Tiga Gelombang Mahasiswa Fakultas Farmasi UNMUL Kuliah Lapang di BALITEK KSDA Samboja
Dalam rangka mendekatkan dan meningkatkan pengetahuan di bidang Teknologi dan Etnofarmaka, mahasiswa dan dosen Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman melakukan kuliah lapang di Balitek KSDA Samboja selama tiga hari dari tanggal 18 hingga 20 Maret 2014. Peserta kuliah adalah mahasiswa dengan jumlah 190 orang didampingi oleh empat orang dosen pengampu yakni Nur Mita, S.Si,MSi., Riski Sulistarini, S.Farm., M.Si, Risna Agustina, S.Farm,M.Si., Wisnu Cahyo Prabowo, S.Farm., MSi.
Dalam kesempatan itu tim dari Fakultas Farmasi menyampaikan bahwa Program Keahlian Biosistematik dan Etnofarmaka untuk S1 dan Teknologi Bahan Alam untuk D3 akan melakukan kuliah lapang minimal 1 kali dalam satu tahun. Program ini dianggap penting untuk membekali siswa agar memiliki pengalaman nyata di lapang.
Ketua Unit Pelaksana Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman Dr. Laode Rijai, M.Si mengharapkan Balitek KSDA memberikan pembekalan terutama berkaitan dengan teknologi bahan alam hayati. Disamping itu juga diharapkan ikut memotivasi agar memilki kemampuan dan kemandirian dalam dunia kerja nantinya.
Kepala Balitek KSDA, Dr. Nur Sumedi menerima dengan baik adanya kuliah lapang dari perguruan tinggi di kantornya. Dalam sambutan penerimaan, lebih jauh dia berharap agar potensi keanekaragaman hayati, terutama yang berkhasiat obat yang di miliki Indonesia, dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin, sehingga bisa menjadi salah satu daya saing dan keunggulan bangsa. Pengkajian tanaman obat dengan berbasis etnobotani dan kearifan tradisional adalah salah satu langkah “shortcut” untuk mendapatkan potensi tanaman yang berkhasiat obat.
Kuliah Lapang dilaksanakan melalui tiga gelombang, masing-masing sekitar 60 mahasiswa dengan didampingi dosen pengampu. Pelaksanaan kuliah lapang dimulai dari pengantar dan pengarahan di Aula Balai, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Herbarium Wanariset. Pembekalan kuliah lapang di Aula diberikan oleh Tri Atmoko,S.hut., MSc dan Noorcahyati, S.Hut., peneliti dari Balitek KSDA. Kemudian mendapat penjelasan tentang seluk beluk herbarium baik menyangkut koleksi dan pengelolaan spesimen oleh petugas herbarium, Zaenal Arifin. Kunjungan selanjutnya adalah ke KHDTK Balitek KSDA, terutama “Plot Tumbuhan Obat dari Hutan” dan trek “Rintis Wartono Kadri” serta beberapa plot penelitian lainnya. (NS)***
sumber : klik di sini