantik pada Hari Jumat tanggal 9 Mei 2014 Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 51/M TAHUN 2014.

es 1 9 mei 2014

Share Button

Harapan Presiden Baru Lanjutkan Moratorium Hutan dan Lahan

Sejak 2011, Indonesia menerapkan kebijakan moratorium perizinan hutan dan lahan gambut. Sayangnya, kebijakan ini hanya ‘hidup’ selama dua tahun. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sudah memperpanjang, hingga 2015. Diapun berharap, pemimpin Indonesia yang baru bisa melanjutkan kebijakan ini.

“Saya menandatangani moratorium izin baru guna melindungi sekitar 63 juta hektar hutan dan gambut. Luas area ini lebih dari gabungan luas Malaysia dan Filipina. Saya berharap pengganti saya bisa melanjutkan kebijakan ini,” katanya saat berbicara dalam Forest Asia Summit 2014  di Jakarta, Senin (5/5/14).

Hasilnya, SBY mengklaim, tingkat deforestasi Indonesia turun drastis, dari 1,2 juta hektar antara 2003 dan 2006, menjadi 450-600 ribu hektar per tahun, dalam masa moratorium 2011 hingga 2013.

Dia menyebutkan, dalam empat tahun ini,  pemerintah telah menanam lebih dari empat miliar pohon. Tak hanya itu. SBY menambahkan, salah satu kisah sukses mengadopsi kebijakan pro lingkungan juga bisa dilihat pada Desa Lonca di Sulawesi Tengah.

Penduduk desa itu, katanya, turun temurun melakukan tebang dan bakar untuk membuka lahan. Inilah metode yang mereka ketahui sejak lama.

“Kini praktik ini berhenti setelah warga dikenalkan program mengelola kawasan hutan. Kini warga menyadari bahaya teknik menebang dan membakar. Selain melepas karbon, itu juga menghancurkan habitat serta mengancam ekosistem.”

berita selengkapnya

Share Button

Sembilan Lembaga Menandatangani Perjanjian Penyaluran Hibah TFCA Kalimantan

9 lsm hibahPada Rabu, 30 April 2014,sembilan lembaga swadaya masyarakat yang berasal dari Samarinda, Pontianak, Jakarta, dan Bogor menandatangi Perjanjian Penyaluran Hibah Tropical Forest Conservation Act (TFCA) Kalimantan Siklus 1 senilai hampir Rp 40 miliar di Gd. Manggala Wanabakti – Jakarta. Perjanjian ini merupakan salah satu tahapan dari proses tindaklanjut kerjasama Pemerintah Amerika Serikat dan Pemerintah Indonesia, bermitra dengan The Nature Conservancy (TNC) dan Yayasan World Wide Fund for Nature – Indonesia (WWF-Indonesia) yang telah ditandatangani pada 29 September 2011 mengenai skema pengalihan utang sebesar US$ 28,5 juta untuk pendanaan program konservasi hutan tropis di Indonesia, khususnya di Kalimantan.

sumber : domain, dokumen

Share Button

Surat Edaran Dirjen BUK Nomor : SE.3/Menhut-VII/BIKPHH/2014

201405 harga patokan terima bukn pajakSurat Edaran Dirjen BUK Nomor : SE.3/Menhut-VII/BIKPHH/2014 mengenai Penetapan Harga Patokan Setelah Berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Kehutanan

Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran berikut
Dokumen terkait lainnya :
Penetapan Harga Patokan Ekspor Atas Produk Pertanian dan Kehutanan Yang Dikenakan Bea Keluar, Nomor 21/M-DAG/PER/4/2014, Nomor 14/M-DAG/PER/3/2014, Nomor 11/M-DAG/PER/2/2014,
Share Button