BALITEK KSDA Samboja Menggandeng Masyarakat, Pelajar, dan Stakeholder lainnya dalam Gerakan Menanam Pohon di KHDK
Dalam rangka HARI MENANAM POHON INDONESIA (HMPI), Balai Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam (Balitek KSDA) melakukan gerakan penanaman bersama masyarakat sekitar, pelajar, unsur kepolisian, TNI, LSM dan juga Wartawan. Pelaksanaan akan dilaksanakan pada Hari Senin, 28 Oktober 2011 dengan lokasi penanaman difokuskan pada Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Samboja yang merupakan hutan penelitian Balitek KSDA. Adapun maksud kegiatan ini adalah sebagai wujud partisipasi aktif dalam mensukseskan gerakan menanam satu milyar pohon. Tanggapan antusias terlihat dari partisipasi berbagai elemen untuk ikut langsung menanam yakni kelompok perwakilan Polsek Samboja bersama Kapolsek, Detasemen Kavaleri, Koramil, Pelajar SMAN 2 Samboja, SMA Duta Bangsa, Yayasan Bos, Perwakilan seluruh RT Kelurahan Samboja, Kelompok Tani, perwakilan wartawan bahkan hadir salah seorang anggota DPRD Kutai Kartanegara.
Balitek KSDA menyediakan sebanyak 3.500 bibit dalam kegiatan tersebut yang terdiri dari jenis Meranti, Ulin, Kapur, dan Agatis dengan jumlah peserta sekitar 200 orang. Lokasi kegiatan penanaman dikonsentrasikan di Km 5 s.d 6 dengan tujuan penanaman untuk pengayaan jenis-jenis endemik (enrichment planting) di lokasi KHDTK.
Menjaga dan melestarikan hutan di KHDTK seluas 3.504 ha sangat strategis dan penting untuk dilakukan. KHDTK Hutan Penelitian Samboja mempunyai peran penting dalam ketersediaan air di Samboja dan Semoi, karena dilalui oleh Sungai Saka Kanan, Sungai Petatai, dan Sungai Muarawali yang termasuk ke dalam dua Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu DAS Merdeka dan DAS Semoi. Keberadaan KHDTK menjadi sangat vital saat ini, mengingat di sekitar Kecamatan Samboja banyak kegiatan eksploitasi pertambangan batu bara yang berpotensi atau rawan menimbulkan bahaya erosi, banjir dan tanah longsor dimusim hujan dan kekeringan dimusim kemarau.
Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya alam, baik hutan, tambang atau penggalian deposit kekayaan bumi lainnya harus diselenggarakan secara hati-hati dan bijaksana serta berwawasan lingkungan. Demikian pula pemanfaatan lahan untuk budidaya pertanian, terutama pertanian lahan kering di daerah hulu DAS, juga harus dilaksanakan dengan penuh perhitungan dan prinsip kehati-hatian, karena apabila hulu DAS mengalami kerusakan akan memicu terjadinya banjir, erosi, dan longsor.
Partisipasi aktif kita dalam mensukseskan gerakan menanam satu milyar pohon diharapkan dapat membantu mengatasi beberapa problema kerusakan baik dalam dan di luar kawasan hutan trmasuk mengantisipasi potensial bencana alam yang mungkin ditimbulkan. Selain itu, kegiatan yang dilakukan hari ini merupakan wujud kebersamaan antara pemerintah dengan masyarakat. Kebersamaan seperti ini perlu terus kita bina dan kembangkan, sehingga masyarakat dan generasi muda kita semakin sadar akan pentingnya lingkungan hidup dan keberadaan hutan bagi kehidupan kita bersama.
Peringatan HMPI ini tentunya diharapkan pula akan membangkitkan semangat swadaya masyarakat di sekitar Kecamatan Samboja dalam gerakan penanaman satu miliar pohon, dan menumbuhkan kesadaran kita bersama untuk tetap menjaga dan melestarikan hutan penelitian KHDTKSamboja dan juga Bukit Soeharto. Hal ini penting karena KHDTK dan Bukit Soeharto merupakan bagian terpenting dari DAS Merdeka dan DAS Semoi yang merupakan penopang ketersediaan air bagi masyarakat Samboja dan Semoi.
Bagi seorang rimbawan, berkumpul di tengah hutan merupakan sebuah kenikmatan dan kenyamanan. Bagaikan kita kembali ke rumah kediaman setelah penat bekerja. Rimba raya tempat kita bekerja – demikian biasanya nyanyian seruan rimba. Marsnya para rimbawan. Mari kita sukseskan Hari Menanam Pohon Indonesia dan lestarikan hutan kita. Karena No Forest, No Water, No Future.